SOCIAL MEDIA

Monday, December 31, 2018

2018 Highlights. Being a New Mom and Another Blessing

Gak kerasa tiba di penghujung tahun. Tahun 2018 boleh dibilang tahun yang paliiingg berkesan di hidup aku, karena aku memulai peran baru sebagai seorang Ibu.
Di postingan ini, aku pengin kilas balik.. merekap apa yang menjadi highlight sepanjang tahun 2018😊

❤️❤️❤️

Mau sedikit flashback.. setelah aku resign kerja, aku  ikut suami yang lagi tugas di Palembang. Tapi ketika hamil menginjak usia 7 bulan, aku pulang ke rumah orangtua di Tangsel karena berencana akan melahirkan di sana.
Hingga akhirnya aku melahirkan pada tanggal 12 Februari 2018. Birth story lengkapnya bisa baca di sini yaaa ❤️

Rasanya bersyukur banget bisa dikasih kesempatan sama Allah untuk bisa hamil, kemudian melahirkan. Melahirkan adalah momen yang paling berkesan di tahun 2018, pengalaman luar biasa yang gak akan terlupakan. Alhamdulillah sangat diberi kemudahan oleh Allah baik dari proses melahirkannya hingga recoverynya ❤️


Momen selanjutnya setelah melahirkan adalah menyusui. To be honest, part menyusui ini adalah part yang paling menguras emosi jiwa raga. Untungnya, sebagai anak kedua yang pernah belajar dari pengalaman menyusui sang kakak, aku paham betul kalau menyusui -apalagi untuk yang pertama kali nya, bukanlah hal yang mudah. Ilmu tentang menyusui/ mengASIhi aku pelajari sejak masa kehamilan. Terutama ilmu dasar seperti perlekatan yang benar, kebutuhan asi bayi baru lahir, termasuk hambatan-hambatan yang umum dijumpai pada ibu menyusui. Tapi kenyataannya, walaupun sudah belajar ilmunya, tetap saja pengalaman pertama menyusui terasa penuh kekhawatiran, cemas. Mungkin efek hormon dan lelah pasca melahirkan juga. Bayangin aja abis perjuangan panjang melahirkan, gak ada sempat istirahat langsung begadang ngurusin bayi. Sungguh nikmaaattπŸ˜‚

Daaan.. dalam kondisi seperti itu, sensitif banget rasanya dengan komentar orang. Apalagi yang komentarin kondisi bayi. Disinilah dukungan dan kehadiran keluarga/ orang yang disayang benar-benar dibutuhkan. Special thanks to my mom.. neneknya Anbiya, for taking care of me ketika mas ghifar jauh karena kembali ke perantauan. Yang selalu siapin susu prenagen coklat setiap pagi dan masakin yang enak-enak. Sayur kacang merah, daun katuk, aneka lauk, cemilan, dan semuaaanyaaaa hingga asi berlimpah mencukupi untuk Anbiya. Walaupun mamah gak bisa nemenin aku begadang, tapi segala perhatian mamah sungguh berarti ❤️


Perjalanan ku menjadi seorang Ibu masih sangat panjang. Doa ku selalu sama, semoga Allah selalu memberikan kekuatan, kesabaran, kemudahan, kesanggupan, kemuliaan pada ku menjadi seorang ibu, untuk membesarkan anak-anak ku.. Dan seorang istri yang baik juga pastinya ☺️

Soon mau cerita tentang pengalaman menyusui ya ☺️

❤️❤️❤️

Next.. Seminggu setelah melahirkan, mas ghifar mendapat panggilan fit and proper test dari kantor pusat, untuk promosi jabatan sebagai Kasie. Jadi waktu itu ada 10 orang yang dipanggil, mas ghi jadi yang paling termuda loh.. at the age of 27! Yang lain tu udah bapak-bapak seumuran papah ku kebanyakan, hehe. So proud! Alhamdulillah.. setelah melewati beberapa test dan interview, akhirnya mas ghi lolos dan jadi Kasie/ Site Manager di proyek BUMN konstruksi. Alhamdulillah pencapaian karier yang luar biasaa baik di tahun ini dan bener-bener rejekinya dedek bayik banget! ❤️
Dear hubby, apapun cita-cita kamu.. segala impian mu baik dalam dunia karier (ingin jadi kabag, direktur keuangan), keluarga, dll akan selalu aku dukung dan doakan. I’ll always beside u ❤️

