SOCIAL MEDIA

Thursday, July 26, 2018

Pengalaman Pasang KB IUD

Akhirnyaa pasang IUD! Hehehe.. Aku dan suami memang berencana ingin mengatur jarak antar kelahiran anak. Bahasa gampangnya, biar gak kebobolan, hehehe.. Punya anak itu butuh persiapan banget! Mental terutama.. hihihi.. Dan pengin aja menyapih saat usia 2 tahun, memberikan kasih sayang yang cukup, sebelum nambah anggota keluarga baru. Serta pertimbangan lainnya 😊

Saat kontrol pasca melahirkan, dokter ku udah jelasin tentang KB. Dan menurutnya yang paling aman untuk ibu menyusui adalah KB IUD (lebih dikenal dengan sebutan KB spiral) karena sifatnya non-hormonal. Gak mengganggu sistem hormon, gak mengganggu siklus menstruasi, dan gak bikin gemuk/ ngaruh ke badan. 

Macam-macam teknik KB. Source: mirena-us.com

Awalnya aku takut-takut gitu mau pasang IUD. Takut sakit pas dipasangnya, takut ada benda asing di dalam rahim, takut nanti kalau berhubungan sakit apa gak? Dan takut-takut lainnya. Sampai akhirnya ketakutan itu hilang setelah aku ngerasain sendiri hehehe. 
Mamah dan Ibu dukung banget aku untuk pasang IUD. Plus kakak perempuan ku juga dulu pasang IUD, dan katanya gak pernah ada masalah (sekarang udah dilepas dan udah hamil lagi anak ke-dua, udah mau lahiran). Akhirnya mantep juga aku untuk pasang..

Dari pengalaman ku pasang IUD ini, aku mau sharing beberapa hal penting.. Semoga bermanfaat ya 😊

Kapan waktu yang tepat pasang IUD?
Awalnya, dokter ku menganjurkan untuk segera pasang selesai nifas, karena mulut rahim masih lunak dan membuka, jadinya lebih gampang dipasang dan gak terlalu sakit. Tapi waktu itu aku belum siap *takut bok*, jadinya aku tunda deh, baru pasang pas Anbiya umur 4 bulan, kebetulan saat itu aku udah balik menstruasi lagi. Aku pasang IUD pas mens hari ke-tiga, pas udah gak terlalu deres. Memang dianjurkan pasang KB ini saat sedang mens, alasannya sama, biar lebih gampang dipasang dan gak sakit. Tapi kata dokter ku, gpp pasang IUD saat gak lagi mens. Apalagi yang lahirannya normal, lebih gampang dipasangnya.

Sakit gak pasang KB IUD?
To be honest, ngilu. Bukan sakit, tapi ngiluuuu. Hahaha. Ini pendapat pribadi yah 😊 . Tapi ya tahan-tahan aja deh, prosesnya kilat kok!

Cara pasang KB IUD gimana?
Ini share pengalaman aku ya, pertama-tama aku di USG perut dulu. Untuk pastiin gak lagi hamil hahaha dan lihat kondisi rahim. Setelah itu naik deh ke kursi eksekusi. Pose udah kayak mau melahirkan hihihi. Pertama-tama dokter bersihin dulu, abis itu dipasang ‘cocor bebek’ biar miss V nya ngebuka, trus dimasukin alatnya, selesai. Jangan bayangin sakit dan yang gak-gak yaa, suerr gak seperti yang ku bayangin sebelumnya hahaha. Cepet banget prosesnya gak nyampe 5 menit! Setelah itu di USG trans-V untuk memastikan posisinya sesuai. 

IUD. Source: wikipedia.org


Kapan Kontrol KB IUD?
Setelah pasang, kita disarankan kontrol seminggu sesudahnya. Tapi waktu itu aku sebulan baru bisa kontrol, karena pas lagi pindahan ke Palembang dan masih cari-cari dokter mana yang bagus (akhirnya kontrol di RS Charitas Palembang dengan dr. Novita Himawan, Sp.OG). Setelah itu kontrol setahun sekali. Tujuan kontrol ini untuk memantau posisi IUD sesuai, gak geser. Jadi efektif untuk mencegah kehamilan. Dan kalau ada keluhan lebih baik datang juga untuk kontrol.

