SOCIAL MEDIA

Tuesday, January 30, 2018

USG Kehamilan 35 Minggu

Harusnya jadwal kontrol lagi pas tepat usia kehamilan 36 minggu, tapi dimajukan jadi 35 minggu 2 hari, karena aku ada suatu keluhan.

Ya.. beberapa hari ini aku mengalami wasir/ ambeien, yang disebabkan karena tekanan dari janin yang sudah semakin besar plus efek over ngeden saat poop :(
Seumur-umur baru kali ini ngerasain ambeien, di saat hamil tua pula, rasanyaaaaa.. huaahh... sakit sekali ternyataaa tapi gak boleh ngeluh, aku anggap ini ujian kesabaran dan rasa sakit melahirkan akan berkali lipat dari ini, so nikmatin aja...

Awalnya aku pun bercerita keluhan ku ini via Whatsapp dengan dr. Mery, Sp. OG. Beliau bilang ambeien pada saat hamil gak berbahaya, dan aku disuruh beli obat wasir suppository (yang dimasukin lewat "belakang"). OMG, berani-beraniin deh masukin tu obat, sudah 2x tapi tiap abis masukin itu obat, pasti langsung keluar bercak darah terus bisa seharian, dan sakitnya gak berkurang sedikitpun, lagi tidur aja bisa kesakitan :')

Akhirnya yah jadi aku memutuskan untuk dimajuin deh jadwal kontrolnya.

Dedek usianya 35 minggu 2 hari, berat badannya sudah 2599 gram, alhamdulillah senang rasanya bisa lihat perkembangan dedek yang sesuai. Kata dokter di usia kandungan segini normalnya kenaikan berat janin 200 gram/ minggu sampai nanti ia dilahirkan.


USG 2D Lingkar Kepala dan Badan Kehamilan 35 Minggu

Denyut Jantung Dedek

Denyut jantung dan pemeriksaan lainnya normal. Ketuban ok, masih ada lilitan tali pusat di leher. Huhuu dedek seneng banget mainin tali pusat yaah. Dilepas yah sayang. Kata dr. Mery gpp sih, masih bisa lahiran normal dan bisa lepas sendiri. Semoga yaah kontrol berikutnya sudah lepas lilitannya. Aamiin..

Untuk ambeiennya kata dr. Mery memang itu keluhan umum ibu hamil tua, karena ada tekanan yang besar dari janin ke vena di daerah rektal. Beliau juga cerita kalau dulu saat hamil 6 bulan pernah mengalami hal yang sama, dan gak perlu cemas. Aku diberi obat ambeiennya salep. Jadi obat yang dimasukin ke "belakang" di stop dulu, biar gak semakin berdarah-darah, plus aku dikasih pencahar juga supaya saat ambeien kumat ini, poop aku bisa lancar keluar biar gak bikin tambah sakit.

Alhamdulillah selalu tenang bawaannya tiap abis konsul. Semoga aja ambeien ku ini cepat sembuh sebelum melahirkan. Aamiin aamiin, semangat!
Aku jadi berpikir, mungkin Allah lagi kasih ujian ke aku begini, buat tau aku kuat gak? Sabar gak? Karena setelah ini akan ada perjuangan-perjuangan besar seorang Ibu lainnya: melahirkan, menyusui, mendidik dengan baik, dll. 

Jadi gak mau dirasa-rasain banget sakitnya, cuekin aja.. bersyukur bersyukur bersyukur, bayi dalam kandungan ku baik-baik aja, sehat dan semoga selalu dalam penjagaan Allah. Aamiin.. :)

Monday, January 29, 2018

USG Kehamilan 34 Minggu

Tanggal 20 Januari 2018, aku kembali memeriksakan kandungan ku ke Eka Hospital BSD dengan dr. Mery, Sp. OG. Walaupun sekarang kondisi ku dan mas ghi LDM-an dulu, alhamdulillah mas ghi bisa datang ke Jakarta untuk menemani ku kontrol. Senangnyaaa :)

Tensi ku normal dan stabil 110 / 70 mmHg, berat badan naik 2 kg dalam dua minggu hihihi. Alhamdulillah periksa kali ini gak ada keluhan apa-apa, jadi langsung di USG deh..