Tahun 2018 ini juga secara finansial jauh lebih baik. Akhirnya bisa lunasin cicilan mobil lebih cepat dan juga impian bisa punya rumah sendiri tercapai. Rumahnya sekarang masih proses pembangunan, dan InshaAllah akhir tahun 2019 sudah selesai. Rumahnya kami beli masih daerah Tangsel, seneng karena dekat dengan orangtua. Alasan lain kenapa di Tangsel, karena kantor pusat mas ghi ada di Jakarta. Jadi kalau someday ngantornya di pusat, dekat ke kantor bisa naik commuter line. ☺️


Hal yang tak terlupakan lagi di tahun 2018, para anak dan menantu mamah papah bisa memberi hadiah untuk mamah papah umroh. Dan alhamdulillah udah terlaksana di bulan Oktober 2018 kemarin. Mamah papah seneengg banget. Semoga mamah papah sehat panjang umur, dan bisa berkesempatan ke tanah suci lagi untuk naik haji. Antrian haji mamah papah masih sekitar 10 tahunan lagi, semoga aja bisa berangkat dimajuin lebih cepat. Aamiin πŸ˜‡


Akhir tahun 2018 Anbiya pertama kali nya sakit. Sedih banget ya Allah kalau anak sakit. Ketularan sama aku. Awalnya batuk pilek, kemudian demam tinggi, yang akhirnya ketauan kalau kena roseola. Pas lagi demam tinggi sampai kejang demam :((


Sedih banget. Tapi Anbiya kuat. Anak mama hebat.  Aku semakin bersyukur saat ini atas pilihan ku menjadi ibu rumah tangga yang selalu siap siaga untuk anak dan suami. Semoga Allah selalu memberi nikmat sehat untuk kami semua. Aamiin Ya Allah..

❤️❤️❤️ 

Okaay.. cukup sekian kira-kira 2018 highlight nya.. 
Alhamdulillah bisa kelar nyolong waktu mumpung Anbiya tidur. Hihii.
Sekalian deh resolusi tahun 2019, semoga aja tercapai ☺️
  • Menjadi istri yang lebih baik dan perhatian dengan suami πŸ₯°
  • Menjadi ibu yang sabar dan penuh kasih sayang πŸ₯°
  • Menjadi anak yang terus berbakti pada orangtua dan menjaga komunikasi dengan baik πŸ₯°
  • Bisa mengendalikan emosi ketika marah, tahan ucapan yang gak baik dan selalu positive thinking
  • Semakin rajin menabung/ invest
  • Daftar haji dengan suami. Aamiin semoga ada rezekinya
  • Buka usaha kecil-kecilan dari rumah (ibu rumah tangga produktif 😝)
  • Dan rajin menulis di blog hehehee
Terimakasih Ya Allah untuk tahun 2018.
Semoga 2019 lebih baik lagii ❤️
Aamiin

Friday, December 21, 2018

Anbiya 9 Bulan

12 November 2018, Anbiya ulang bulan yang ke-9. Alhamdulillah semakin hari semakin banyak hal baru yang membuat mama papa takjub..
Dari perkembangan fisik, BB Anbiya saat 9 bulan ini 9,63 kg dengan tinggi 73,5 cm. Beratnya cuma naik beberapa ons aja dari bulan lalu, karena Anbiya udah aktif bangetπŸ˜† tapi alhamdulillah tetap dalam range ideal untuk bayi laki-laki.



