SOCIAL MEDIA

Saturday, December 31, 2016

2016 Highlights

Today is the last day in 2016. What already been thru in my life some still goes in my life. Never imagine that 2016 give me so much lesson of happiness, sadness, confident-level up, the meaning of trust, self-caring, 'let it go' moments, the power of love, end up the long distance, face the brand new day, out of the passion and everything.
So, here's the highlight.
Maybe I can't write it down completely, but I'm trying to remember it what really amazed me.
The first months in 2016 still have the energizing ambitiously kinda feeling. No, not as a worker exactly but a vet who have load of dreams. One of dream when I was in college came true, became an oral presenter. I wrote paper, presented the clinical cases in front of the audience in national symposium, most audience are senior in practices. Never thought that I will accomplish this one because I'm such a shy person. I got so much motivation that really pushed me up, that I can do that great. Eventually, I was done it successful, went back home as awardee. I was surely can 'break a leg'!
One sad moment after that hilarious, I experienced miscarriage. I'm not going to write here long about this and why it can be happened. But because of this, I learn so much lesson from this heartbreaking moment, to always be grateful to Allah, and believe that Allah already has a great plan to us. Everything that happened in life is just by the sake's of Allah. We also learn to be a good parents by enrich ourselves with knowledge about pregnancy, parenting, etc. So when the day has come again, I'm ready with conscious pregnancy. I've been preparing these all after that moment til now. I want to thank my husband because of his patient, pray, support and love for me that really strengthen me in this situation. I believe that someday we will be a good parents.
And because of miscarriage moment (and any other reasons of course), my husband didn't want me to have a work. In his eyes, I worked very hard. He asked me to resign from my job so I can follow him and live together. He was really got trauma. Trauma of losing the baby, he also worried about my health issue and he regretted that he couldn't accompany me through the hard times because of the long distance. He asked me to move with him, so he can take a good care of me. Take care each other. First, I thought this was a hard decision I should make. I wanted to reach my dreams here in my job, but I also felt so suck with long distance. I was all alone. It was take few months to deal with and finally ready enough to say that I was going to quit. Stressed, argued, bargained, and so on. And, I thought this was it. I still can be a practitioner wherever I go. Plus, I can be so close with my husband everyday. My husband also allow me if I want to go check my patient or get housecall/ home visits. Besides, I will have more time to relax. And finally, the big decision already blown up. I was officially left my job in the last October this year for good.
In the mid December, I moved with my husband. So excited because I'm gonna live in a place who has more fresh air, no traffic, and dunno why I always excited to be at some new places.
My life some changed when I moved here in a small city that it more looked like a small village in one of district in South Sumatera. No more high building, shopping mall, variety-easy to catch up-restaurant, taxi everywhere. Our house located about 63 kms in distance with the center of the city which is takes 1 hour or more to go to. Every weekend my husband and I usually go to the city just for resfreshing, shopping, watching movie, eating delicious dishes that only served in the city or just hanging out.
Something that really feel change is that I always had been busy previously but now I'm just totally a housewife. I need about two weeks for fully adapting with all surround me. The neighbors here mostly an elder, not yet meet the person who has the same age with me. So, how come I passed with so many differences here? I'm just be grateful :)
Ah, I think if I write about this gonna be so long so yeah maybe next time I will post special about moving here!
Something that finally I realized.. my priority has changed. Change into something that it's supposed to be the number one. Family.
No more only me, only you, but us.
Is it sounds cheesy? That's okay, this is just what I feel. The feeling that can not be compare with anything else are the happiness when I can gather up with my husband and relatives, and the sadness that not hang in there alone.
So, this is the last words vomit in the end of 2016. Happy new year 2017 everyone. May luck, blesses and all the goods always be with us ❤

Beautiful Ampera Bridge

Tuesday, December 20, 2016

Perjalanan Darat Jakarta - Palembang

Kira-kira seminggu yang lalu, aku dan suami memulai perjalanan kami merantau ke Palembang dengan mengendarai mobil pribadi. Hal ini dipilih karena kami berencana untuk menggunakan mobil di sana sebagai kendaraan sehari-hari, jadi daripada dikirim mobilnya lebih baik dikendarai sendiri saja. Toh, kalau capek atau ngantuk bisa istirahat dulu, pokoknya kami santai aja selama di perjalanan, gak diburu-buru. Selain itu, barang bawaan pindahan yang seabrek-abrek bisa dengan aman masuk bagasi mobil sendiri.

So, here it is..
Perjalanan Jakarta - Palembang adalah lewat Jalur Lintas Timur Sumatera, dan ini rute yang ditempuh :
Merak - Bakauheni - Ketapang - Pasar Sakti - Mataram Baru - Way Jepara - Sukadana - Purbolinggo - Menggala - Tulang Bawang - Mesuji Lampung - Mesuji Sumsel, Pematang Panggang - Tugumulyo - Teluk Gelam - Kayu Agung - Indralaya - Palembang.