My baby sudah semakin besar, beratnya 2297 gram dengan posisi sudah mapan kepala di bawah. Ketubannya pun bagus, namun ada satu lilitan tali pusat di leher. Kata dr. Mery masih bisa lepas sendiri dan lilitan tali pusat bukan penghalang untuk bisa lahiran normal. Alhamdulillah ketemu dokter yang pro normal banget dan pembawaannya tenang. Jadi gak bikin panik deh.


USG 2D lingkar kepala dan badan 34 Minggu

Denyut Jantung

Denyut jantung normal 133 bpm, lingkar kepala, badan, paha semua dalam kondisi normal. InshaAllah dedek sehat ya.. aamiin..

Oh ya, pada kontrol kali ini juga dr. Mery menyarankan ku untuk pemeriksaan lab, screening di trimester tiga (cek darah dan urin). Dan alhamdulillah hasilnya semua bagus.

Vitaminnya masih lanjut dan disarankan kontrol 2 minggu lagi, kemudian tiap seminggu sekali.  Alhamdulillah sehat terus ya dedek sayang.. tali pusatnya dilepas yah nak.. semoga mama dapat melahirkan mu dengan lancar, nyaman, dan minim trauma.. sehat, selamat. berjuang bersama yah sayang ❤️

Sunday, January 28, 2018

Mencegah Stretch Marks Saat Hamil

Salah satu perubahan yang umum terjadi pada ibu hamil adalah munculnya stretch marks atau guratan-guratan halus pada permukaan kulit. Seperti namanya, stretch marks ini muncul akibat peregangan, jadi biasa terjadi pada ibu hamil atau orang yang mengalami kenaikan berat badan secara drastis.
Fyi, stretch marks ini juga bisa didapat karena faktor genetik/ turunan. Jadi kalau Ibu, Nenek, atau keluarga dekat kalian dulu pada saat hamil punya stretch marks, kemungkinan besar kalian juga akan mengalami hal yang sama.
Nah karena aku punya bakat turunan stretch marks, jadinya aku bener-bener concern banget nih untuk pencegahannya pada saat hamil. Tapiii niat ku dari awal adalah untuk menjaga kelembapan dan elastisitas kulit saja. Jadi, walaupun misal stretch marks tetap muncul, jumlahnya gak heboh-heboh banget. 

Ada banyak di pasaran krim-krim yang dijual khusus untuk anti-stretch marks, seperti krim nya m*thercare, m*stela, ataupun b*o oil.
Tapi aku lebih suka pilih krim yang bisa digunakan untuk melembapkan seluruh bagian tubuh, jadinya multifungsi, atau oil dari bahan alami.
Yang penting itu kulit butuh "pelembap", karena kalau kulit kering dan meregang kemudian timbul rasa gatal, jadinya bawaannya pengin digaruk, lalu timbullah si stretch marks ituu.

Yang perlu diperhatikan juga, pada saat hamil, bagian tubuh yang rentan terkena stretch marks adalah perut (bagian depan dan belakang), lengan, payudara, paha atas, sampai pantat. Jadi pastikan gak cuma bagian perut aja yang dioles-oles krim atau oil anti-stretch marks nya, tapi bagian rentan lain pun juga.

Nah aku bagi dua kategori untuk produk yang ku pakai untuk mencegah stretchmarks saat hamil :
  1. Body Butter
  2. Oil (minyak kelapa/ minyak zaitun)
Perawatan Kulit ku untuk Mencegah Stretch Marks

Body Butter
Aku tergoda untuk membeli body butter nya The Body Shop itu karena baca forum the urban mama dan female daily, kalau banyak bumil yang pakai itu dan hasilnya cukup memuaskan.
Kenapa body butter, bukan body lotion?
Karena body butter itu melembapkan tubuh jauhhh lebih lama dibanding body lotion. Kalau kita pakai body lotion, kerasa kan cepet banget meresapnya di kulit, nah kalau body butter daya serapnya ke kulit memang lebih lama, tapi jadinya efek melembapkannya pun lebih lama juga.