Hasil USG kontrol KB, posisi IUD sesuai

Setelah pasang KB IUD, apakah berasa seperti ‘memakai sesuatu’?
Gak ada. Sama aja kayak biasanya, gak berasa apa-apa. IUD itu kecil n tipis banget. Pun saat berhubungan, ya kayak biasa aja hehehe

Berapa lama penggunaan KB IUD?
IUD yang aku pake merk Nova-T. Paling bagus katanya, dan masa penggunaan hingga 5 tahun. Tapi kapanpun mau dilepas, bisa lepas kapan aja.

Efek samping penggunaan KB IUD?
Penjelasan efek samping dari dokter: awal dipasang bisa mengalami flek dan kram perut. Terus saat menstruasi, bisa jadi lebih lama durasinya dan lebih banyak darah yang keluar. Efek samping lainnya rentan terkena keputihan, tapi ini tergantung dari gimana kita merawat miss V. 
Nah dari pengalaman ku, aku udah balik mens lagi setelah pasang IUD (alhamdulillah beneran tetep normal siklusnya sebulan sekali hihii), memang jadi lebih lama, biasanya aku 5 hari udah kelar, setelah pasang IUD jadi 10 hari. Trus darah yang keluar juga lebih banyak, jadi sering ganti aja supaya gak lembap. Dan untuk menjaga area kewanitaan aku supaya gak rentan terkena keputihan, aku bersihin pake Lactacyd Feminine Hygiene jika diperlukan.

Biaya pasang KB IUD?
Aku pasang IUD di rumah sakit tempat ku melahirkan Anbiya dengan dokter yang nanganin aku juga waktu itu (Eka Hospital). Total jendral keseluruhan 1,4 juta. Harga IUD nya aja sih sekitar 350ribu-an. Tapi ada embel-embel lainnya. Mahal ya? Sebenarnya sih bisa aja pasang di bidan atau puskesmas dengan bpjs, malah bisa gratiss lho.. tapi suami lebih tenang dan percaya kalau aku pasang sama dokter obsgyn ku. Yowis deh hehe

Nah itu kurang lebih yang bisa aku share dari pengalaman ku pasang IUD.
KB atau cara untuk mengatur jarak kelahiran anak ini cocok-cocokan dan beda orang bisa beda pilihan. Ada yang bisa hanya mengandalkan KB kalender atau pengaman pria, nah ini belum tentu cocok untuk pasangan lain bisa melakukan ini. Ada juga yang memilih untuk KB implan atau pil, walaupun bersifat hormonal, ini juga pilihan. Apa yang sesuai di kita, belum tentu sesuai untuk orang lain. So, diskusikan dan pertimbangkan baik-baik dengan pasangan, sebelum mantap memilih. #BahagiaItuBerencana 😊


UPDATE 27/6/2019
Aku mau update sedikit tentang pengalaman menggunakan IUD setelah satu tahun pemakaian,.
Alhamdulillah siklus menstruasi tetap teratur sebulan sekali.
Durasi mens jadi lebih lama, kalau aku 10 hari baru selesai (seperti yang sudah ku sebutkan ini memang efek samping dari IUD).
Jadinya supaya gak lembap aku sering ganti pembalut. Oh ya, aku jadi kepikiran pengin pakai menstrual cup deh ni. Sekarang kan lagi booming ya, mengganti pembalut dengan menstrual cup. Jadi bisa mengurangi sampah pembalut itu tadi.

Efek samping lain yang ku rasakan semenjak pakai IUD ini, kalau mens rasanya kram di bagian belakang (kayak bokong gitu), dan rasa sakit ini anehnya cuma kerasa kalau aku lagi kecapekan doang. Rasanya sakit banget!
Tapi beda-beda yah, kalau ku tanya teman-teman ku yang pakai IUD ini ada yang mengeluh sama ada juga yang gak berasa apa-apa loh. Makanya kalau pas lagi mens itu biasanya aku akan lebih banyak istirahat, banyak minum air putih.
Selama berhubungan dengan suami juga alhamdulillah gak ada keluhan semenjak pasang IUD.