Kalau dari maps, jarak tempuh Jakarta-Palembang via Jalur Lintas Timur Sumatera itu sekitar 618 km atau dapat ditempuh selama 13 jam. Tapi kenyataannya mungkin bisa lebih dari itu ya, hehee..
Dan kali ini akan aku jabarin versi perjalanan aku dan suami :)

11 DESEMBER 2016
*10.00 - 12.00 (Rumah - Pelabuhan Merak)
Kami berangkat dari rumah orangtuaku di daerah Serpong, Tangerang Selatan jam 10 pagi. Dari Serpong gak butuh waktu lama untuk masuk ke Tol Jakarta-Merak. Jam 12 siang, kami udah sampai di Pelabuhan Merak dan langsung menuju dermaga.


Oh ya, biaya naik kapal ferry nya ini total Rp 320.000,- . Karena saat itu bukan musim liburan, jadi deh dermaga sepii banget. Pernah tiga tahun lalu waktu mudik ke Padang naik mobil, ya ampun ramenya gak ketulungan alhasil kami harus mengantri untuk bisa naik kapal. Alhamdulillah kali ini kapal langsung datang dan mobil kami yang paliing pertama masuk kapal lhoo. Hahaa.. Mantaap!


Antrian pertama naik ke kapal ferry. hihihi

*13.00 - 15.00 (Perjalanan di Kapal Ferry)
Kapal ferry kami akhirnya berlayar di selat sunda. Kami dapat kapal yang gak terlalu besar, gak ada ruang VIP nya, tapi lumayan nyaman, banyak sofa-sofa. Dua jam perjalanan dengan kapal, akhirnya kami dapat melihat menara siger yang besar sekali, landmark provinsi Lampung ini, yang tandanya sebentar lagi kapal kami akan berlabuh di Pelabuhan Bakauheni. Yeayy, touchdown Sumatera!

*15.00 - 21.00 (Ketapang - Tulang Bawang)
Setelah keluar dari Pelabuhan Bakauheni, kami langsung berbelok kanan ke arah Jalur Lintas Timur Sumatera. Masuk ke Ketapang, kami melihat banyak sekali Pura hampir di setiap rumah sepanjang jalan, karena memang Ketapang ini terkenal dengan sebutan kampung Bali.
Aku dan suami sangat menikmati perjalanan kali ini, apalagi aku yang super duper excited karena selalu seneng berada di tempat baru, walaupun perjalanannya cukup melelahkan. Dari rumah sampai nyebrang kapalnya sih deket, tapi pas udah di tanah Sumatera ini lhoo bener-bener deh perjalanan panjang dimulai. Banyak ngelewatin hutan yang minim penerangan, banyak truk pengangkut pisang, karet, sawit, plus buanyaak bangeet peringatan hati-hati karena rawan kecelakaan. Parno kan, jadinya aku selalu ingetin suami biar gak ngebut-ngebut. xD
Kalau berangkat dari Jakarta pagi, sebaiknya malam cari hotel atau tempat penginapan. Karena cukup bahaya kalau malam-malam masih terus lanjut jalan. Sekalian isi tenaga dulu bagi yang nyetir, biar besok pagi lanjut perjalanan dengan kondisi yang fit.
Kami menginap di Hotel Le'Man, di Jl. Lintas Timur Sumatera No 149, Tulang Bawang. Aku tau hotel ini hasil googling, akhirnya nemu hotel yang nyaman di sepanjang jalan yang penuh hutan ini. Hehee. Lumayan hotelnya bintang tiga. Kami sampai di hotel (Tulang Bawang) jam 21.00, lalu kami beristirahat. Hotel ini juga biasa penuh sama orang-orang dari Jakarta dan sekitarnya yang mau transit atau istirahat di Jl. Lintas Timur Sumatera ini. Foto-fotonya di bawah ini

Hotel Le'man Tulang Bawang Jl. Lintas Timur Sumatera
Sarapan dulu

12 DESEMBER 2016
*08.00 - 13.00 (Tulang Bawang - Indralaya)
Setelah sarapan di hotel, kami melanjutkan perjalanan. Kira-kira 200an KM lagi untuk sampai di Palembang.
Jam 1 siang kami sampai di Indralaya,  kami berhenti istirahat, makan siang di A&W dan beli duren. Hmm enaak dan murah durennya cuma 10-20 ribuan :D