Tekstur Body Butter 

Dan aku suka banget sama body butter nya The Body Shop ini, karena bener-bener lembap tahan lama banget! Kalau aku pakai malam sebelum tidur, sampai pagi aku bangun itu kulit ku masih haluuusss lembut lembap banget! Beda kalau aku pakai body butter dari merk lain. Cinta banget deh, jadi seneng ngelus-ngelus kulit sendiri hehehe.
Favorit yang banyak dipakai bumil adalah varian Mango. Memang kata mbak SPG nya juga paling banyak dicari oleh ibu hamil. Karena selain melembapkan dan mencegah stretchmarks, aromanya juga seger bangeet.


Body Butter Mango Favorit Ibu Hamil

Selain varian Mango, aku juga punya body butter the body shop yang Moringa. Kalau Moringa lebih soft wangi bunga gitu. Dua-duanya sama bagus dan tahan lama lembapnya.


Body Butter Moringa

Selain body butter, favorit ku yang lain untuk mencegah stretchmarks adalah dengan minyak kelapa atau minyak zaitun.
Kalau pakai yang bentuk oil/ minyak ini kelebihannya lebih gampang diratakan. Jadi tinggal tuang aja ke telapak tangan, kemudian balur, bisa rata dengan sangat singkat.

Minyak Kelapa
Banyak banget yang pakai minyak kelapa untuk mencegah stretchmarks dan minyak ini bisa dibuat sendiri. Karena aku gak pengalaman cara buatnya, jadi aku beli yang langsung jadi aja minyak kelapanya / virgin coconut oil.


Minyak Kelapa yang Ku Pakai

Aku beli merk Kelapa17, harganya juga terjangkau, untuk kemasan 60 ml sekitar 20rb-an, dan yang 250 ml sekitar 70rb-an.
Teksturnya lebih light dan cepat meresap. Banyak yang gak suka dengan aroma minyak kelapa ini karena katanya seperti 'bau tengik'. Tapi kalau aku malah suka hahaha karena menurut ku wanginya seperti makanan wingko babat itu.

Kalau lagi malas pakai body butter, aku selalu pakai minyak kelapa ini. Rutin setiap habis mandi dan sebelum tidur. Dan untuk pijat payudara juga aku lebih suka pakai minyak kelapa. Btw, penting ya untuk membersihkan dan memijat payudara pada saat hamil untuk melancarkan sirkulasi dan pengeluaran ASI. Selain itu melembapkan juga, karena daerah payudara rentan terkena stretchmarks.

Minyak Zaitun
Sepertinya minyak ini sudah terkenal banget ya berjuta manfaat untuk kulit, salah satunya melembapkan. Makanya banyak bumil yang pakai untuk mencegah stretchmarks. Bahan alami pun.
Tekstur minyak zaitun ini lebih pekat/ kental dibanding dengan minyak kelapa, oleh karena itu daya serap dan efek melembapkannya pun lebih tahan lama.

Untuk minyak zaitun, aku pakai yang EVOO (extra virgin olive oil). Sebenarnya banyak juga minyak zaitun khusus kecantikan yang dijual di pasaran (seperti merk must*ka rat*, h*rbor*s, dll), tapi sayangnya aku gak cocok pakai itu kalau gak langsung dibilas. Kulit ku malah jadi bruntusan. Jadinya, aku pilih yang EVOO deh yang isinya benar-benar 100% minyak zaitun.


Buat Kulit ku Cocok Pakai yang EVOO

Ini EVOO yang ku pakai, merknya OlivOila, beli di Supermarket bagian minyak-minyak. Sebelumnya aku juga pernah pakai EVOO merk RS, beli di toko arab (oleh-oleh haji) gitu. Suka banget pakai minyak zaitun, ini sudah repurchased yang ke-tiga kali.