Keluhan efek samping seperti kram itu hanya aku rasain pada saat mens saja ya. Kalau lagi gak mens, ya seperti biasa aja kayak gak pakai apa-apa. Sejauh ini masih tetap setia pada IUD sebagai alat kontrasepsi andalan 😊

Asi Booster Versi Mama Raras

Beberapa hari lalu, aku mendapat chat WhatsApp dari seorang teman yang menanyakan apakah ASI ku banyak? Dan bagaimana cara supaya ASI jadi banyak? Hmm.. Sepertinya pertanyaan seputar ASI maupun ASI booster itu jadi topik yang sering diperbincangkan yaa oleh sesama buibuk, dan kali ini aku pengin share nih tentang ASI booster versi aku 😊

Oh iya sebelumnya, menjawab pertanyaan di atas tadi, aku gak bisa pastiin ASI ku banyak apa gak, sekali pompa dapat berapa ml engga tahu, hehee.. Karena aku full direct-breastfeeding. Tapi InshaAllah ASI ku mencukupi kebutuhan Anbiya 😊

Nah ASI booster apa aja sih yang aku konsumsi ?

  • [ SEBELUM MELAHIRKAN ]
  1. Air rebusan kacang hijau. Pas hamil masuk trimester 3, mertua ku selalu ingetin aku untuk minum air rebusan kacang hijau satu gelas setiap pagi. Tapi namanya aku dulu suka males pas hamil hehee jadi mulai rutin minum ini pas udah deket-deket mau lahiran. Katanya air rebusan kacang hijau ini bagus untuk produksi ASI dan sebaiknya rutin dikonsumsi dari sejak hamil. Cara membuatnya (ini resep dari mertua) : satu genggam biji kacang hijau dicuci bersih kemudian tambah 2-3 gelas air, rebus sampai mendidih. Pas ngerebus ini bisa ditambah gula jawa atau gula pasir sesuai selera, daun pandan, dan jahe (sesuai selera juga). Setelah matang, disaring, dan minum air rebusannya aja. Jadi seperti sari kacang hijau gitu yaah.. Diminum setiap pagi. Aku suka minum dalam kondisi masih hangat, tapi kalau mau didinginkan di kulkas juga boleh.
  • [ SESUDAH MELAHIRKAN ]
  1. Galactogogue kimiawi. Waktu abis lahiran, ASI ku gak langsung keluar. Seingatku, besok subuh nya baru ada ASI itupun masih sedikit banget. Jadinya obgyn aku ngeresepin obat-obatan yang berfungsi untuk merangsang produksi ASI. Aku dikasih dua macam obat yaitu Domperidone dan Molloco-B12. Domperidone ini sebenernya obat mual/ muntah, tapi dia punya efek samping meningkatkan sekresi hormon prolaktin, yaitu hormon yang bertugas menstimulasi sel-sel di kelenjar payudara untuk produksi ASI. Sedangkan Molloco-B12 ini isinya ekstrak plasenta dan vitamin B12 yang merangsang produksi ASI juga. Aku konsumsi ini selama 10 hari, hasilnya? Lumayan ngefek sih, yang awalnya PD aku itu kempess banget haha jadi lumayan membengkak. Setelah itu aku udah stop gak minum obat-obat itu lagi.
  2. Nutrisi (makanan & minuman). Faktor nutrisi juga sangat sangat penting untuk ‘menjaga’ kuantitas dan kualitas ASI. Makan sembarang sih bisa, tapi yah gituu.. berasa encer dan reload-nya lama! Gitu sih yang ku rasain. Apalagi kalau punya bayi laki yang minumnya kuat, duh itu berasa kejar-kejaran abis kempes harus cepet keisi penuh lagi. Nah ada beberapa makanan dan minuman, yang ngefek banget di aku untuk bikin PD kenceng cepet penuh, deres sampai netes-netes hehee dan saat aku keluarin pun kentel (ntah lagi bagian hindmilk). Makanan ini pun mudah didapat, dan alhamdulillah manjur di aku. Apa aja tuh?
  • Sayur kacang merah. Setelah pulang dari RS, hampir setiap hari aku dimasakin sayur kacang merah sama mamah. Katanya udah turun temurun di keluarga mamah (orang sunda) kalau abis lahiran makan sayur kacang merah biar ASI nya banyak. Aku sih manut aja, dan ternyata aku juga suka rasanya jadi gak masalah yaa hehehe.. dan beneran ngefek banget di aku. Top ASI booster versi aku deh sayur kacang merah ini.. bener-bener bikin banjir dan kentel, Anbiya jadi puas gitu nenennya hehehe.. btw, ternyata gak semua orang familiar dengan sayur kacang merah, tapi boleh lho dicoba! Biasanya yang aku makan ini dimasak sayur bening aja gitu, atau sop daging kacang merah, atau campuran di sayur asem. Hmm enakkk!!
Sop daging kacang merah. Nyummiii!!