*14.00 - 15.30 (Indralaya - Palembang)
Kira-kira satu jam kami istirahat di Indralaya, langsung lanjut ke Palembang. Indralaya - Palembang jaraknya sekitar 30an KM, tapi waktu itu jalanan lagi macet.
Sekitar jam 15.30 kami sampai di Palembang. Alhamdulillaah.. Yeaayyy finally arrived! :D
Suami ku yang seharian nyetir ga berasa capek katanya, malah langsung ngajak nonton di Palembang Square XXI dan belanja. Hehee

Jadi.. total perjalanan kami Jakarta - Palembang adalah ... 16 jam 30 menit! Lebih 3.5 jam dari yang diperkirakan oleh Maps, hehehe. Tapi cukup akurat sih, karena kan kami ada berhenti makan, isi bensin dan macet di jalan, LOL.
Kalau nginepnya dihitung, berarti 29 jam atau sekitar satu setengah hari :)

Tips : kalau mau gak pake nginep alias mobil jalan teruus, lebih baik berangkat dari Jakarta tengah malam antara jam 22.00 - 00.00, estimasi sampai di Bakauheni sekitar subuh, setelah itu lanjut terus seharian sampai Palembang, karena lintas timur ini lebih aman dilewati pagi - siang hari.

Kemudian lebih baik bawa banyak bekal makan dan minum maupun cemilan, karena agak susah menemukan rumah makan. Waktu itu kami dibawain bekal daging rendang + beberapa nasi kepal yang dibungkus daun pisang, hehehe kata mamah biar awet tahan lama ga cepat basi :)

Sekian cerita pengalaman perjalanan kami, semoga dapat membantu memberikan gambaran perjalanan Jakarta - Palembang lewat jalur darat, bagi yang membaca :)

Baca Juga : Kisah Merantau ke Palembang

Friday, December 9, 2016

Warisan Pendidikan

Suatu hari, mamah pernah bilang kalo mungkin gak ada warisan berupa materi yang bakal dibagikan buat anak-anak suatu hari nanti, tapi mamah dan papah bakal nyekolahin teteh, aku dan iki setinggi mungkin, biar jadi orang sukses, bisa berkembang dari ilmu yang udah didapat, menghasilkan sesuatu yang berharga terus-menerus hasil dari udah disekolahin sama mamah papah, dan bisa bermanfaat bagi banyak orang. Intinya, warisan berharga yang diberikan mamah dan papah adalah pendidikan yang baik.

Saat itu aku gak sampe punya pikiran minta atau dapet warisan ini itu. Punya keluarga yang hangat dan harmonis aja udah jadi hadiah buat aku. Karena itu akan jadi pelajaran buat aku gimana aku bercermin ketika berurusan dengan rumah tangga sendiri. Beda dengan keluarga suami ku, bapak ibu mertua karena punya anak tiga, maka harus punya rumah minimal tiga. Jadi bersyukur aja karena apapun yang direncanakan oleh orangtua untuk anak-anaknya adalah yang terbaik.

Tahun ini, selesai sudah tugas mamah papah nyekolahin anak-anaknya sampai bangku kuliah. Iki si adek bungsu akhirnya lulus menyandang gelar Sarjana Teknik (S. T.) dengan predikat cumlaude dari Institut Teknologi Bandung. Aku merasakan bahagia yang teramat sangat sekaligus bangga dan sangat bersyukur mamah papah masih diberikan kesehatan, bisa mendampingi anak-anaknya diwisuda.

Mamah papah, terimakasih atas cinta dan pengorbanan yang sangat besar untuk kami. Warisan yang dulu mamah bilang berupa pendidikan, adalah warisan paling berharga yang pernah ada di dunia dan untuk kami.
Sekarang mamah papah udah gak ada beban untuk membiayai anak-anaknya. Alhamdulillah mamah papah pensiunnya masih sembilan tahun lagi. Uang mamah papah bisa banyak dialokasikan untuk tabungan naik haji. Semoga kami juga bisa bantu wujudin impian mamah papah untuk pergi naik haji bareng. Semoga mamah papah sehat selalu. Aamiin.. We're gonna make you proud, mamah papah ❤

Iki's Graduation Family Potrait

Wednesday, November 16, 2016

Mengatasi Migrain Dengan Air Gula Asam

Haiii, kali ini aku mau berbagi tips gimana caranya mengatasi migrain selain dengan obat-obatan.
Aku termasuk orang yang gampang banget terserang migrain. Biasanya sebulan sekali sebelum kedatangan 'tamu bulanan', aku bakal ngalamin migrain dulu, mungkin karena perubahan hormonal yaa. Selain itu, kalau aku lagi kecapekan, kurang istirahat atau lagi banyak pikiran, juga micu terjadinya migrain. Dan kalau migrain ku ini udah kumat, rasanya sakiiit banget sampai mual-mual muntah juga. Urat-urat di daerah jidat kiri (aku kalau migrain selalu sebelah kiri) kelihatan juga tegangnya. Hiii serem ya.