Untuk penggunaanya kadang aku selang-seling sama minyak kelapa. Atau misal untuk bagian perut aku pakai minyak zaitun, namun bagian lain dengan minyak kelapa.

Selain itu, disarankan untuk banyak minum air putih agar kulit terjaga elastisitasnya dan gak kering. Dan juga pilih sabun mandi yang mengandung moisturizer. 

Hasil : 
sekarang usia kehamilan ku 8.5 bulan, ada muncul stretchmarks sedikit di perut bawah (pelvic area). padahal aku gak pernah ngerasa sensasi gatal apalagi digaruk, tapi tetap saja muncul ya. Seperti yang aku bilang di atas, mungkin karena aku punya bakat turunan juga, dan katanya pun 90% normalnya ibu hamil akan mengalami stretch marks.
Tapi untungnya gak sampai heboh banget sih muncul guratannya, dan gak ada di bagian-bagian tubuh yang lain. Kalau gak aku rawat, mungkin bakal muncul lebih banyak.

Namanya juga usaha yah, tetap kok I love my body! Dan tetap merasa worthed and blessed because of this pregnancy ❤️πŸ’• .


Friday, January 19, 2018

Naik Pesawat Saat Hamil

Selama hamil, kira-kira aku naik pesawat > 10x . Which is hampir tiap bulan sejak hamil muda sampai hamil 7 bulan ada bepergian naik pesawat. Malah di awal-awal, aku belum tahu kalau aku ternyata lagi hamil. Tapi alhamdulillah gak kenapa-napa selama perjalanan dengan pesawat. Rata-rata perjalanannya pun singkat sih, hanya Palembang-Jakarta kurleb 60 menit. Paling lama Palembang-Bali 120 menit.

Pernah ada yang nanya ke aku, emang gpp ya lagi hamil naik pesawat?

IMHO, aku pribadi lebih merasa nyaman berpergian saat hamil yang gak memakan waktu tempuh lama di perjalanan.

Misal gini, Jakarta-Jogja naik pesawat hanya 1 jam.
Sedangkan naik kereta api bisa 8 jam, dan naik mobil 12 jam.
Pilih mana?
Kalo aku pilih naik pesawat! :D

(Dengan catatan sudah disetujui oleh dokter, kondisi ku dan janin sehat.)

Karena gak nyaman aja berpergian kalau terlalu lama di jalan, belum kalau back pain menyerang, kaki kram, perut tegang, dll.

Nah, itu tadi kan dilihat dari sisi kenyamanan Ibu ya.
Kalau dari sisi bayi/ janin nya sendiri, sebenarnya aman gak sih?

Sebaiknya hal ini memang dikonsultasikan dulu dengan dokter kandungan masing-masing, karena kondisi setiap ibu hamil dan bayi yang dikandungnya itu berbeda-beda. Ada yang sudah diperbolehkan sejak awal hamil, tapi ada juga yang diperbolehkan kalau sudah menginjak trimester dua, atau malah gak dibolehkan sama sekali. Karena setiap ibu hamil yang pergi naik pesawat kan pasti harus membawa surat keterangan sehat dari dokter, jadi kalau sudah diperbolehkan dokter, InshaAllah kondisinya ok dan aman.

Mengenai kekhawatiran tentang tekanan udara dalam kabin pesawat, menurut info yang aku dapat dari forum The Urban Mama, bahwa mayoritas penerbangan komersil sekarang sudah memiliki pesawat dengan kabin pressurized (tekanan udara dan kadar oksigen dalam kabin dibuat sama dengan tekanan udara di permukaan laut), sehingga tidak perlu khawatir akan kekurangan oksigen selama di dalam pesawat.
Namun rendahnya kelembapan udara dalam pesawat dapat menyebabkan dehidrasi, jadi untuk mencegahnya jangan lupa banyak-banyak minum.