Ini dimasak bening biasa (kuahnya dikit ahaha)


Aaaahh favorit! Sayur asem kacang merah + Bakwan teriiikk! *langsung laper


Ini dimasakin suami. Ceritanya bikin sop kacang merah makaroni, nyumm

Es kacang merah khas Palembang. Seger, enak!

  • Sayur bayam. Bayam ini juga ngefek di aku apalagi kalau makannya banyak seiket bisa habis sendiri hahaha eh beneran lho biasanya aku suka gadoin sayur-sayuran juga kalau aku laper habis nyusuin.. sehat malah kan nyemilin sayuran? Hahaha alhamdulillah perut kenyang, ASI berlimpah 😃
Sayur bayam masak bening biasaa hehe

  • Sayur daun katuk. Daun katuk ini gak selalu ada di pasar, jadinya kalau katuk lagi kosong pasti belinya bayam. Tapi beberapa kali aku makan sayur daun katuk lumayan ngefek juga di aku, sama seperti bayam. Aku suka juga sama rasanya, jadi gak pernah bosen kalau dimasakin ini sama mamah, hehee thanks mom!
Nyemilin sayur daun katuk
  • Susu kedelai. Need instant booster? Minum susu kedelai! Biasanya kalau malam, pas PD lagi kosong bin kempes, aku langsung minum susu kedelai dan langsung cepet penuh. Kenapa instan? Ya karena cepet aja tinggal ‘glek’ dan ngefek tokcerr. Hehehe. Aku suka minum susu kedelai merk V-Soy baik yang original atau multigrain. Tapi gak selalu aku minum ini, tergantung lagi nyetok apa gak di rumah..
VSOY multigrain
  • Suplemen. Kalau yang ini sebagai pelengkap nutrisi harian ku. Aku minum suplemen Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold. Pernah aku review di sini .

Yup, itu lah ASI booster versi aku.. 😊 
Sebenernya ada banyak banget ASI booster yang dijual di pasaran, kayak susu almond, teh asi, cookies asi, dll. Tapi ntah kenapa aku lebih tertarik dari makanan biasa aja. Lebih hemat pun, hehehe. Btw, sekarang mah tiap nemu makanan atau minuman apa aja yang enak-enak juga aku bilang itu ASI booster hihihi..

Oh iya, walaupun kita sudah mengupayakan konsumsi berbagai ASI booster, yang perlu diingat juga bahwa produksi ASI itu supply and demand. Jadi sering-sering aja susuin ke bayi kita atau diperah. Hisapan bayi juga merangsang produksi ASI terus-menerus.
Dan kita sebagai busui harus selalu HAPPY! Ini beneran loh bukan basa-basi belaka. Aku pernah tuh kesel sama seseorang sampai dipendem banget dan bikin aku stress, alhasil ASI ku jadi seret, Anbiya juga pas aku susuin nangis rewel terus, mungkin ASI nya jadi mampet gak keluar atau rasanya jadi gak enak! Nah semenjak itu aku kapok deh gak mau sedih-sedihan, kesel-keselan. Selain itu, memang dalam proses menyusui ‘kan gak cuma melibatkan hormon prolaktin aja, tapi juga hormon oksitosin. Pernah gak ngalamin PD udah kenceng banget rasanya, tapi kok keluarnya sedikit? Seret? Ya mungkin sedang tidak happy 😃
Hehehehe jadi perlu juga manage perasaan dan pikiran yah, plus lingkungan yang mendukung. Semoga para busui selalu berbahagiaa dan lancar mengASIhi 😊😊😊
Aamiin.. Aamiin.. Boleh lho sharing ASI booster kalian yang paling manjur apa? Hehee 

Wednesday, July 18, 2018

Review Pigeon Teether Step 1

Saat umur 2 bulan, Anbiya mulai suka ngisap-ngisap punggung tangannya. Awalnya aku kira itu tanda kalau Anbiya masih haus atau pengin nenen. Ternyata kata dokter pas imunisasi, itu tanda kalau Anbiya sedang mengalami fase oral. Menurut dokter, setiap bayi pasti akan melewati fase itu, dan sebaiknya dibiarkan saja bayi menghisap atau mengenyot tangannya (dipastikan bersih ya mom), karena itu merupakan suatu kepuasan bagi bayi. Kalau dilarang, bisa berpengaruh ke tumbuh kembang nya juga. Selain itu, fase oral ini sebagai persiapan bayi untuk makan nanti (mpasi), dan bisa juga saat dalam masa tumbuh gigi. Gitu kurang lebih. 