Karena migrain ini sangat menganggu, jadinya aku gak pernah lepas dari minum obat penghilang migrain. Sampai aku merasa kalau aku ini udah kecanduan obat migrain. Migrain gak bisa ilang kalau gak minum obat. Meskipun udah aku bawa tidur, yaa saat bangun tidur masih berasa aja gitu sakitnya.
*Gak usah sebut merk obatnya yaa*

Sampai akhirnyaa tibalah waktu aku lagi nginep di rumah ibu mertua di Slawi, aku dibuatin air gula asam hangat sama Ibu. Waktu itu aku lagi batuk kering, kata Ibu minum itu jadi cepet sembuh. Bener sih, tenggorokan jadi lebih enak. Trus Ibu bawain aku seplastik kantong gede isinya buah asam, buat aku bawa pulang ke rumah. Kata Ibu, air gula asam ini banyak manfaatnya buat kesehatan, gak cuma ngobatin batuk aja.

Beberapa kali nyoba bikin air gula asam hangat, yang aku rasain malah jadi lebih melek dan seger, mungkin karena rasa asamnya itu yaa, dan ngerasa lebih fresh aja gitu, sampai pas migrain aku kumat, aku coba minum air gula asam ini, TANPA minum obat penghilang migrain yang buat aku sangat ketergantungan itu.

Eng ing eng... migrain aku bisa sembuh dong. Yeaayy seneng banget karena aku gak harus minum obat.

Jadi ini racikannya,
Satu gelas air hangat + 1 sendok buah asam + 1/2 potong gula jawa (atau kalau mau lebih manis, gulanya bisa ditambah sesuai selera)


Aku minumnya 2x, sebelum aku tidur pas lagi sakit-sakitnya, dan pas aku bangun aku tetep minum lagi walaupun ngerasa udah enakan. Setelah aku browsing-browsing, Asam (tamarind) ini memang banyak sekali lho manfaatnya. Tentunya yang alami lebih baik kan untuk tubuh. Rasanya yang asem-asem gimanaa gitu dijamin bikin kamu melek, sampai ke kepala kepala hilang pusingnya! Hehehe. Kalau kamu, ada gak sih, cara alami untuk menghilangkan migrain selain dengan obat? :)

Tuesday, October 18, 2016

22 Bulan Mengejar Cita-cita

Postingan ini aku tulis di ruang kamar dokter jaga rawat inap yang sunyi dan senyap, istirahat sebentar karena sedang jaga malam :)
Kasur kecil yang nantinya akan aku rindukan, karena malam ini adalah malam kedua terakhir sebelum akhirnya aku mengundurkan diri dari klinik yang sudah sejak lama aku impikan berkarir di sini. (Cieileeeh..hihihi)
Di sebelah kiri tepat bersebelahan dengan ruang rawat anakan (NICU), aku dengar suara-suara tangis kecil, dan akhirnya mereka pun dapat tertidur lelap. Senangnyaa. Malam ini semua anakan dalam kondisi sehat. Di sebelah kanan tepat bersebelahan dengan ruang paramedis. Aku dengar Ia sedang menonton tv, mungkin untuk membuatnya agar tetap terjaga, atau sekedar hiburan saja. Beruntung malam ini jaga dengan paramedis yang paling baik dan berpengalaman. Aman kalo ada emergency tengah malam. Hehehe. (Duuh haru amat sihh nulis begini).
Kenapa judulnya 22 bulan mengejar cita-cita?
Yaa, tulisan ini aku buat untuk mengenang semua perjuangan aku untuk bisa sampai saat ini, sampai detik ini, berada di sini, sebagai salah satu cita-cita aku.
Sejak masa kuliah, aku senang sekali menghias kamar kost aku dengan tulisan-tulisan yang memotivasi.

:')