Tips dari ku untuk ibu hamil yang ingin berpergian dengan pesawat:
1. Jangan lupa membawa surat dokter, dan lapor saat check-in maupun boarding.
2. Lapor saat check-in penting menurut ku agar kita tidak ditempatkan di seat dekat emergency exit, tapi dipilihkan tempat di dekat lorong/ aisle agar mudah akses ke toilet (bumil beseran) atau jika kram/ back pain bisa berdiri dan jalan-jalan sekitar lorong dengan mudah.
3. Stay hydrated. Selalu bawa air mineral dan juga cemilan.
4. Kenakan pakaian dan sandal yang nyaman.
5. Kalau aku, jika perjalanan > 1 jam, bawa bantal leher. Bantal leher bisa juga difungsikan sebagai penyangga belakang punggung, atau alas duduk biar tambah empuk.
6. Selalu berdoa meminta kelancaran, perlindungan, dan keselamatan dari Allah selama berpergian.

Oh ya jangan lupa juga ni setiap maskapai itu ada rules nya tersendiri tentang batasan maksimal ibu hamil boleh naik pesawat.
Kalau aku tanya dokter ku, sebenarnya jika kondisi ibu dan bayi ok, secara medis sampai usia kehamilan 31 minggu boleh naik pesawat.
Tapi, pihak maskapai biasanya punya peraturan maksimal menerbangkan ibu hamil dengan usia kandungan 28 minggu; ada juga yang sampai maksimal 31 minggu. Jadi lebih baik ditanyakan dulu ya ke pihak maskapainya agar tidak missed. Jangan sampai kita udah siap ini itu, ternyata gak dibolehin terbang sama pihak maskapai karena usia kandungan sudah melebihi batas peraturan.

Kalau saat di bandara ingin cek kondisi kesehatan, jangan ragu untuk mengunjungi klinik bandara (walau sudah punya surat sehat dari obsgyn). Di klinik bandara ini pemeriksaan terbatas sih, hanya cek tensi, suhu badan, dan saturasi oksigen. Pemeriksaan di klinik bandara dikenakan biaya Rp 25.000,- . Setelah selesai pemeriksaan, dokter klinik juga akan membuatkan surat keterangan sehat lagi, seperti contoh di bawah ini.

Surat Keterangan Sehat Dari Klinik Bandara

Hasil Pemeriksaan Dokter di Klinik Bandara

Seperti di poin tips yang aku sebutkan di atas, pada saat hamil juga penting untuk lapor kepada petugas saat check-in maupun boarding. Kadang, mereka duluan juga sih yang 'ngeh kalau kita lagi hamil, apalagi kalau baby bump nya udah gak bisa disembunyiin. Dan ketika lapor, kita akan diminta untuk mengisi formulir mengenai data kehamilan kita, menandatangani form persetujuan yang intinya jika terjadi sesuatu hal pada ibu hamil saat naik pesawat (amit-amit), tidak akan menggugat atau meminta ganti rugi kepada pihak maskapai. Selain itu juga kita harus menyertakan surat keterangan sehat dan layak terbang dari dokter.

Ini contoh form pengisian data kehamilan dari maskapai Garuda Indonesia

Wajib tandatangan surat pernyataan hamil. Poin-poin persetujuannya dibaca dengan jelas dulu ya sebelum TTD

Kalau ini form pengangkutan ibu hamil dari maskapai Sriwijaya/ NAM air

Isi pernyataan persetujuan (maskapai Sriwijaya/ NAM air)

Sempat foto juga form pernyataan ibu hamil dari maskapai Batik/ Lion Air, tapi aku cari gak ada ni fotonya :(
Intinya sih sama yaaa seperti form di atas, kurleb begituuu...

Btw, penting yaa untuk lapor kepada petugas saat kita sedang hamil, karena bumil termasuk salah satu penumpang yang diprioritaskan demi keamanan dan kenyamanan.