Pas umur 2 bulan paling menghisap tangan sesekali aja, masih jarang banget. Semakin besar, semakin sering tuh, pas Anbiya umur 3 bulan udah bisa asik banget ngenyotin tangannya. Apalagi sekarang ya, semua benda pengin dimasukin ke mulut! Hehee

Nah karena khawatir kalau dibiarkan ngenyot tangan terus-menerus bakal keterusan jadi habitnya sampai gede, atau khawatir tangan masuk mulut (gak bisa jamin bebas kuman kan), makanya aku beliin Anbiya teether sebagai pelampiasan alias objek untuk memfasilitasi fase oralnya, hahaa..

Merk dan bentuk teether untuk bayi itu bervariasi banget. Ada yang bentuknya seperti hewan, buah-buahan, lingkaran, ada yang keras sampai empuk, ada yang model soft book teether atau boneka plush, bahkan ada juga yang bisa diisi air dan didinginkan. Kita sesuaikan dengan kebutuhan bayi kita aja, biasanya di kemasan produk juga ada informasi bisa digunakan mulai dari umur berapa bulan.

Nah akhirnya pilihan ku jatuh ke..
Pigeon Teether Step 1
Teether ini diperuntukkan untuk bayi > 4 bulan. Ada juga yang step 2 nya untuk bayi > 7 bulan.


Pigeon Teether Step 1


Alasan aku pilih Pigeon Teether Step 1..
  • Pegangannya pas digenggam tangan bayi yang mungil
  • Ada 2 model gigitan yang berbeda diujungnya, yang satu empuk seperti ada bantalannya, yang satu lagi seperti bergerigi. Anbiya suka dua-duanya..
  • Dari bentuknya jauh beda sama nipple ya, haha.. Jadi gak bingput. Malah yang ujung bergerigi itu, seperti cangkir/ mangkok bentuknya, jadi sekalian melatih anak minum pakai cangkir 
  • Bentuknya gak bikin bayi tersedak, ini penting loh..
  • Harga terjangkau dan mudah ditemukan, baik online maupun offline store. Aku beli di toko bayi dekat rumah harganya 65rb. 
Keunggulan Teether Pigeon. Source: pigeon.co.id

Ini foto-foto Anbiya pas diperkenalkan dengan teether barunya.. Awalnya cuma dipegang-pegang doang dan dilempar ya, hahaa.. Tapi setelah aku kasih tau dan pelan-pelan ajarin, akhirnya mulai seneng deh pake teether nya. Yeyy :D


Pas Digenggaman


Percobaan pakai teether


Senang gigit-gigit teether

Alhamdulillah, solusi terpecahkan yaa. Anbiya suka pakai teethernya dan setiap mau masukin tangan ke mulut, aku langsung kasih teethernya deh..

Oh ya, cara menyimpan dan membersihkan teether versi aku :
  • Cuci bersih teether dengan sabun khusus yang food grade (aku pakai merk Sleek)
  • Setelah itu, direndam di air panas selama 5 menit (bukan direbus di atas api ya)
  • Tiriskan dan diangin-anginkan supaya gak panas pas digigit sama anak
  • Teether siap digunakan
  • Kalau udah selesai, segera cuci bersih teether nya lagi (seperti poin 1 dan 2), kemudian simpan di toples/ wadah steril. Jadi kapanpun dibutuhin bisa langsung pakai karena sudah bersih. Kalau masih ragu, bisa dibilas atau rendam air panas lagi sebelum digunakan.
Oh ya, aku juga pengin coba nyimpen di kulkas, hehe jadi pas dipake sama Anbiya ada cooling sensation-nya gitu. Katanya sih lebih disukain sama bayi sekaligus ada efek soothing-nya kan kalau lagi tumbuh gigi. Ntar kapan-kapan ku coba..

Kalau mau praktis saat bepergian juga bisa sebenarnya dilap dengan tisu basah yang anti-bacterial, khusus untuk membersihkan mainan. Atau  pakai toy & surface cleaner. Aku baru pesan nih via online, merknya Cradle. Jadi kalau lagi pergi-pergi dan ragu teethernya bersih apa gak, bisa coba pakai  itu.