Aku tulis dengan cantik, dengan spidol warna-warni di atas karton, aku gunting dengan bentuk yang menarik, aku tempel dimanapun. Di meja belajar, lemari, rak TV , daan di setiap sudut kamar. Untuk temen-temen aku yang sering main ke kostan, pasti udah gak asing lagi sama tulisan-tulisan seperti ini :
1. Keep up the good work!
2. Study and work overseas
3. GO ESAVS (european school of advance veterinary studies) internal medicine major, 2nd op feline medicine
4. Be an international speaker! (Ini mimpi tinggi banget deh, hahaha)
5. Work at highly reputable animal clinic in Jakarta
6. Own a clinic in the future
7. dll dsb...
Kira-kira mana yaa yang udah tercapai?
:D
Aku ingat, tanggal 24 Oktober 2014 adalah jadwal test sekaligus interview di klinik tempat aku sekarang bekerja.
Sebelumnya udah takut gak bisa dateng aja tuh, karena belum keluar jadwal sidang koas diagnosa lab. Takut bentrok jadwalnya gituu.. alhamdulillah dapat jadwal sidang tgl 20, 22 langsung kelar revisian, 23 berangkat ke Jakarta buat interview and... thanks God, everyhing went smooth walaupun semua mepet serba was-was. ^^
Selang dua minggu kemudian, udah ada e-mail pengumuman kalau aku diterima. Alhamdulillaah. Seneng banget lah yaa.
Sebelum pengumuman ini juga ada dramanya nih. Temen-temen aku dari FKH UGM bertujuh orang yang pada daftar udah pada dapet pengumuman via e-mail, sedangkan aku satu-satunya yang gak dapet, bahkan sampe selang tiga hari-an. Ntah aku ini diterima atau gak. Atau jangan-jangan aku terlupakan dan terlewatkan. Jangan-jangan CV aku terbuang dan mereka lupa ada sosok bernama aku yang ikutan test. Hahaha. *nangis di pojokan*. Sampai akhirnya beraniin kirim e-mail duluan looh buat nanya! Hihihii (niat banget sumpah)
Gak berhentinya bersyukur. Aku bakalan bener-bener banyak belajar dan mengasah skill, knowledge aku sebagai dokter hewan praktisi. Walaupun banyak denger "omongan" tentang bekerja di klinik ini, mulai dari high pressure, gaji yang tidak sebanding, almamater ku adalah minoritas apalagi yang berjilbab, dll dll yang pedes banget, ntah kenapa santer banget berita begitu dan bersumber dari mana?? Kalo aku sih ga terlalu ambil pusing sama omongan orang sebelum aku yang bener-bener merasakan sendiri.
Dan, well yaa gak ada yang bener! Hahaha.
Kalau high pressure sih relatif yaa, kayaknya dimanapun bekerja pasti ada tekanannya. Kalau orang tersebut bekerja sesuai passion pasti enjoy-enjoy aja sih, positifnya jadi tau banget gimana rasanya berjuang, mulai dari nol. Semua yang didapat itu ga ada yang instan, harus dengan perjuangan, dan apa yang didapat pasti sebanding dengan yang diusahakan.
Apalagi klinik dengan rata-rata klien yg high expectation, jelas dokter-dokternya pasti harus terus upgrade diri, apalagi dokter baru anak bawang macem aku inii hahaha trainingnya digojlok abis-abisan, plus nya, pengalaman diambil sebanyak-banyaknya secara gratisss dong yaa :D
Suka duka selama bekerja banyak banget! Sukanya hhmmm ga keitung deh. Kalau nambah pengalaman dan ilmu, pasti banget ya. Mulai dari hal kecil tapi berdampak besar seperti kemampuan berkomunikasi. Awal-awal gak PD kalo ngomong sama klien, takut-takut deg-degan gimana gitu, apalagi kalau udah nanya aneh-aneh dan klien-nya bintang lima. Hihihihi tapi lama-lama makin terbiasa, menghadapi berbagai typical klien, ya karna ilmunya juga mulai nambah, walau masih ngerasa kurang aja masih harus banyak belajar :(
Selain pengalaman atau ilmu-ilmu medis, aku juga dapat banyak kesempatan untuk belajar. Sebulan sekali rutin diadakan Continuing Education (CE) internal di klinik, biasanya topik yang dibawakan juga selalu berbeda-beda. Selain CE internal, juga dapat kesempatan untuk ikut pelatihan atau kursus. Sayangnya belum sampe dua tahun aku di sini, jadi baru ikut kursus-kursus yang di dalam negeri aja, tapi itu juga udah alhamdulillah banget. Bulan Februari lalu aku berangkat ke Bali sekaligus presentasi kasus karena paper diterima. Luar biasa yaaa. Yaa mudah-mudahan cita-cita yang poin 4, be an international speaker someday bisa tercapai yaa! Aamiin
But life must go on, ga ada yang tau apa yang akan terjadi di depan. Termasuk ternyata aku ga berjodoh lama kerja di klinik ini. Sebagaimanapun diusahakan, suami udah mengundurkan diri ga berangkat kerja lagi yang proyeknya di negara-negara middle east, supaya ga jauh-jauh amat gitu LDRan-nya, tapi ujung-ujungnya tetap kita ga bisa satu kota.
Tentunya yang udah menikah dan LDR-an tau ya gimana rasanya. Yang belum menikah atau ga LDR-an, plis jangan deh. Kalo bisa seatap, lebih baik seatap. Sumpah. Hahaha. (Kapan-kapan aku ngepost tentang LDR-an setelah menikah versi aku deh, hahaha).
Dan singkat kata, setelah perundingan panjang dan penuh drama nangis-nangis, akhirnya kami sepakat untuk aku ikut suami ke perantauan dan meninggalkan pekerjaan ku di Jakarta.
Jujur aja, ga ada kebahagiaan yang bisa menggantikan kebahagiaan yang menenangkan bersama suami atau keluarga, even itu kebahagiaan dalam berkarir. Kalo bisa dapat dua-duanya, waah enak yaa, so lucky person!
Walaupun sebentar lagi akan resign, harapanku mudah-mudahan ilmu yang udah didapat ini bisa terus terasah, dan ga berhenti untuk belajar, ikut seminar-seminar dan kursus, dan tetap praktek, at least praktek mandiri atau house call yang waktunya lebih fleksibel.
Yaah, begitulah hal yang harus dihadapi ketika dilema antara pekerjaan dan keluarga. Semua bener-bener harus dibicarakan secara terbuka dengan pasangan, dan pastinya harus sama-sama happy dengan keputusannya. Kalo kami, happy dengan keputusan seperti ini, tentunya mungkin bisa berbeda dengan keputusan orang lain ya, jika ada kasus sama seperti aku. Tapi sekali lagi ini semua ga bisa disamain, karena urusan rumah tangga orang beda-beda, dan pastinya apapun keputusan yang diambil adalah yang terbaik.
So Thanks God, atas 22 bulan yang berkesan ini, udah ga mau sedih-sedih baper karena udah ngerasa deket dan seperti keluarga sendiri dengan orang-orang di sini.
semoga Kau selalu memberikan yang terbaik di setiap langkah kami, Ya Allah.. Aamiin..

