SOCIAL MEDIA

Saturday, September 29, 2018

Pengalaman Bawa Bayi Naik Pesawat

Kali ini, aku mau sharing tentang pengalamanku bawa bayi naik pesawat.
Di usia Anbiya yang sekarang 8 bulan ini, sudah 5x naik pesawat. Pertama pas pindahan dari Jakarta ke Palembang (umur 4 bulan).
Kedua dan ketiga PP Palembang-Pangkalpinang (umur 5 bulan).
Keempat dan kelima PP Palembang-Jakarta (umur 7 bulan).




Persiapan
Persiapan yang paling utama menyangkut masalah kesehatan atau fisik. Beberapa hari sebelum berangkat, aku selalu usahain gak pergi kemana-mana. Jadi ya cuma di rumah aja biar Anbiya gak kecapekan.
Untuk bayi sehat, gak perlu bawa surat keterangan layak terbang dari dokter (seperti ibu hamil), dan gak pernah diminta juga suratnya sama petugas baik saat check-in maupun boarding.
Tapi kalau mau bawa cek ke dokter anak untuk memastikan kondisi sehat, gpp biar lebih tenang.

Nah aku mau cerita pengalaman bawa bayi naik pesawat ku pisah per-part yaaa..

Part 1- Umur 4 Bulan
Pertama kalinya Anbiya naik pesawat ini dari Jakarta tujuan ke Palembang (pindahan merantau). 
Kita naik pesawat Garuda Indonesia, alasannya karena maskapai ini sangat baby-friendly! Gak enaknya kalau naik Garuda ini cuma satu, Terminal 3 ultimate itu luaasss banget! Tapii tenang aja, ibu yang membawa bayi termasuk prioritas, jadi difasilitasin naik mobil golf gitu untuk sampai Gate tujuan. 



Waktu itu tujuan Palembang ada di Gate 25. Kalau jalan kaki mungkin sekitar 1 kilo ya? Apa lebih? Hahaa.. lumayan sih, jadi gak pegel gendong bayi karna tinggal duduk manis aja di mobil golf. Thanks Garuda 😍
Pas sudah sampai di ruang tunggu, aku amazed banget sih karena nursing room nya tersedia banyaak banget! Satu nursing room aja udah luas banget. Fasilitasnya didalamnya pun ok, mulai dari baby tafel, ruang private untuk menyusui, washtafel, sampai ada alat steril Upang juga. Maklum ya, sebelum punya anak gak pernah merhatiin sebegininya kalau ibu yang membawa bayi sungguh termudahkan 😍
Sebelum boarding, lapor petugas kalau aku bawa bayi. Dan petugas bilang, ibu yang membawa bayi pada saat mau boarding nanti masuk lewat jalur sky priority, supaya tidak antri berdesakan dengan penumpang lain. Wow lagi kan! 😍
Saat sudah di dalam pesawat pun, pramugari dengan ramahnya menawari selimut untuk baby. Pokoknya puas banget deh naik Garuda, bener-bener baby-friendly. Alhamdulillah selama perjalanan Anbiya bobok pules anteng 😊



Part 2- Umur 5 Bulan
Nah kalau pas umur 5 bulan ini, perjalanan PP Palembang-Pangkalpinang dalam rangka liburan. Karena Palembang-Pangkalpinang ini deket banget, (sekitar 20 menit naik pesawat), gak semua maskapai yang direct flight ada. Jadi kebanyakan harus transit dulu di Jakarta. Tentu, kami pilih yang direct flight yaa, dengan alasan menghindari kerempongan dan mempersingkat waktu karena membawa bayi. Waktu itu, maskapai yang bisa direct fjlight dan jam nya pas sesuai dengan kita adalah Nam Air. Jadi deh kita pilih maskapai Nam Air untuk PP nya.
Pesawatnya gak terlalu besar dan space di kaki sempit banget huhu. Pas perjalanan ke Pangkalpinangnya alhamdulillah lancar. Tapi pas perjalanan kembali pulang ke Palembang, wow Anbiya nangis rewel selama di perjalanan karena ngantuk dan kegerahan 😂 Jadi waktu itu AC-nya telat dinyalain, sampai udah di atas pun tetep berasa hareudang 😂
Jangan ditanya gimana reaksi penumpang lain, karena sudah pasti semua mata tertuju pada kami! Hehehe. Dalam situasi gini orangtua harus tetep tenang..😊 penumpang lain pasti maklum kok. Nah saat aku mau nenangin Anbiya dengan cara menggendongnya di lorong, datanglah pramugari baik hati yang menawari pindah ke kelas bisnis saja, karena di sana hawanya lebih dingin. Pas dibawa ke kelas bisnis, langsung deh Anbiya diem😆