Okay.. cukup sekian postingannya, yang penting sebelum kita memutuskan naik pesawat dalam keadaan hamil, sudah benar-benar disetujui oleh dokter kandungan kalau kondisi kita dan janin sehat, dan jangan lupa untuk selalu berdoa! Stay healthy and happy bumiils :)


UPDATE 27/11/18

Beberapa minggu lalu pas aku lagi di bandara SMB II, aku lihat di meja counter check-in ada informasi peraturan penumpang hamil dari maskapai Citilink. Langsung aja deh aku cekrek-cekrek buat nambahin info di blog ini. Hehehe. Dulu pas lagi hamil gak pernah naik Citilink soalnya. So, ini dia informasi dari Citilink untuk para bumil πŸ˜ŠπŸ‘‡πŸ»



Agak buram yaa?
Ini aku coba ketik lagi yaaa
  1. Bumil agar melapor ke counter check-in
  2. Wajib memiliki surat rekomendasi dari dokter (masa berlaku surat 7 hari sejak tanggal dikeluarkannya)
  3. Bumil mengisi surat pernyataan —> ini kayak yang aku ceritain di atas. Ngisinya pas check-in. 
  4. Kehamilan 32-35 minggu gak boleh terbang > 3 jam
  5. > 35 minggu tidak diperkenankan naik Citilink .
Gituu. Cukup jelas yaa info dari pihak Citilink ini. Tapi baik banget loohh hamil 32w-an masih boleh naik. Kalau maskapai lain ada yang udah gak boleh. Memang beda-beda kebijakan tiap maskapai, jadi lebih baik cek & ricek dulu yaa telfon cs nya untuk memastikan. Dan jangan maksain kondisi fisik juga, kalau bisa ya gak mepet-mepet udah mau lahiran trus naik pesawat πŸ™ˆ hehehee. Semoga bermanfaat ya 😊

Wednesday, January 17, 2018

Skin Care During Pregnancy

Ada dua tipe orang saat hamil ketika ditanya tentang skincare-nya :
1. Gak mau pakai apa-apa, literally bare face, karena khawatir apapun yang dipakai atau dioles ke kulit bisa berdampak kepada kesehatan janin.
2. Skin care is a must, tapi dengan bijak memilih mana kandungan yang baik (tidak berbahaya untuk perkembangan janin).

Kurang lebih gitu deskripsinya, imho. Mau tipe satu atau dua, gak ada yang membedakan, semua jelas sayang sama bayinya.
Aku pribadi termasuk yang tipe ke-dua.
Karena saat hamil ini banyak banget perubahan yang dialami, termasuk kulit. Sebelum hamil, kulitku cenderung berminyak, namun saat hamil ini, kulitku cenderung kering, dari ujung rambut sampe ujung kaki. Dan aku rasa, dengan bijak memilih, kulit tetap butuh perawatan walau sedang hamil.

Sebelum memutuskan untuk melanjutkan daily skincare aku atau menggantinya, aku baca-baca dulu dari beraneka forum bahkan med journal tentang keamanan menggunakan produk skincare saat hamil.

Intinya, ada tiga produk yang harus dihindari:
1. Produk whitening . Karena khawatir mengandung mercury/ hydroquinon, atau turunannya.
2. Produk acne care, seperti salycilic acid.
3. Produk anti aging, seperti retinol/ derivat vit. A.

Lebih lengkap baca di sini yaa, lengkap banget penjelasannya.

So, menurutku untuk tetap menggunakan pelembap wajah masih fine-fine aja.

Sebelumnya, rangkaian skincare aku bisa dilihat di sini .

Nah, karena sedang hamil, ada beberapa step perawatan yang aku skip..
Bukan karena skin care ku sebelumnya gak aman, tapi karena ingin meminimalkan aja sih, karena saat hamil ini bawaanya suka magerr buk oles ini oles itu, jadi make it simple aja yang penting tetap terawat.
#prinsip :)

So this is it.. my skin care during pregnancy


1. Facial wash tea tree the body shop
2. Facial toner tea tree the body shop
3. Clarins moisturizer (dipakai ganti-gantian sama vitamin C moisturizer the body shop --yang penting pakai pelembap!)
4. Lip balm the body shop
5. Moringa body butter the body shop
6. Virgin coconut oil
7. Sunblock spf 30 wardah

Bismillah, inshaAllah aman yaah setelah ditelisik ingredientsnya satu-persatu + hasil tanya-tanya dengan mbak mbak BA nya :)



Facial wash sama toner tea tree ini udah aku pakai hampir tiga tahun. Cocok banget cyiiiin bye bye kilang minyak, wajahku juga jadi gak pernah jerawatan lagi.
Alhamdulillah komposisinya aman buat bumil jadi masih bisa lanjut pakai.
Rata-rata sih produk the body shop aman yah buat bumil.