Wednesday, August 31, 2016

Diagnosa: susp. Neurodermatitis!

Berhubung hari ini off kerja dan bisa pulang ke rumah orangtua, jadi deh kepikiran untuk pergi konsul ke dokter spesialis kulit, untuk ngobatin masalah kulit di kaki aku yang dari dulu gak kelar-kelar. 
Jadii... di lutut kanan aku itu ada spot bekas luka, diameter 4 cm dan gak ilang-ilang menahun yang akhirnya jadi mengalami penebalan, kadang kemerahan, dan kadang juga ngerasa gatel jadi suka digaruk dan itu yang bikin gak sembuh-sembuh. Hahaa. Kebiasaan diutik-utik :((
Sebenarnya dulu udah sempet ke spesialis kulit, dikasih obat minum dan salep, sempet sembuh, tapi obat abis gak kontrol lagi, lupa, dan yaa pengobatan jadi gak tuntas. Padahal ngerti sih, ngobatin kulit itu harus bener-bener sabar dan telaten sampe tuntas. Tapi ada daya, kadang ngerasa (sok) sibuk, capek sendiri, yang penting gak mengganggu ini, yaudahlah biarin aja.
Tapiii lama-kelamaan keganggu juga dengan penampakan lutut ini ngerasa jadi kurang mulus hehehe
Akhirnyaaa searching-searching... spesialis kulit mana yang bagus dan dokternya oke, sempet telfon klinik spesialis yang gabung sama apotek satiti di pamulang, tapi dokter Sp.KK nya adanya praktek jam 8 malam . Yah itu sih keburu ngantuk-ngantuk ngantrinya...
Dan akhirnya aku memutuskan untuk check di Erha Derma Center BSD yang gak jauh dari rumah, karena pernah dikasih tau mamah, kalo di sana ada dokter spesialis kulit yang bagus.
Sempet ragu juga sih, Erha kan terkenalnya kayak klinik kecantikan gitu yaa, yang identik untuk perawatan kulit wajah. Nah ini aku dateng buat konsulin dengkul! Hahahaa!
Tapi yaa setelah aku telfon CSnya, memang di sana bisa kok konsul masalah kulit apa aja dari ujung rambut sampe ujung kaki, karena emang langsung ditangani oleh dokter spesialis kulit.