Ok, cukup sekian reviewnya semoga bermanfaat
😊😊😊

Tuesday, July 10, 2018

Anbiya 4 Bulan

Dua hari lagi Anbiya 5 bulan! Wow gak kerasa yaa.. Sebelum berganti bulan, mau cerita dulu tentang tumbuh kembang Anbiya di usia nya yang ke -4 bulan ini.

BB Anbiya sudah mencapai 8,3 kg. Kerasa banget beratnya kalau gendong hehehe.. Kemarin numpang nimbang di RS pas aku kontrol KB. Jadinya tingginya gak diukur, tapi udah kelihatan banget sih kalau ni anak makin tinggi. Bakat tinggi besar dari mama papa yah. Hehe

Banyak yang bilang Anbiya ni gendud. Pertanyaan paling sering adalah, minum ASI nya dicampur sufor ya? Hehehe
Gak.. Anbiya full ASI..

Aku juga agak amazed sih, ASI doang bisa cukup ya. Padahal kalau inget gimana Anbiya baru lahir dulu, mungiil banget 2.8 kg trus nyusut pula jadi 2.6 kg. Kecil banget kan? Sampai pas kontrol di minggu pertama, DSA nya bilang kalau aku harus ngejar BB nya Anbiya, saat 3 bulan nanti harus > 2x BB lahir. Jadi genjot terus pake ASI.. ASI.. ASI.. bebas kapanpun Anbiya mau. Dan alhamdulillah sekarang BB nya udah bisa kekejar. Kecil di dalam, gede di luar yah :D

Walaupun dari angka keliatan ndud ya 8.3 kg, tapii Anbiya bukan tipe yang ipel-ipel kayak roti sobek! Hehehe.. Soalnya Anbiya tumbuhnya ke atas nih. Jadi beratnya itu bisa aja karena tinggi yahh berat di tulang hehe (sekali lagi, bakat turunan dari mamapapa nya 😁😆)

Okaaiii,, sekarang lihat gimana progres tumbuh kembang Anbiya.
Dari buku catatan perkembangan anak (Eka Hospital) dan buku KIA, perkembangan anak usia 4 bulan :

  • Mengangkat dada ketika tengkurap : progress yang aku liat cukup baik, sekarang Anbiya sudah bisa kuat menahan kepala tegak ketika tengkurap. Aku stimulasi dengan sering-sering melakukan tummy time. Di usia 4.5 bulan, Anbiya sudah bisa mengangkat kepalanya lebih tinggi, dengan bantuan tumpuan tangannya, dan dada pun sudah mulai diangkat. 

  • Tengkurap sendiri, telentang sendiri : Anbiya udah bisa tengkurap sendiri, biasanya kalau habis mandi aku suka olesin minyak telon dipunggungnya, Anbiya suka muterin badan sendiri hingga tengkurap. Tapi belum bisa balik ke posisi telentang sendiri, masih harus aku bantu. Menurut buku KIA, bayi bisa telentang sendiri itu pada usia 6 bulan, jadi gak perlu khawatir, terus distimulasi aja. 
  • Mengamati benda-benda kecil/ gambar : Anbiya senang ketika aku bacakan buku-buku yang menarik warna dan gambarnya. Mulai menunjukkan ketertarikannya juga pada benda-benda lain. Kadang kalau gak sengaja pas TV lagi nyala juga suka ikut merhatiin, haha
  • Menoleh ke suara kerincingan : Suara kerincing mainannya atau bahkan ketika aku panggil namanya, sudah bisa menoleh dan mencari sumber suara. 
Hal lain yang dialami Anbiya saat usia 4 bulan ini, yaitu Anbiya jam tidur malamnya sudah ngikutin orang dewasa. Abis isya biasanya dah ngantuk, trus tidur bangun-bangun subuh. Pas tengah malam kebangun cuma minta nenen aja (mata masih dalam keadaan merem), trus abis itu ya lanjut tidur lagi. Gak ada drama-drama tengah malem lagi kebangun buat ngajak main dll. Hehee.. lumayan yaa, jadi gak begadang lagi deh hihii

Baca Juga : Lampu untuk kamar tidur bayi

Trus Anbiya juga geraknya makin aktif, hobi barunya ngesot-ngesot di kasur pake bantuan kaki dan punggungnya. Jadi kalau tidur gak heran deh udah pindah ke mana-mana. Makin asik diajak ngobrol juga, ketawanya udah lebih ekspresif. Hobi lainnya mainin air liur dan gigit-gigit semua barang, gak cuma teether nya aja. Semua mau dimasukin ke dalam mulutnya (fase oral). Semoga aja bulan depan pas mulai MPASI mau juga yah apa-apa masuk dengan lahap! Hihii Aamiin...