Saturday, December 8, 2018

Merawat Area Kewanitaan (Pasca Melahirkan & Pasang KB)

Empat bulan setelah melahirkan, aku kembali visit ke dokter obgyn untuk pasang KB IUD. Sebelum pasang, dokter menjelaskan berbagai hal mengenai IUD, termasuk efek samping yang mungkin terjadi.
Salah satu efek samping memakai IUD yang jadi concern aku adalah: rentan mengalami keputihan.
Tapiii.. dokter bilang ini tergantung gimana kita ngerawat miss V alias area kewanitaan. 


Friday, November 30, 2018

Anbiya 7-8 Bulan

Kali ini aku mau lanjut nulis tentang milestone Anbiya. Usia Anbiya saat ini sudah mau 10 bulan, tapi biar runut ceritanya, aku mau nulis dulu milestones saat 7-8 bulan yaa. Hehee super late post! πŸ˜†



Ini aku lihat dari buku perkembangan anak Eka Hospital.

Tahapan perkembangan bayi usia 7-8 bulan :

  • Memegang 2 mainan dengan tangan kanan-kiri : Alhamdulillah perkembangan motorik halus Anbiya semakin terasah. Udah bisa pegang 2 mainan atau benda sekaligus dengan kedua-tangannya. Pas 8 bulan mulai bisa menjumput benda yang berukuran lebih kecil.


  • Mengucapkan suku kata bersambung : bababababa : umur 7 bulan Anbiya pertama kalinya ngucap ‘mamamamamaa’ .. sungguh ku terharu! Hehee. Pas 8 bulan udah bisa ucap ‘mama’ setiap nangis atau mencari aku. Tapi sampai sekarang belum bisa panggil ‘papa’ niihh. Selain ‘mamamamama’, biasanya Anbiya juga sering mengucapkan ‘gigigigigigii’ saat 7-8 bulan.
  • Berdiri dipegang : di usia 8 bulan akhir Anbiya mulai menunjukkan gerakan ingin berdiri. Contohnya setiap ada di dekat aku atau papa nya, Anbiya langsung pegangan tangan atau pundak dan langsung mengangkat-angkat pantatnya seperti ingin berdiri. Selain pegangan ke orangtuanya, Anbiya juga suka pegangan ke meja atau rak susun untuk menopangnya berdiri.


Selain ada keinginan untuk berdiri, di umur 8 bulan juga akhirnya Anbiya bisa duduk sendiri dari posisi tiduran atau tengkurap. Yeaay.. Alhamdulillah. Jadi makin aktif banget banget nih anak bayik. Makin pintar 😊

Begitulah poin-poin tahapan perkembangan bayi 7-8 bulan yang ada di buku panduan. Kalau ku perhatiin, kok gak ada sebut-sebut tahapan “merangkak” yaa. Memang dari yang ku baca gak semua bayi akan melewati fase merangkak. Jadi merangkak di-skip, trus langsung berdiri dan jalan. Tapi ternyata merangkak itu sangaaat penting untuk perkembangan otak bayi baik kecerdasan maupun emosionalnya lho..
Kebanyakan orangtua bakal lebih seneng kalau anaknya cepat jalan. Aku juga pasti seneng dong, tapi pengen juga melihat Anbiya melewati fase merangkak, setelah aku tau bahwa merangkak itu penting.
Sharing dari yang ku baca yaa tips nya untuk stimulasi bayi merangkak :
  • Masih harus sering-sering lakukan tummy time. Mungkin sang bayi sudah lebih aktif untuk berdiri-diri, tapi jangan lupakan aktivitas tummy time.
  • Saat bayi tengkurap, berikan mainan atau benda yang menarik sebagai pancingan, dan letakkan agak jauh dari jangkauan bayi. Jadi ini melatih bayi untuk mengambil benda tsb dengan menggerakan tubuhnya. Kalau cerita ibuibu lain, ada yang bayinya malah merayap, berguling atau malah merayap mundur. Itu gpp, karena bayi sedang dalam proses untuk bisa merangkak. Jadi gak serta merta langsung kuat merangkak.
Nah Anbiya sendiri gimana? Anbiya bisa banget kepancing untuk mengambil mainan yang menarik, tapi biasanya Anbiya bakal berguling untuk meraihnya instead of merangkak. Di usia 8 bulan, Anbiya mulai ‘onggong-onggong’, seperti posisi merangkak, tapi kaki nya belum kuat untuk maju. But it’s ok, the baby is ready when the baby is ready, right??