Part 3- Umur 7 Bulan
PP Palembang-Jakarta dalam rangka mas ghi cuti dan mau perpanjang sim. Waktu itu kami naik pesawat Garuda Indonesia. Untuk pengalaman dari segi pelayanan maskapai kurang lebih sama kayak waktu umur 4 bulan. Sangat puas dengan pesawat Garuda yang super baby-friendly.
Bedanya, pengalaman saat bawa bayi umur 7 bulan naik pesawat, sang bayik sudah mulai MPASI! Jadi aku harus prepare perbekalannya. Hehehe.
Sebelum berangkat ke bandara, aku suapin makan berat dulu (kebetulan memang jamnya). Jadi pas di bandara dan di pesawat, tinggal bekal cemilan aja. Aku bawa cemilan buah pepaya (ini favoritnya Anbiya), aku bawa pakai squeeze spoon feeder (Nuby) untuk memudahkan dan sangat praktis. Trus bawa snack yummy bites rice crackers, dan air putih di sippy cup. Kalau saat take-off dan landing kebetulan Anbiya lagi melek tapi gak mau nenen, ya tinggal sodorin cemilan atau minumnya aja. Yang penting mulutnya tetap ngunyah atau menelan sesuatu supaya telinga gak sakit karena perbedaan tekanan.
Dan di umur 7 bulan, bayi udah aktif-aktifnya, jadi aku juga bawa soft book dan mainan supaya gak bosen di dalam pesawat. Walaupun pada akhirnya Anbiya lebih seneng ngoprek-ngoprek majalahnya Garuda 😆
Alhamdulillah perjalanan lancar..

Tips membawa bayi naik pesawat :
  1. Pilih kursi dekat jendela agar gak risih saat menyusui.
  2. Minta kursi bagian depan supaya space kaki lebih luas. Tapi aku gak pernah kedapetan sih hehe. Soalnya kalau bawa bayi gak bisa online check-in kan..
  3. Saat menyusui, gak usah ditutupin pakai apron menyusui, ribet. Hehe
  4. Pakai baju khusus menyusui yang ada bukaan di kanan-kiri, sungguh praktis daripada pakai baju kancing depan. Pengalaman, saat di pesawat kita mau nyusuin, bayi gak selalu mau. Ada saatnya dia nolak nenen dan excited clingak clinguk lihat langit atau apapun lah. Dan aku pernah pakai yang kancing depan, itu ribet banget kalau anak gak mau, ya harus kancing tutupin lagi, ntar bukain lagi, dst. Pakai baju khusus busui praktis dan dada gak terlalu terekspos juga. Tinggal buka dikit aja dan kalau pakai jilbab tinggal tutupin dikit bagian dada yang keliatan. 
  5. Untuk bayi, pilih baju yang membuat bayi nyaman.
  6. Gak usah bawa banyak barang ke dalam kabin. Kalau bisa masuk bagasi, ya di bagasi aja. Supaya gak banyak tentengan dan fokus ke bayi.
  7. Bawa perlengkapan bayi dalam pouch kecil yang kira-kira mungkin dibutuhkan, seperti tisu, minyak telon, makanan & minuman (kalau sudah mpasi) dan simpan di kantung kursi pesawat. Biar mudah ngambilnya aja daripada disimpan di atas kabin.
  8. Siapkan mainan supaya bayi gak bosen atau sebagai pengalih perhatian kalau rewel.
  9. Earmuff gak harus digunakan bayi saat naik pesawat —> ini kata DSA nya Anbiya. Beliau bilang yang penting itu bayi harus disusui atau menelan sesuatu saat take-off dan landing supaya telinga gak sakit karena perbedaan tekanan. Earmuff gak pengaruh terhadap tekanan tsb. Dan sebenarnya di dalam pesawat pun gak terlalu bising, jadi penggunaan earmuff gak wajib hukumnya. Ada yang bilang bising pesawat itu termasuk white noise, sama seperti suara hair dryer. Tapi kalau orangtua merasa lebih tenang bayi menggunakan earmuff ya gpp😊 
  10. Kalau masih ada waktu menunggu boarding, bisa sambil nyusuin bayi dulu di nursing room, pakein minyak telon supaya hangat dan mengganti popoknya. Jadi biar pas naik pesawat popoknya kering lebih nyaman.
  11. Kalau bayi rewel di pesawat, usahakan gak panik. Orang-orang mungkin ngeliatin, tapi mereka pasti maklum kok.. Coba alihkan perhatian bayi dan cari penyebab bayi rewel, apakah kepanasan? Kedinginan? Kehausan? Ketakutan? Bosan? Ingin dipeluk? Ingin digendong? Ingin diajak jalan-jalan di lorong?
  12. Kalau bisa ada pendamping.. karena selain membuat lebih tenang, ada yang bisa bantuin jika ada suatu urusan tapi kita lagi fokus sama bayi. Tapi kalau pas lagi gak ada yang bisa nemenin juga gpp sih, apalagi kalau anak sudah lebih besar 😊