Untuk pelempab wajah, aku pakai Clarins hydra-essentiel moisturizer. Aku dikasih ini oleh-oleh dari kakak ipar aku, dari Dubai. Alhamdulillah cocok juga pakai ini. Kadang aku ganti sama pelembap nya TBS yang vit. C. Suka-suka aja sih mau pakai yang mana, yang penting pakai pelembap. Dua-duanya cocok. Tapi lebih sering pakai Clarins.


Body butter + VCO ini fungsinya untuk melembapkan badan dan juga sekaligus untuk mencegah stretchmark. VCO juga aku pakai sebagai make-up remover/ oil cleanser.


Lip balm juga penting banget karena semenjak hamil bibir ku jadi keringgg kerontang parah dan suka pecah-pecah :(
Awalnya pakai lip balm baby lips dari Maybelline, tapi pas habis ganti lip balm dari TBS. Alhamdulillah cukup menyelamatkan ku dari chappy lips.


Sunblock aku pakai wardah yang spf 30. Ini sama seperti yang dulu biasa aku pakai sebelum hamil. Tapi masih PR banget sih buat aku, karena aku suka banget kelupaan atau males pakai sunblock padahal penting banget for daily usage..

Kalau untuk masker wajah, aku lebih suka pakai yang alami karena jelas lebih aman yah.. no bahan kimia.
Andalan ku sih tetap masker madu + lemon, kadang aku kombinasiin sama yoghurt atau oat atau apa aja deh yang ada di rumah hehehe.
Pernah juga pakai masker nya bali alus yang coklat, inshaAllah aman juga karena komposisinya aku lihat alami semua.

DIY masker wajah yoghurt + madu + lemon

Masker Bali Alus cokelat. Bisa untuk wajah dan badan

Kira-kira konsisten gak sih pakai skincare saat hamil?
Bolong-bolong gak pake yaa pernah juga yaa hahaha..
Karena kadang bawaanya semangat rajin, tapi bisa juga jadi males gitu-gituan (apa bawaan orok? Hehee)
Belum pas lagi awal trimester satu, aku termasuk yang mabok parah, kayaknya sering banget ke skip pakai skincare.

Untuk penggunaan make-up, aku memang termasuk orang yang less make-up. Mamah juga ingetin sih pas hamil ini jangan suka pakai make-up berlebihan karena gak tau ingredientsnya kan, beda sama skincare.
Paling kalau pergi gitu, aku cuma pakai bedak tabur, kadang bedak bayi hehe. Lipstik, maskara dan rapihin alis aja.

Udah gitu aja simple skin care ku selama hamil. Ribet gak? Enggak kan? Hehee
Semoga bisa jadi inspirasi ;D

Wednesday, January 3, 2018

USG Kehamilan 31 Minggu

Postingan pertama di tahun 2018 diawali dengan update-an tentang perkembangan si dedek bayik yang alhamdulillah hari ini usianya sudah 31 minggu 4 hari.

Kali ini aku periksa kandungan di Eka Hospital BSD untuk pertama kalinya sebagai pasien pindahan (sebelumnya periksa di Palembang).
Kenapa di Eka Hospital?
- Karena dekat banget dari rumah.
- Pernah rawat jalan di IGD Eka Hospital dan pelayanannya cepat, profesional, semua stafnya ramah sampai ke cleaning service dan securitynya pun.
- Ada dokter kandungan perempuan yang bagus (rencana untuk melahirkan memang ingin sama dokter perempuan aja).
- Biaya melahirkan alhamdulillah tercover oleh asuransi kantor mas ghi.