Oh ya, mengenai perkembangan fisiknya yang lain... 
Umur 7 bulan BB 8.8 kg , tinggi 70 cm.
Umur 8 bulan BB 9.3 kg , tinggi 73 cm.
Alhamdulillah masih sesuai chart, berat maupun tingginya ideal untuk bayi laki-laki.
Pssst.. ketahuan ya ni bayik bakat tinggi ngikut orangtuanya hehee

Saat Anbiya umur 7 bulan juga pertama kalinya imunisasi PCV (pneumonia). Seharusnya PCV ini diberikan mulai umur 2 bulan, tapi karena bukan termasuk vaksin wajib, aku memutuskan untuk skip dulu.
Kenapa? Karena PCV ini masih bisa dilakukan nanti saat bayi berumur 1 tahun.

Tapi pas umur 7 bulan cek ke DSA, suami malah sekalian minta vaksin PCV. Yowis deh.. Jadi umur 7 bulan vaksin PCV 1, 8 bulan PCV 2, dan nanti PCV 3 akan dilakukan saat umur 12 bulan.
Anbiya vaksin di RS Charitas Palembang, dengan dr. William Nawawi, Sp.A. Harga vaksin PCV 13 di Charitas Rp 990.000,- . Beda jauuh bet sama di BSD huhu gpp demi anak ❤️

Baca Juga : 
Imunisasi di Rumah Vaksin BSD

Nah di bawah ini beberapa foto Anbiya saat umur 7-8 bulan















Menggemaskannn sekaliii anak manis mama 😍❤️❤️❤️
Okaayyy... begitu lah kurang lebih milestone Anbiya saat umur 7-8 bulan. Semoga Allah selalu melindungi Anbiya. Sehat terus dan sesuai tumbuh kembangnya.. Aamiin πŸ˜‡

Love, MamaPapa





Wednesday, October 31, 2018

I’m Turning 27

30 Oktober 2018. My 27th birthday.
Rasanya semakin bertambah usia, semakin biasa aja saat mendekati hari ulang tahun. Kalau dulu, rasanya super excited bangeeett menyambut tanggal 30 tuh. Sedangkan sekarang lebih kayak intropeksi diri, alhamdulillah masih diberi kehidupan dan kesehatan oleh Allah. Jatah umur semakin berkurang di dunia ini. Apa aja yang udah aku lakuin di dunia ini, gimana tanggungjawab ku sebagai seorang istri, ibu, dan juga anak. Gimana hubungan ku dengan orangtua, mertua, teman, dll. Apa sifat buruk yang masih kebawa sampai sekarang dan harus diubah, apa sifat baik yang harus dipertahankan. And such. Ada yang merasa kayak gitu juga gak sih?
Kayak jadi mikir mikir mikirr bangeet, apa tujuan ku hidup di dunia ini. Allah baik banget masih memberi aku nafas dan berbagai kenikmatan lain.

Dan rasanya sekarang keberadaan orang-orang yang ku sayang, panjatan doa dari keluarga dan teman-teman, sudah sangat sangat cukup membuatku bahagia ☺️ .
Harapanku, agar Allah selalu memberikan kekuatan, kemudahan, kesabaran untuk ku menjadi istri dan ibu yang baik. Serta kesehatan dan panjang umur, agar aku selalu bisa membuat orang-orang yang kucintai dan disekitarku bahagia.