***

Ok.. begitulan pengalaman dan tips bawa bayi naik pesawat dari aku 😊
Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman pribadi, jika ada yang gak sesuai, mohon maaf ya ☺️🙏🏻
InshaAllah minggu depan Anbiya mau naik pesawat lagi ke rumah neneknya. Nanti ku update lagi yaa gimana pengalamannya. Semoga sehat, selamat, lancar selama di perjalanan. Aamiin... ☺️

Sunday, September 23, 2018

Daun Jarak Untuk Perut Kembung Bayi

Flashback.. ketika Anbiya berumur 2 bulan, sering banget rewel kira-kira mulai dari abis Isya sampai jam 11-an malam. Dinenenin gak mau, digendong juga nangis. Diapa-apain tetep nangis pokoknya. Baru tenang dan bisa tidur itu kalau udah jam 12 malam. Hal tersebut berlangsung sekitar 3 hari kalau gak salah.. kayak begitu mulu.

Aku bertanya-tanya banget, ini kenapa? Apa yang salah? Btw.. Beda sama growth spurt ya.. growth spurt kan pengin nyusu terus, nah ini mah boro-boro mau nyusu 😭 aku sampe curhat sama temen ku, dan tanya-tanya ke yang udah pengalaman.  

Kalau dilihat dari tipe nangisnya, Anbiya kayak melipat-lipat kaki nya ke arah perut. Jadi waktu itu aku pikir apa Anbiya kolik?
Eh tapi bayi umur segitu juga lagi aktif-aktifnya angkat kaki kan? Nah looo bingung
Aku juga gak periksain ke DSA sih.

Sampai akhirnya.. pas mamah lihat perut Anbiya, bilang mungkin iya Anbiya perutnya kembung. Dan minta tolong mpok (ART di rumah) untuk ambil daun jarak. Daun jarak ini ditempelin di perut Anbiya, katanya bermanfaat untuk menghilangkan kembung pada bayi.

Aku yang sebagai seorang ibu baru, yaudah coba ikutin apa kata mamah aja yang udah berpengalaman. Plus, aku juga punya pengalaman baik dengan daun jarak ini. Waktu aku masih SMP, pernah ngalamin sakit perut dan jadi mendingan setelah perutku ditempelin daun jarak. So, akhirnya aku mau lah coba juga untuk Anbiya. Gak ada salahnya, ikhtiar.