Di usia 4 bulan juga Anbiya pertama kali nya naik pesawat, ikut pindahan diboyong Papa ke Palembang :) Kapan-kapan aku share pengalaman bawa bayi naik pesawat yah..

Begitu kurang lebih perkembangan Anbiya saat 4 bulan. Sebagai orangtua, seneng banget melihat perkembangan anak yang semakin hari semakin pintar, semakin menggemaskan.. banyak tingkah polah baru, mulai bisa menunjukkan berbagai emosinya (senang, sedih, takut, ngambek, bosan, dll). Semua menakjubkan 😍😍😍
Semangat yah sayang, mama akan selalu ada mendampingi tumbuh kembang Anbiya. 
Sehat dan ceria terus yah anak ku sayang..

Ini foto-foto Anbiya pas 4 bulan. Btw, Anbiya aslinya sumeh suka ketawa dan senyummm.. Tapi ntah kenapa dia gak suka sama kamera, selalu diem sampai nyureng-nyureng kalau liat kamera. Hahaa, jadi kalau mau dapetin foto senyumnya ya harus candid wkwk agak susah

Pas baru sampai di Palembang

Bangun boci
Kalau tidurnya begini dah kayak anak gede aja ya

Seneng liat mainan
Ngaji sama papa



See u on next post :)

Wednesday, July 4, 2018

Blackmores, Suplemen Selama Menyusui

Saat ini sudah hampir 5 bulan aku memberikan ASI eksklusif untuk Anbiya. Tentunya aku sangat memerhatikan apa yang aku konsumsi karena aku pengin ASI ku gak sekedar banyak/ cukup, tapi berkualitas.

Suplemen Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold
Selain dari makan dan minum yang bergizi, aku juga mengkonsumsi suplemen Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold. 

Blackmores ini suplemen asal Australia, namun sekarang kita sudah bisa mendapatkannya dengan mudah karena Kalbe Farma sebagai importir resmi di Indonesia.
Aku beli di Apotek Kimia Farma, dengan harga Rp 200.000,- isi 60 kapsul lunak.

Kapsul Lunak Blackmores

Karena namanya Pregnancy & Breastfeeding Gold jadi sebenarnya suplemen ini bisa diminum dari saat hamil. Tapi aku mulai minum saat menyusui, soalnya pas hamil udah dikasih suplemen lain dari dokter. 

Jika lihat dikemasannya, kandungan suplemen Blackmores ini udah lengkap banget. Ada vitamin B kompleks, kalsium, fish oil, DHA, EPA, dan mineral yang penting untuk menunjang pertumbuhan bayi. Selain itu, bagus untuk ibu menyusui itu sendiri.

Kandungan Blackmores

Anjuran minumnya 2x1, tapi aku cukup minum 1x1 aja. Karena kebutuhan utamanya sudah aku dapatkan dari makanan yang sehari-hari aku makan, jadi Blackmores ini hanya sebagai pelengkap.

Banyak yang bilang Blackmores ini bagus banget bikin ASI deras dan kental. Selama aku konsumsi Blackmores memang aku perhatiin ASI ku kental, ntah kebetulan pas keluar itu lagi bagian hindmilk (bagian ASI yang lebih kental karena banyak lemak, biasanya di akhir). Tapi saat aku lupa minum Blackmores pun ASI ku tetap saja kental, jadi kesimpulan ku sih tergantung dari apa yang kita konsumsi sehari-hari yaa.. Kalau yang kita makan bagus, pasti berefek bagus juga ke ASI-nya.
Kalau bikin ASI jadi banyak, hhmmm gak tau juga yaa.. gak bisa dipastiin, karena aku gak mompa  (aku full direct-breastfeeding), yang terpenting ASI ku mencukupi kebutuhan Anbiya.

Blackmores, Suplemen Pelengkap Nutrisiku

Jadi Blackmores ini aku konsumsi sebagai suplemen tambahan agar kualitas ASI ku bagus, karena komposisinya oke, sesuai yang dibutuhkan ibu menyusui dan bayi. Kalau memang karena Blackmores ASI jadi semakin melimpah dan kental, itu bonus :D

Semangat mengASIhi moms & sehat selalu ❤️