Alhamdulillah Ya Allah ❤️






Saturday, October 13, 2018

Baby Spa di Mom n Jo BSD

Di postingan kali ini, aku mau sharing tentang pengalaman Anbiya waktu umur 7 bulan baby spa di Mom n Jo BSD.

Kami pilih Mom n Jo BSD karena lokasinya paling dekat dengan rumah. Alamatnya ada di ruko bidex BSD blok H no 17.



Waktu itu kami datang pas weekdays, jadinya gak terlalu ramai, aku gak perlu telfon untuk booking dulu, datang dan bisa langsung mulai treatment-nya.

Mom n Jo BSD ini terdiri dari 3 lantai, lantai 1 untuk registrasi dan ruang tunggu, lantai 2 untuk perawatan ibu hamil dan baby spa ada di lantai 3. Setelah registrasi, Anbiya ditimbang dulu berat badannya dan diukur suhu. Syarat baby spa ini, usia > 3 bulan atau BB > 5 kg, dan tidak habis diimunisasi. 

Ini di dalam ruangan baby spa nya







Aku juga ajak keponakan ku, Rubi untuk ikut. Awalnya Rubi semangat banget pengin berenang (dikiranya memang kolam renang beneran). Jadi deh ku daftarin Rubi mandi bubble ajaa.. eeh pas lihat bathub nya penuh bubble malah takut gak mau nyemplung hahahhaa. Batal deh



Ok lanjut. Paket baby spa terdiri dari baby swim dan baby massage. Sebelum mulai berenang, Anbiya melakukan pemanasan dulu, sambil nunggu kolamnya penuh terisi air hangat.


Setelah itu, langsung deeh berenang. Pertama-tama kaki Anbiya dibasuh air dulu supaya gak kaget, dan pelan-pelan dimasukin ke dalam kolam. Oia karena BB Anbiya sudah 9 kg dan sudah bisa duduk, jadinya pakai ban yang ada dudukannya, bukan model neck ring lagi.
Selama renang ini mbak terapis terus mendampingi dan memberi beberapa stimulasi untuk bayi menggerakan kaki dan tangannya. Anbiya kelihatan seneng banget bisa berenang.. Anbiya memang senang dengan air 😊

Nah ini beberapa foto Anbiya pas lagi berenang









Setelah 20 menit, renang pun selesai dan lanjut baby massage. Karena heboh pas di kolam, jadinya Anbiya capek plus ngantuk. Jadi pas dipijat sempat rewel kehausan. Tapi gpp kok, aku bisa sambil nyusuin di sana. Abis selesai nyusu, Anbiya lanjut pijat lagi. Perut udah kenyang, trus dipijat.. ngantukk deeh keenakan...hehehe





Nah pas pijat, mereka juga menawarkan penggunaan essential oil tertentu jika diinginkan. Dan itu kena charge tambahan lagi Rp 40.000,- Tapi karena waktu itu Anbiya lagi gak ada keluhan, jadi aku pakai oil yang sudah masuk di paket saja (kalau gak salah, pakai grapeseed oil). 

Begitulah pengalaman baby spa di Mom n Jo BSD, so ini review dari aku :

❤️ terapis dan semua petugas ramah
❤️ tempat sangat nyaman dan bersih
❤️ terapis profesional menangani bayi
❤️ ruang baby spa luas dengan fasilitas bagus

πŸ’” baby masage nya “B” aja menurut ku. Ntah kenapa aku dan suami merasa lebih sip kalau pijat sama ibu pijat bayi yang biasa suka ku panggil ke rumah. Hehee. Tapi bukan berarti gak recommended lho yaa, sekali lagi ini pendapat pribadi. Tetap sangat layak dicoba untuk mendapatkan pengalaman baby spa yang menyenangkan πŸ‘πŸ»πŸ˜Š
πŸ’” harga lil bit pricey Rp 275.000,-  tapi gak masalah sih selama orangtua dan baby happy ya kaan 😊