Aku sampai di Erha Derma Center BSD sekitar jam 11 siang, langsung ambil no antrian konsul sama dr. Anjar, Sp. KK. Kata temen aku sih dokter ini yang recommended. Emang sih pas ke sana dr. Anjar ini yang antriannya paling panjaang. Tapi yaudalah gpp biar puas juga sama hasilnya.
Nunggu sekitar 1 jam, akhirnya aku masuk juga di ruang konsultasi beliau.
Ruangannya cozy bangeet... hehehe
Dokternya cantik, pake jilbab, pinter dan informatif. Jarang-jarang lho nemuin dokter yang banyak omong kalo gak ditanya sama pasiennya, hehehee...
Pertama kali ditanyain dulu apa masalahnya, trus aku ceritain deh tentang kronologis dan riwayat pengobatan yang pernah dilakuin.
Dokternya sampe nulis catetan probability kasus aku ni karena kenapa aja, gimana penanganan yang tepat, mulai dari pemilihan sabun mandi yang tepat untuk kulit aku, dos and donts nyaa... dan ngejelasin juga tentang neurodermatitis, kemungkinan masalah yang aku alamin ini. Katanya pencetusnya bisa karena stres.  (stress-related to skin problem). 
Wow serem amat kalo stres bisa sampe begini :O
Atau bisa juga karena trauma dan gesekan yang terus menerus sehingga menyebabkan lichen/ penebalan.
Dokternya cuma ngeresepin satu krim atau salep racikan gitu, ada kortikosteroidnya. Sama saran untuk pake pelembab extra di daerah lutut klo bisa yang non perfumed, kayak vaseline arab/ petroleum jelly itu.. karna kalo kondisi lembab, jadi gak rawan gatel dan digaruk-garuk.
Kontrol lagi bulan depan, kalo membaik alhamdulillah, kalo gak, bisa dilakukan tindakan injeksi kortikosteroid di lutut. Hah serem jugaa yaa.
Akhirnya aku beli pelembabnya di Erha juga deh sekalian biar ga ribet, sama salep racikannya. hehee


pelembab ekstra moist hydrating body balm dan salep racikannya

Pulang dari Erha langsung googling tentang neurodermatitis, baca-baca dari medical journal. Tapi kok gambar dari google paraah banget yaa :O
Hahaaa aku gak sampe begitu kok! Jangaaan~

Yaa so far seneng sih sama pelayanan di Erha, semoga lutut aku ini bisa sembuh, klo udah sembuh tinggal treatment perataan warna kulit deh biar muluusss :D
Semoga yaaa, semogaa...

Tuesday, March 15, 2016

Til we meet in Heaven

I love you...
my little angel
Rest in love,
March 11th, 2016.

Sunday, March 6, 2016

Bali: Oral Presenter for Sci Program

Akhir bulan lalu, tepatnya tanggal 20-24 Februari 2016 aku mendapat kesempatan untuk pergi ke Bali , mewakili tim rawat inap maternity di klinik hewan tempat ku bekerja sebagai oral presenter di acara Musyawarah Nasional Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (MUNAS ADHPHKI) ke-3.
Gak tanggung-tanggung, aku langsung presentasiin dua kasus. Iyaa, dua kasus! Karena masukin abstrak langsung dua, dan dua dua nya diterima untuk dipresentasikan.
Sebagai dokter hewan yang rasanya baru lulus kemaren, rasanya tuh.. Gilaa.. Kayak mimpi >.< 
Sanggup gak yaaa... Berkali-kali merasa putus asa sampe ada drama nangisnya (ini serius -.-) di tengah jalan ketika nyusun makalah, dll.. belum lagi harus menata mental, karena presentasi kali ini beda dengan yang dulu-dulu masih berstatus mahasiswa / koas. Kali ini yang nonton dokter-dokter praktisi senior! Mikir pertanyaannya bakal kayak apa yaaa. Bisa jawab gak yaaa. Hahaha wajar lah yaa pertama kali agak deg-degan. Masih manusiawi :P
Tapi beruntung karena selalu mendapat support dari senior-senior di klinik, orangtua dan juga pastinya suami tercinta yang sampe ikutan begadang berhari-hari, dan akhirnya aku siap berangkat dengan perasaan Yakin, Yes I can do my best! ;)

First paper published on the proceeding

Untuk melewati semua proses ini, beruntung banget karena aku dibimbing langsung sama Prof. Tuty. Mulai dari revisi abstrak, makalah, power point, sampai cara presentasi latihan berkali-kali dengan beliau. Udah sampe di Bali pun masih sempet-sempetnya untuk latihan terus dan perdalam materi setiap ada kesempatan. Hehehe.
Sampai tibalah saatnya giliran aku presentasi, saat itu kebagian tanggal 23 Februari. Kasus satu aku bawain sekitar pukul 11.00, kasus ke dua setelah lunch. Deg-degan sih. Tapi berdoa terus aja semoga lancar, dan masuk ruangan lebih awal biar adaptasi dulu... Hahaha.. 

Foto candid pas lagi presentasi hehee

Gak kerasa ketika ternyata udah berhasil bawain dua kasus, rasanya legaaaa bangett. Alhamdulillaaah... Karena sesi pertanyaan juga gak lama, jadi inget banget waktu itu yang ngajuin pertanyaan ada dokter-dokter praktisi senior sampai dosen dosen pun melempar pertanyaan.
Setelah selesai, baru deh bener-bener bisa menikmati Bali \(^^)/
Waktu itu dari klinik ada sekitar 12 orang yang berangkat, jadi kami sempat juga jalan-jalan di sana. Yaaa walaupun cuma sekilas-kilas tempat aja yang kami kunjungi, tapi lumayan lah refreshing dari penatnya kerja :D

Makan malam di tepi pantai Jimbaran bersama tim PDHB drh. Cucu


Selain itu, sempet juga menikmati sunrise di pantai sanur yang kebetulan dekat dengan hotel, jalan-jalan ke GWK, uluwatu, pantai dreamland, dan tempat-tempat perbelanjaan untuk oleh-oleh :D

Cukup sekian deh nulisnya, :D
Yang jelas, akan teringat terus sepanjang masa, pengalaman berharga ini. 