Nah, berkat survey dari berbagai forum ibu hamil, blog-walking, dan review dari teh icha dan teman-teman ku, akhirnya keluarlah satu pilihan dokter kandungan yang ingin ku tuju, yaitu dr. Mery Liong, Sp.OG, M.Kes.

Habis konfirmasi kedatangan, seperti biasa langsung diarahkan menuju nurse station untuk ditimbang berat badan dan cek tensi. Berat badan ku gak ada kenaikan dari bulan laluu. Padahal perutku makin membesar hihi. Gede di perut aja. Tensi ku normal 110/70.

Oh ya, di kontrol ku hari ini juga aku ada keluhan diare sudah dua hari. Penyebab diare ini sepertinya karena "salah makan", gara-gara makan sop buah duren dan juga makan yang pedas-pedas πŸ˜… .
Huhuu nakal yaah , edisi khilaf gak tahan godaan duren ><

Akhirnya tiba giliran ku dipanggil masuk ruang periksa. Kesan pertama bertemu dr. Mery, pembawaannya tenang dan keibuan. Karena pasien pindahan, dr. Mery melihat buku rekam medis ku dulu sekilas dan hasil pemeriksaan lab. Dan dr. Mery ternyata kenal dengan dr. Nuswil (dokter ku di Palembang) hehe.

Abis itu aku cerita tentang diare ku. Menurut dr. Mery konsumsi durian saat hamil itu gpp asal gak berlebihan. Mungkin perut ku lagi sensitif aja makanya jadi diare, dan gak berbahaya untuk janin selama aku tetap banyak minum supaya gak dehidrasi. Yang penting gak disertai dengan demam.

Fiuh lega deh dengerin kata-kata dr. Mery. Trus lanjut pemeriksaan USG..

Kekhawatiran ku hilang saat melihat perkembangan dedek bayi. Dedek udah semakin besar, beratnya sudah 1880 gram, detak jantungnya pun normal 150 bpm.
dr. Mery kemudian mengukur lingkar kepala, lingkar perut, panjang tulang paha, semuanya ok. InshaAllah sehat yah dek..
Jenis kelamin juga terlihat jelas, sama dengan pemeriksaan yang lalu-lalu. Alhamdulillah.
Air ketuban dalam jumlah yang cukup dan posisi plasenta baik.
Dan yang bikin senang lagi, posisi kepala dedek sudah ada di bawah/ gak sungsang.
Alhamdulillah sehat terus yah sayang nya mama... πŸ‘ΆπŸ»❤️

Hasil Print USG 2D 31 minggu

dr. Mery ini pro normal banget, beliau juga bilang biasanya orang tinggi panggulnya bagus gak ada masalah (aamiin yaaa!). Tinggal jaga berat badan dedek bayi aja supaya gak kebesaran di dalam biar ngedennya nanti gak susah heheehe.
Semangat bisa lahiran normal! Jadi makin semangat main gym ball nya hehehe oh ya kapan-kapan aku bahas review tentang penggunaan gym ball / birth ball pada ibu hamil yaaah..

Untuk resep suplemen, dr. Mery ngasih sama persis seperti resep sebelumnya dari dr. Nuswil, yaitu Folamil Genio, Eazycal, dan Prolacta DHA. Untuk diarenya dikasih probiokids, semacam serbuk probiotik untuk anak-anak. Kalau gak membaik, boleh minum diatabs. Tapi alhamdulillah sih saat aku nulis postingan ini diare nya sudah membaik.

dr. Mery menyarankan aku untuk mulai ikut kelas senam hamil, dan karena mulai memasuki kehamilan 8 bulan, kontrolnya jadi setiap dua minggu sekali.
dr. Mery juga kasih no hp nya dan bersedia dihubungi jika ada sesuatu atau ada yang ingin ditanyakan. Baik banget yaa.. So far cukup puas dengan dr. Mery. Semoga berjodoh bisa lahiran dibantu dengan beliau.

❤️❤️❤️