Alhamdulillahnya daun jarak ini termasuk mudah ditemuin di komplek rumah. Daun jarak ini tumbuhan liar lho. Tapi ada juga yang menanamnya di rumah sebagai TOGA (tanaman obat keluarga), karena dipercaya dapat meredakan gejala sakit perut ataupun kembung.

Sharing cara ku menggunakan daun jarak untuk mengatasi kembung pada bayi : 
  1. Cuci bersih daun jarak
  2. Hangatkan daun jarak di atas api kompor (bolak-balik)
  3. Balur minyak telon di seluruh permukaan daun jarak (dan di perut bayi juga)
  4. Tempelkan ke perut bayi
  5. Biarkan sampai benar-benar kering, baru dilepas






Cara tersebut bisa dilakukan 2x sehari setelah mandi, atau sesuai kebutuhan. 
Alhamdulillah, setelah pakai daun jarak Anbiya kayak enakan perutnya, semenjak itu gak rewel lagi kalau malam. Fyuuuhh lega.. Aku pakai daun jarak ini selama dua hari, dan kira-kira aja pas kapan aku butuh.

Fyi, daun jarak mengandung metabolit sekunder yang merupakan senyawa aktif yaitu saponin, senyawa flavonoida antara lain kaempferol, nikotoflorin, kuersetin, astragalin, risinin, dan vitamin C.

Sekian sharing pengalaman menggunakan daun jarak pada bayi, semoga bermanfaat😊

Saturday, September 22, 2018

Cerita MPASI Anbiya #3 - Bahan Menu 4 Bintang

Anbiya saat ini umurnya sudah 7 bulan 10 hari. Anbiya suka banget makan bubur yang lengkap sama lauk pauk nya. Alhamdulillah apa yang ku masak selalu dihabiskan. Nah ini bahan makanan yang udah pernah Anbiya coba untuk menu 4 bintang. Semoga bisa jadi ide untuk para mama, yang mau memasak mpasi si kecil yaa...

Menu empat bintang terdiri dari : Karbohidrat, Protein Hewani, Protein Nabati, dan Sayur/ Buah.

Ini yang sudah pernah Anbiya coba yaaa

⭐️ Karbohidrat
  • Beras putih 😍
  • Tepung beras merah 🙂
  • Tepung ubi 😍
  • Kabocha 😍
  • Kentang 😐
  • Oatmeal 😍
  • Jagung manis 😍
⭐️ Protein Hewani
  • Daging ayam 😍
  • Daging iga sapi 🙂
  • Daging giling 😍
  • Ati ayam 😍
  • Kuning telur yampung 🙂
  • Kuning telur puyuh 🙂
  • Ikan lele 😐
  • Ikan kakap 😍
  • Ikan salmon 😍
  • Ikan kembung 😍
  • Ikan sarden 😍
⭐️ Protein Nabati
  • Kacang merah 😍
  • Kacang hijau 😍
  • Tahu 😐
  • Tempe 🙂
⭐️ Sayur
  • Bayam 😍
  • Wortel 😍
  • Brokoli 😍
  • Buncis 🙂
  • Kacang panjang 😍
  • Baby corn 🙂
⭐️ Buah
  • Semangka 😍
  • Pepaya 😍
  • Melon 😍
  • Buah naga 😐
  • Jeruk baby 😍
  • Apel (fuji wangshan) 😐
  • Pir (hijau) 🙂
  • Alpukat 🙂
  • Mangga (harumanis, gedong gincu) 😍

Tambahan

🥣 Kaldu
  • Kaldu daging iga sapi 😍
  • Kaldu ceker 😍
  • Kaldu ikan 😍
🥣 Tambahan Lemak
  • Unsalted butter 😍
  • Keju belcube 😍

***
Okay nanti kalau ada bahan yang nambah dicicipin Anbiya, ku update di sini yaa 😊

Ini salah satu contoh menu mpasi Anbiya





Sebenernya ada banyak foto-fotonya di hp, ntar aku upload nyusul.. banyaaaakkk buangeett hehehe *lebay

Bubur/ menu 4 bintang ini hampir selalu aku masak pakai slow cooker (baby safe LB 007). Next aku mau sharing resep mpasi Anbiya dan review memasak bubur pakai sc yaa.. inshaAllah..