Info pricelist




Tips untuk yang mau baby spa di Mom n Jo BSD :
  • Bawa kaos kaki untuk orangtua/ pendamping yang ikut menemani. Karena di ruang baby spa full matrass, dan harus pakai kaos kaki. Tapi kalau misal gak bawa, mereka jual di sama dengan harga 10rb/pasang.
  • Untuk baby yang sudah bisa duduk, bawa celana pendek untuk berenang, karena kalau pakai ban model duduk kayak Anbiya disuruh pakai celana renang. Untung aja bawa waktu ituu. Hehe
  • Kalau bisa, baby spa saat bukan jam tidur anak dan tidak dalam keadaan lapar. Supaya baby bisa enjoy

Ok begitulah cerita pengalaman Anbiya baby spa di Mom n Jo BSD, semoga bermanfaat 😊

Baca Juga : Pengalaman Ajak Bayi Berenang di Rumah

Thursday, October 11, 2018

Anbiya 6 Bulan

Besok Anbiya udah 8 bulan, tapi aku baru mau nulis lanjutan milestone Anbiya diusianya yang ke-6 bulan. Hihii super late post.

Seperti biasa, panduan ku adalah buku catatan perkembangan dari Eka Hospital + buku KIA posyandu. 

Usia 6 bulan, perkembangan bayi pada umumnya :
  • Duduk tanpa dipegang
  • Mencari benda jatuh/ disembunyikan
  • Mengucapkan satu suku kata : ba, pa, ma
  • Berbalik dari telungkup ke telentang
  • Mempertahankan posisi kepala tetap tegak
  • Meraih benda yang ada didekatnya
  • Menirukan bunyi
  • Menggenggam mainan
  • Tersenyum ketika melihat mainan/ gambar yang menarik
Alhamdulillah perkembangan Anbiya sesuai, semua sudah bisa dilakukan kecuali balik sendiri dari tengkurap ke telentang.
Anbiya baru bisa tengkurap sendiri pas umur 6 bulan ini. Jadinya masih terus aku stimulasi, untuk bisa balik badan sendiri lagi ke posisi telentang.



Umur 6.5 bulan, Anbiya sudah bisa duduk tegak sendiri tanpa sandaran. Awal-awal kalau didudukin masih sering terkulai jatuh ke depan. Tapi aku terus latih agar tangannya bisa menopang ke depan dan menyeimbangkan tubuhnya. Saat masih belajar duduk, aku gak terlalu maksain juga sih. Jadinya pas awal mpasi, Anbiya masih ku suapin sambil duduk di bouncher. Soalnya belum kuat kalau duduk di booster seat. Akhirnya lama-lama Anbiya semakin kuat dan bisa duduk tegak tanpa dipegang. Alhamdulillah.



Kemampuan motorik halusnya juga semakin terasah, hampir selalu ingin memegang dan meraih benda apapun yang ada didepannya.
Saat umur 6 bulan juga semakin ekspresif, senyumnya bikin meleleh banget! Seneng lihat Anbiya senyum, karena matanya juga seperti ikutan senyum ☺️☺️

Aktivitas favorit sambil bonding time adalah baca buku. Anbiya senang dibacakan cerita dan juga senang mengexplore buku-bukunya sendiri. Pas unr 6 bulan ini, buku favoritnya adalah buku-buku lift-the-flap book yang bisa dibuka-buka dan touch and feel book! ❤️
Kapan-kapan aku mau review buku anak di blog ini..



