SOCIAL MEDIA

Tuesday, November 12, 2013

A. 13. 1, Koas Penyakit Dalam

Sebenernya mau ngepost tentang koas incil dari pas minggu transisi, tapi baru sempet sekarang. hehehehe :D

Alhamdulillah, selesai sudah putaran koas pertama sebagai pembuka yang sangat menyenangkan- koasistensi interna hewan kecil (incil), bersama teman-teman yang sangat menyenangkan pula, teman-teman kelompok koas A. 13. 1.
Elit, Pita, Nida, Dinda, Maya, Hida, Yekho, Denok, Adelyn, Henri, Hafiz, Bayu, Afi, Rico
:)
you all are awesome!

Senaaangnyaaaaa dianugerahi teman-teman kelompok koas yang solid, teman-teman yang kritis saat berdiskusi dan belajar bersama, teman-teman yang saling merangkul dan membantu satu sama lain, teman-teman yang saling menegur dan mengingatkan bila lalai dan lupa, teman-teman yang asik untuk tertawa bersama hingga hilang penat kami :)


Semoga kita kompak selalu, A.13.1 :*

Putaran koas ini dilaksanakan di klinik hewan kuningan FKH UGM selama 6 minggu, dan 1 minggu di Rumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi.
Kalau yang sudah biasa magang di klinik-klinik hewan pasti ga akan kaget saat memasuki koas bagian ini. Karena sistem di klinik hewan kuningan ini lebih kepada learning by doing. Jadi kami sebagai dokter hewan muda, berhadapan langsung dengan klien tanpa didampingi oleh dokter jaga. Mulai dari meng-anamnesa klien, melakukan pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan per-sistema, mendiagnosa, menyusun rencana pengobatan, dan tindakan terapi dilakukan dengan sendiri, tapi semua tetap dikonsultasikan dengan dokter jaga.

Ada plus dan minusnya sih dengan sistem seperti ini. Plus-nya, kita jadi lebih mandiri, lebih banyak belajar (karena lebih banyak penasarannya, hehehe), berlatih berkomunikasi dengan klien, memberikan client educations, cocok untuk yang nantinya mau jadi praktisi, bakal ambil kesempatan ini sebaik-baiknya sebagai pengalaman berharga. Minus-nya, kadang dokter jaga gak selalu langsung meng-acc diagnosa atau rencana pengobatan yang kita buat, atau dokter jaga sedang sibuk hingga mengharuskan untuk keluar klinik. Tindakan apapun yang dilakukan oleh seorang koas harus sudah disetujui oleh dokter jaga. Jadi kalau belum di ACC atau dapat persetujuan, memperlama proses penanganan kita terhadap pasien, apalagi kalau pasien yang kita tangani termasuk pasien emergency. Bisa menunggu hingga berjam-jam untuk mendapat persetujuan dari dokter jaga.

Saat konsultasi dengan dokter jaga atau konsulen pun jadi hal yang tak terlupakan untuk para koas. Ada konsulen yang supeeer dupeeerrrr baik hati, ada konsulen yang perfectionist dan super mendetail, ada konsulen yang hobinya ceramah sampai berjam-jam, ada juga konsulen yang hobinya marahin anak koas (benar aja dimarahin, apalagi kalau salah. hahaha), dan biasanya kalau udah begini, backsound yang pas untuk kita nyanyiin bareng-bareng adalah Raisa-Serba Salah. Hahaha! But most of all, mereka semua menginginkan kita menjadi yang terbaik, menjadi dokter hewan yang berkualitas dan bermental baja! :D

Selama koas di klinik banyak banget hal-hal serunya, dapat pengalaman baru mengobati pasien kelinci, burung, ayam, hamster, landak mini, dll. Biasanya hanya familiar dengan kucing dan anjing, hehehe. Ikut pengabdian masyarakat pelayanan vaksin rabies gratis, test toksoplasma gratis, dan pengobatan gratis saat Dies Natalis FKH UGM ke-67, juga turut berpartisipasi sebagai petugas pemeriksa hewan qurban di daerah kota Yogyakarta, dan kebersamaan seperti saat-saat merawat pasien-pasien di stasioner atau rawat inap (pengalaman tak terlupakan banget dari kasus anjing Zizi dan kucing Shiro, and I'm sure, you guys will never ever ever forget this one!), dan setiap kontrol malam untuk pengobatan kasus mandiri.

first time handling hedgehog for intramuscular injection

Saat koas di RSH pun seruu bangeeet. Kasus-kasus di IRD nya lebih banyak dan bervariasi, terus sering ikut dokter bedah juga melihat jalannya operasi, housecall, latihan meracik obat-obatan, ikut pengobatan pagi dan malam untuk pasien rawat inap, jaga malam di RSH, dokter-dokternya pun ramah, enak untuk berdiskusi :)
I reeeeally had a great time!

Aku dan teman-teman saat shift malam di RSH :)

Ohyaaaa, untuk lulus dari koas incil ini, selain harus menangani minimal 60 pasien, juga harus mengambil satu pasien untuk dijadikan kasus mandiri dan diujiankan (seminar kasus mandiri). Dan, pasien kasus mandiriku adalah seekor kucing persia lucuu bernama Putih yang menderita acute viral rhinitis.

naaah ini.. Aku dan Putih. Narsis saat visit malam terakhir :D

ini Putih pas sudah sembuh, makannya banyaak, pulang-pulang beratnya nambah :')


Beginilah kurang lebih kenangan saat koas incil yang dapat dituliskan..7 minggu terasa berjalan sangat cepat.
and last but not least, mau ngucapin terimakasih juga buat mas-mbak senior di incil, mbak titin, mas imam abror, mbak tamaya, mas rejun, mbak noni, mas dandy, mbak anggi, mbak ika, mas lilik, mbak norma, mbak ticta, mas moko, mas dika, dll semua kakak-kakak A. 12. 2 dan A. 12. 8, terimakasih atas kerjasamanya selama koas di incil, berbagi pengalaman dan juga canda tawanya yang tak terlupakan :"). Selamat Desember besok akan dilantik menjadi dokter hewan, semoga sukses selalu terus menyertai kalian. :)
Aamiin.


Well done, Internal Medicine! Welcome another happy rotation, 
A. 13. 1 goes to Surgery and Radiology! :D

Sunday, November 10, 2013

Bird, you special thing


Here is a picture I took of a blood smear made during a haematology lab (internal medicine section). Those groovy looking cells you see are in fact Red Blood Cells! This smear is chicken blood. The special thing about all bird blood is that the RBC are nucleated :)