Semangat membuat homemade mpasi dengan penuh cinta! ❤️

Tuesday, September 18, 2018

Cerita MPASI Anbiya #2 - Menu MPASI 10 Hari Pertama

Di postingan kali ini, aku mau share menu mpasi awal Anbiya. Tapi cuma berhasil nyatet di notes sampai hari ke-10 doang, hehee padahal niat awalnya pengin banget ditulis menunya tiap hari apa. So, ini lah menu mpasi pertama Anbiya sampai hari ke-10! 😊

Hari 1
11 agustus 2018
Puree kabocha suka
Puree tepung beras merah kurang suka
Pup 1x sore ok

Hari 2
12 agustus 2018
Puree tofu + lele kurang suka
Puree daging ayam suka
Pup -

Hari 3
13 agustus 2018
Puree kuning telur ayam kampung suka
Snack yummy bites suka 
Sore puree tepung ubi suka
Pup 2x pagi n siang ok 

Hari 4
14 agustus 2018
Pagi puree pisang kurang suka
Sore puree kabocha suka
Pup -

Hari 5
15 agustus 2018
Pagi puree kuning telur yampung + ikan teri suka
Sore puree tepung ubi suka
Pup -

Hari 6
16 agustus 2018
Pagi puree tepung beras merah + kaldu sapi kurang suka
Sore puree kabocha + daging sapi suka
Pup 1x pagi ok

Hari 7
17 agustus 2018
Pagi kuning telur yampung + daging sapi suka
Sore puree pepaya suka banget
Pup 1x pagi ok

Hari 8
18 agustus 2018
Pagi puree buah naga kurang suka
Sore puree pepaya suka banget
Pup 2x pagi sedikit, siang ok

Hari 9
19 agustus 2018
Pagi menu 4 bintang : beras putih, daging ayam, kacang merah, brokoli suka
Siang snack yummy bites pisang suka
Sore puree kabocha suka
Pup ok

Hari 10
20 agustus 2018
Pagi bubur kentang ati ayam wortel kurang suka
Siang puree semangka suka
Sore puree tepung beras ati ayam suka + puree pepaya suka
Pup 2x pagi dan sore ok


***

Masih simpel-simpel yaa variasi makannya? Hehe, iyaaa 10 hari pertama aku kasih puree dulu untuk pengenalan rasa ke Anbiya dan banyak yang ku ulang-ulang untuk tau kecenderungan yang disuka Anbiya apa, evaluasi pup, lihat tanda-tanda alergi. Setelah itu baru masuk ke menu empat bintang.

Porsi makan Anbiya juga awal-awal masih 2x sehari, dan 1x selingan buah. Setelah umur 6.5 bulan sampai sekarang, porsi makannya jadi 3x sehari makan berat dan 1x atau lebih selingan buah.

Btw. Saat mpasi 10 hari pertama ini aku belum coba campur unsalted butter (UB) maupun keju dimakanannya. Sekarang sih dah coba dan Anbiya suka keduanya. Makannya jadi tambah lahap karena bikin gurih dan aromanya jadi lebih harum. Bayi juga punya seleraa yaaa.. gak suka yang hambar-hambar. Hehee.

Oh ya sedikit cerita, awal mula mpasi, Anbiya belum bisa duduk tegak sendiri, jadinya masih ku dudukin di bouncher sambil ku suapin, atau aku gendong. Yang penting posisinya dibuat tegak biar gak tersedak. Pas umur 6.5 bulan, baru mulai pakai booster seat nya karena udah bisa duduk tegak. Menurut ku lebih enak nyuapin sambil duduk di booster seat, soalnya jadi lebih fokus untuk makan, dan lebih gampang disuapin face-to-face.