Dan, dari buku KIA posyandu..
Ada stimulasi yang bisa dilakukan oleh orangtua/ anggota keluarga untuk bayi usia 6-12 bulan, yaitu :
  • Ajari bayi duduk
  • Ajak main ci-luk-ba
  • Ajari memegang dan makan biskuit
  • Ajari memegang benda kecil dengan 2 jari
  • Ajak bicara sesering mungkin
  • Latih mengucapkan ma..ma..pa..pa..
  • Beri mainan yang aman dipukul-pukul
  • Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan 
Siipp deh. PR yah buat ku dan suamikk 😊

Oh ya BB Anbiya di usia 6 bulan ini 8,8 kg, dengan tinggi 71 cm. Alhamdulillah ideal untuk bayi laki-laki.
Hal lain yang Anbiya alami ketika usia 6 bulan :
  • Lulus ASI eksklusif dan memulai mpasi. Alhamdulillah mpasi Anbiya terasa cukup lancar. Anbiya makan lahap, selalu dihabiskan. Suami juga sangat kooperatif dalam menyiapkan bahan-bahan segar untuk mpasi. Biasanya kita belanja di supermarket, tapi setiap minggu pagi biasanya suami suka inisiatif belanja ke pasar, atau belanja di semacam warung sayur gitu sambil naik sepeda (sekalian olahraga ☺️). Sering bantu aku masak mpasi untuk sarapan Anbiya, bikinin kaldu, sampai bikin bubuk tempe homemade. Yes, he’s really a good husband. And he cook better than me 😝
  • Imunisasi DPT-3. Anbiya ambil DPT combo lagi (Infanrix Hexa) yang gak panas. Pertama kalinya juga ketemu sama DSA baru di Palembang. Akhirnya kita ke dr. William Nawawi, Sp.A di RS Charitas Palembang (atas rekomendasi dr. Hendri). So far dokternya baik.
  • Idul Adha Pertama. Alhamdulillah saat hari raya idul adha, bisa kumpul sama mbah nya Anbiya yang dari Slawi (ibu mertua) + adek ipar yang datang mengunjungi kami di Palembang. Alhamdulillah Anbiya bisa qurban sapi. Semoga berkah yah Nak.. dan tahun-tahun berikutnya semoga ada rezeki untuk bisa qurban lagi. 
  • First time kondangan. Jadi aku dapat undangan ngunduh mantu dari adek kelas yang kebetulan kerja di klinik yang sama dengan ku dulu. Lokasi ngunduh mantunya di gedung patra ogan, plaju. Gak begitu jauh dari rumah, dan kebetulan suami lagi off kerja juga. Jadi deh kita bisa datang dan jadi pertama kalinya Anbiya dateng ke kondangan. Hehehe. Di sana aku juga bisa sekalian ketemu sama mas-mas paramedis yang juga datang dari Jakarta. Mas mas ini yang dulu suka bantuin aku kalau pengobatan di rawat inap, atau bantu aku di OR. Naaah. Jadi kangen praktek! Hehehee..
Anbiya foto sama mas ipul dan mas anton, dinikahan drh. Faramuditha & suami 😊.

~~
Hhmm apa lagi yaaah? Kurang lebih gini aja sih cerita Anbiya saat umur 6 bulan ☺️ . Semoga anak sayang cinta mama papa selalu sehat, sesuai tumbuh kembangnya, dan selalu dilindungi Allah SWT. Aamiin Ya Rabb πŸ˜‡πŸ™πŸ»❤️

Sunday, October 7, 2018

Jalan-jalan ke Palembang Bird Park

Hari ini kami sekeluarga pergi jalan-jalan ke Palembang Bird Park. Awalnya aku kira mas ghi becanda pas bilang ada Bird Park di Palembang, hihii abisan kayaknya gak familiar, jaraaaaangg banget denger tempat ini kesebut-sebut. Ternyata sudah ada sejak lama, bahkan aku baru tahu juga kalau disebelahnya persis ada semacam water boom! Mantap deh.. boleh dicoba kalau Anbiya udah gedean πŸ˜†

Ok, jadi Palembang Bird Park ini ada di daerah Jakabaring. Deket banget sama OPI Mall, sebelah-sebalahan gitu deh kawasannya. Pas kita sampai, ternyata lumayan ramai parkirannya. Wow berarti banyak juga yaah yang memilih menghabiskan weekend di sana. Tempat parkirnya cukup luas, tapi jalannya masih jelek bebatuan gitu.