Nahh sekarang Anbiya udah umur 7 bulan 6 hari. Udah semakin banyak variasi bahan makanan yang dikasih, karena semenjak hari ke -11 aku udah terapin menu empat bintang untuk mpasi Anbiya. Alhamdulillah Anbiya makannya lahap, doi lebih suka makan bubur yang lengkap sama lauk pauk ternyata daripada cuma puree doang. Hihii mungkin kurang nendang yaa😆

Ok, cukup sekian cerita menu mpasi awal Anbiya. Next aku akan share bahan makanan untuk menu mpasi empat bintang yang udah Anbiya coba.


Semangat terus menyiapkan mpasi, mama! ❤️

Friday, September 14, 2018

Cerita MPASI Anbiya #1 - Sounding Sebelum MPASI


Satu bulan-an yang lalu, terjadi percakapan antara Mama dan Anbiya.. 


M : anbiya.. seminggu lagi anbiya mulai makan loh.. nanti mama masakin yg enak enakk nyum nyumm 😋

A : kenapa anbiya harus makan, mama? Anbiya kan sukanya mimik ASI 😨

M : soalnya.. anak mama udah tambah besar, tambah pinter tambah sholeh 😍😍 jadi asi mama aja udah gak cukup untuk kebutuhan gizi anbiya.. makan juga enak kok sayang 😍

A : ... (bergeming)

M : kenapa sayang ?

A : anbiya masih boleh mik ASI gak ma kalau udah makan ??

[Ooohhhhh rupanya anbiya khawatir kalau disuruh makan, jadi gak boleh nenen lagi 😂]

M : boleehh banget sayang.. tetep boleh mik asi 😍

A : Asiikkk kalo gitu anbiya mau makan, mamaa.. mimik asi sama makan ya, mama 😍

M : iya sayang, makan yang lahap yaaa gausah malu-malu 😆😍 tetep boleh mik asi kok 😆

***



Hihihi
That’s the real talk! 😊 

Alhamdulillah karena dibilang gitu anbiya jadi mau makan lahap. Gak takut untuk makan, karena percaya abis makan tetep boleh mik ASI kesukaannya.. 😆🤗

Di sisi lain, papa juga turut serta dalam sounding dan persiapan Anbiya sebelum memulai mpasi. Papa selalu nunjukin ke anbiya, kalau setiap kita makan selalu sampai habis, artinya kita menghargai makanan kita. Dan selalu tunjukkan dengan ekspresi bahagia, bahwa makan itu anugerah yang niqqqqhhmaaaddddd sekaliii.. Anbiya pun jadi selalu lihat kita kalau makan kayaknya enak banget! Kadang anbiya suka narik-narik tangan atau sendok ku karena ikutan mupeng tertarik juga dengan makanan ❤️

Alhamdulillah satu bulan mpasi tlah terlewat dengan cukup lancar. Semoga anbiya selalu sehat ❤️
Kapan-kapan aku akan share menu makan anbiya juga yaa dan cerita seru mpasi lainnya.. 

#CeritaMPASIAnbiya

Tuesday, September 11, 2018

Review Sabun Lactacyd Baby (Perbedaan Kemasan Lama & Baru)

Kali ini aku mau review salah satu produk bayi andalan ku, yaitu sabun Lactacyd Baby 😊 . 

Anbiya pakai sabun Lactacyd Baby sejak lahir, berarti sudah sekitar 6 bulanan ya. Selama itu pun, aku gak pernah gonta-ganti merk sabun lain. Setia banget ya? 😆

Alasan ku memilih sabun Lactacyd Baby karena kulit bayi baru lahir masih sangat sensitif dan gak tau kan bakal cocok apa gak pakai merk sabun tertentu. Daripada coba-coba, makanya sejak awal aku langsung memilih untuk memandikan Anbiya pakai sabun Lactacyd Baby, karena sabun ini pH nya 3-4, low irritant dan hypoallergenic. Eh keterusan pakai deh sampai sekarang ❤️

Sabun Lactacyd Baby memang terkenal untuk mengatasi berbagai masalah kulit pada bayi, seperti biang keringat, ruam popok, alergi, dll. Tapi aku pakai ini bukan berarti kulit Anbiya bermasalah, karena bisa juga loh digunakan sehari-hari supaya kulit bayi tetap sehat. 

Btw, saat ini Lactacyd Baby sudah punya kemasan baru loh, dan aku mau coba review kedua produk ini sekaligus memberi gambaran perbandingannya. Poin-poin yang aku review meliputi : packaging, key ingredients, tekstur, cara pemakaian, dan kesan pemakaian/ hasil 😊 .


  • Packaging
Sabun Lactacyd Baby tersedia dalam ukuran 60 ml, 150 ml, dan 230 ml (kemasan lama) / 250 ml (kemasan baru). Packagingnya dilengkapi dengan kardus yang berisi penjelasan cukup informatif. Ada tentang deskripsi produk, cara pemakaian, sampai komposisi.
Sabun Lactacyd Baby dikemas dalam botol flip-top. Walaupun tidak sepraktis botol pump, tapi gak masalah buat ku karena mudah dibawa-bawa jika bepergian, gak khawatir gampang tumpah atau bocor ndilalah botolnya jatuh.
Untuk pemakaian sehari-hari di rumah, aku selalu stok ukuran full size, sedangkan untuk traveling bawa ukuran yang mini.

  • Key Ingredients
Baik kemasan lama atau baru, sama-sama punya key ingredients Lactoserum dari Whey Filtrate dan Lactic Acid.

Untuk full ingredients nya ada di foto bawah ini..

Ingredients kemasan lama
Ingredients kemasan baru
  • Tekstur
Untuk tekstur bisa lihat lebih jelas di foto bawah ini. Kemasan lama bener bener cair kayak air, sedangkan kemasan baru memiliki tekstur lebih kental berwarna putih susu.

Tekstur kemasan lama


Tekstur kemasan baru

Kelihatan ya bedanya?

  • Cara Pakai
Jika lihat di informasi produk, cara pemakaian Lactacyd Baby kemasan lama ini dituang ke wadah mandi.
Nah aku mau share nih, kalau ku caranya biasanya langsung tuang aja beberapa tetes ke gayung, trus aku basuh ke badan Anbiya.
Kalau misalnya kurang, yaa tetesin lagi ke gayung. Gituu :D
Setelah itu, bilas dengan air hangat bersih.. 

Awal-awal mandiin Anbiya dengan cara kayak gini, berasa kayak gak mandiin hehe soalnya kan sabunnya gak berbusa sama sekali yah. Jadi kayak ngerasa, “Ini udah bersih belom ya?” , “Perlu disabunin lagi gak ya?”
Tapi setelah aku tanya ke temen maupun saudara aku yang pakai Lactacyd Baby juga, ternyata gak perlu disabunin lagi dan memang cara pakainya seperti itu. Akhirnya lama-lama kebiasaan juga dan tetep kok bisa membersihkan badan dan bikin kulit Anbiya terjaga lembap.

Sedangkan Lactacyd Baby kemasan baru cara pakainya seperti pakai sabun cair pada umumnya.

Oh ya, Anbiya pernah kena ruam popok pas umur 2 bulan (iritasi gara-gara pakai tisu basah), trus aku sabunin bagian bokongnya pakai Lactacyd Baby tanpa diencerin. 

Untuk wajah, biasanya aku encerin dulu ke air di gayung tuang beberapa tetes, baru diusap-usap. Tapi kalau buat wajah ini aku pakai kalau wajah Anbiya pas kering aja. Kalau gak kering, yaa cuma aku usap pakai air hangat doang.

  • Kesan Pemakaian / Hasil
Lactacyd Baby Untuk Pengobatan
Masalah kulit yang Anbiya pernah alami antara lain: ruam popok, kulit kering, dan biang keringat.
Seperti yang aku tulis di atas, saat Anbiya kena ruam popok itu cepet banget sembuhnya. Aku basuh bokong Anbiya pakai sabun Lactacyd Baby.

Trus pas pindah ke Palembang, karena di sini hawanya panas dan kering, jadi deh kulitnya ikutan kering dan muncul biang keringat di punggungnya. Aku tetep mandiin pakai sabun Lactacyd Baby dan cepet juga sembuhnya. 