Pas masuk ke dalam gate utama Palembang Bird Park, langsung disuguhi pemandangan kolam ikan buatan di kanan-kirinya jadi bikin kesan ademm. Trus kita beli tiket masuk seharga Rp 50.000,- / orang. Untuk anak di bawah 2 tahun free tiket masuk. Dan ada promo lho, kalau datangnya ber- 4 orang, cukup membayar tiket masuk Rp 155.000,- saja. Harga tiket weekend maupun weekdays sama saja. Tiket ini juga sudah termasuk pakan hewan, jadi ntar kita dapat keranjang yang isinya berbagai macam pakan hewan yang bisa kita kasihin secara langsung.



Walau namanya Bird Park, tapi gak cuma burung doang lho di sini. Sebelah loket, langsung ada kandang-kandang hamster dan ikan cupang 😹 .









Trus sebelahnya lagi kandang rusa. Kura-kura, iguana, monyet, kuda poni, kelinci, marmut, ferret, ular, sampai cat house pun ada. Koleksi burungnya juga cukup banyak, ada burung unta, jalak, kakak tua, parkit, owl, macau, nuri dll gak hapal apa aja namanya πŸ™ˆπŸ™ˆπŸ™ˆ
Dan khusus kalau mau foto-foto sama burung Macau, dikenakan charge Rp 20.000,-















Untuk hewan-hewan di sana cukup terawat, bersih juga. Cuma untuk kawasan kelinci itu kasian banget berasa kalau siang panaasss.. cat house cuma ngintip dari luar aja, kalau masuk kena charge lagi Rp 10.000,- . Gak masuk karena udah bosen juga sih lihat kucing hhee.. tapi yaa lumayan sih adem di cat house full AC jadi kucing-kucingnya ga kepanasan, banyak tempat mainnya juga. Kandang-kandang burungnya juga cukup terawat, yang paling besar sih kandang burung jalak. Kita bisa masuk ke dalam dan berfoto. Tiap kandang juga ada informasi jelas mengenai klasifikasi burung tsb. Oh ya, di sana juga banyak petugasnya yang siap memandu kita.





Fasilitas lain di Palembang Bird Park disediakan toilet umum (aku lihat ada banyak dan dari luar terlihat bersih. Gak tau dalamnya tapii soalnya gak masuk), ada mushola juga, trus banyak disediakan washtafel dan sabun cair untuk mencuci tangan. Bagus sih ini, jadi tiap kita abis interaksi dengan hewan di sana bisa langsung cuci tangan. Trus juga ada fish spa lhoo.. tapi aku skip karena bawa bayi kan dah keburu ngantuk hehe. Dan yang oke nya lagii, ada nursing room-nyaa! Sayang aku gak sempat foto, nursing room-nya ini lumayan bagus. Luas, ber-AC, ada sofa menyusui yang cukup besar, washtafel, dan tempat untuk mengganti popok. Jadi buibu yang punya bayi kalau mau refreshing ke Palembang Bird Park, gak perlu khawatir. Tetap ada ruangan privasi dan nyaman untuk menyusui 😊

So overall, Palembang Bird Park ini mungkin gak sebagus, seluas, dan sekomplit Bird Park atau kebun binatang lain yaa. Tapi cukup menghibur dan layak untuk dikunjungi kok. Bahkan aku yang sebagai pendatang di sini, ikut bangga lho Palembang punya Bird Park seperti ini. Karena bisa menjadi media pembelajaran mengenalkan hewan-hewan ke anak kita 😊

Semoga kedepannya bisa tambah terawat dan berkembang lagi, pengunjungnya pun semakin ramai. Aamiin. Ok cukup sekian, nulis ini curi-curi waktu banget mumpung mas ghi dan anbiya dah pada tidur. Sebelum ikutan merem jugaa, nulis dulu bentar buat kenang-kenangan ❤️❤️❤️