Tapi aku gak cuma pakai sabun Lactacyd Baby ini doang saat pengobatan. Contohnya pas ruam popok, aku bantu oles dengan diaper rash cream dan minyak kelapa juga.
Jadi menurut ku, keefektifan Lactacyd Baby untuk pengobatan ini akan semakin tinggi kalau dibarengi dengan ‘usaha’ lain yang sesuai dengan masalah kulit itu.
Misal kulit kering, ya tetep butuh lotion untuk terus jaga kelembapannya.
Sabun Lactacyd Baby sebagai pendukung, karena pH nya yang asam membuat bakteri ogah nempel dan mempercepat proses penyembuhan jika ada iritasi.

And imho, kalau untuk pengobatan aku lebih suka pakai Lactacyd Baby kemasan lama. Ntah kenapa aku merasa lebih nampol aja efeknya kayak lebih cepat gitu. Apa karena pH nya yang 3-4? 
Makanya aku simpan yang kemasan lama untuk stok, jaga-jaga kalau beneran tu sabun bakal hilang dari peredaran.. hahaa

Lactacyd Baby Untuk Penggunaan Sehari-hari
Walaupun kulit Anbiya lagi “gak kenapa-napa”, aku tetap pakai sabun ini untuk penggunaan sehari-hari. Hasilnya kulit Anbiya halus banget, lembap dan kenyal. Nah untuk sehari-hari aku lebih suka pakai yang kemasan baru..

*****

Nah begitu lah kurang-lebihnya review dari aku. Aku juga bikin tabel perbandingannya seperti di bawah ini


Lactacyd Baby Lama
Lactacyd Baby Baru
Produksi PT Pharma Health Care untuk PT Aventis Pharma (Sanofi Indonesia)
Produksi Sanofi Vietnam
Tekstur cair seperti air
Tekstur lebih kental (liquid soap)
Penggunaan dilarutkan ke dalam air/ bak mandi
Penggunaan langsung seperti memakai sabun cair pada umumnya
pH 3-4
pH balanced
Tidak berbusa
Sedikit berbusa
Bisa digunakan sebagai shampoo 
Hanya untuk badan
Tidak ada wangi
Wangi sedikit
Deskripsi: Lactacyd Baby mengandung
Lactoserum dan Lactic Acid dari ekstrak susu yang membersihkan
dan merawat kulit bayi serta menjaganya agar tetap bersih dan sehat. Kegunaan  merawat kulit yang terkena iritasi ringan dan ruam popok.
Deskripsi: Lactacyd Baby mengandung bahan alami Lactic Acid dan Lactoserum dari ekstrak susu, serta pelembap kulit yang merawat kulit kering dan membantu mencegah iritasi ringan.

Lactacyd memiliki pH yang sesuai dengan kondisi alami kulit normal sehingga menjaga kulit bayi dari bakteri merugikan. Formulanya telah teruji secara dermatologi dapat digunakan setiap hari.


So, in conclusion..

(+) Efektif untuk mengatasi masalah kulit pada bayi
(+) Untuk pemakaian sehari-hari membuat kulit bayi bersih dan lembap
(+) pH balanced
(+) Wanginya mild
(+) Mudah ditemukan di drugstore
(+) Travel friendly (ada berbagai ukuran)

(-) Harga cukup mahal dibanding sabun bayi lain, tapi worth to buy sih karena manfaatnya
(-) Aku kira Lactacyd Baby jadi punya dua varian, ternyata bener-bener ganti yang kemasan lama sudah discontinue


Beli di mana?
Lactacyd Baby mudah ditemukan di apotek kecil maupun besar seperti Century, Guardian, dll. Kalau di toko bayi agak jarang.
Online shop seperti Shopee atau Tokopedia juga pasti ada 😁

Harga?
Harga bervariasi tergantung di mana belinya. Kurang lebih range nya sekitar..
60 ml 29-30rb
150 ml 60-70rb
250 ml 90-100rb

So, Overall Rating 
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

Repurchase?
YES, terutama jika kulit Anbiya sedang bermasalah pasti aku akan beli dan pakai produk ini lagi.

Sekian review dari aku semoga bermanfaat 😁