First time in Bali, first time submitted paper, first time being an oral presenter, and first time awarded as best presenter.
:)

Thanks to drh. Cucu and Prof. Tuty!


I'm beyond blessed! :)

Friday, January 15, 2016

Short Trip ke Puncak: Novus Giri Resort & Spa

Kayaknya judul "short trip" lebih pas daripada nulis judul "honeymoon" yaa.. Hahahaa..
Dulu sebelum nikah, rencananya pengen honeymoon ke Bali. Tapi rencana tersebut pupus sudah, karena aku cuma dapet libur nikah itu 5 hari aja (udah termasuk hari H nya). Yaa mau gimana lagi karena aku belum setahun kerja, jadi aku belum bisa ngajuin cuti, dan libur nikah dari klinik cuma dikasih dua hari aja. Jadi aku dempetin sama liburku tiga hari biar bisa libur lima hari berturut-turut :( :( :(
Aku mulai libur itu H-1 nikah, hari itu aku pake bener-bener cuma untuk istirahat aja di rumah, gak mau ke mana-mana, panggil Ibu-ibu pijet langganan mamah untuk bantu mijet sama lulurin aku di rumah, karena sebelumnya aku perawatan tubuh sebelum nikah itu di Sunter.
Kebayang kan, waktu yang bersisa untuk honeymoon sebagai pasangan baru itu berarti cuma tiga hari aja! Hahaha. Untungnya suami aku bisa ngerti dan rencana honeymoon ke Bali nya kita reschedule aja, dan cari tempat lain yang lebih dekat biar gak terlalu capek, bisa terjangkau tiga hari, karena habis itu aku langsung masuk kerja lagi. Walaupun sebenernya kuraaang banget waktunya.
Akhirnya pilihan kita jatuh ke Puncak!
Kita cari-cari hotel atau resort yang unik, dan akhirnya terpilihlaah Novus Giri Resort and Spa :D
Novus Giri Resort and Spa ini masuk ke dalam hotel bintang empat yang berlokasi di Jl. Sindanglaya Raya, deket sama sate maranggi Sari Asih yang terkenal di Puncak itu.
Kenapa kita pilih Novus Giri? Simple karena view nya ini enak banget, mirip-mirip kayak di Bali, asri dan rindang banyak pepohonan, ada private pool, luas banget, landscape garden dan juga ada rabbit village. Hehehe. Lumayan lah untuk "short trip" kita kali ini :)
Ini contoh kamarnya, foto ini aku ambil dari website novus giri, karena dokumentasi pribadi aku di iphone lama yang sekarang udah rusak. Foto-foto lengkapnya bisa langsung cek aja ke web-nya ya.. pokoknya oke banget semuanya!
Dulu kamar kita juga garden view kayak begini. Sukaaa banget!!


Ini foto-foto kita pas main di Rabbit Village nya. Foto yang berhasil terselamatkan karena sempat aku upload di IG.

Selain suasana dan view-nya, kita juga suka sama makanan di sini enak-enaak banget. Tipe breakfastnya bukan prasmanan kayak hotel-hotel biasanya, tapi udah paketan gitu, kita bisa pilih mau paket American breakfast atau Indonesian breakfast. Kalau mau nambah lagi juga bisa loh hehehe. Mungkin karena resort ini juga belum terlalu rame yang dateng, jadinya bukan tipe prasmanan kali yaa..
Seluruh staf di sini juga ramah-ramah. Minus nya kalau malam gelap banget. Takut kalau mau keluar kamar, hahaha karena bener-bener masih asri dan banyak pohon, penerangan cuma kayak lampu remang-remang gitu aja. Apalagi tempatnya luas banget. Dari kamar ke kamar lain itu dipisah kebun-kebun yang luas, dan tempat resepsionisnya juga terpisah jadi terkesan jauh banget. Hahaha. Ini sih aku nya aja yang emang parnoan ><
Overall, kita puas stay di Novus Giri ini. Kalau balik lagi? Mau deh tapi ada yang bayarin yaa! Hahhaha karena untuk harganya lumayan, jadi aku pribadi mending cobain resort lain biar dapet sensasi yang beda dan coba-coba tempat baru itu lebih asyik kayaknya. Hehehe.
Okaay, sekian cerita "short trip" aku dan suami pasca halal hahaha, sampai ketemu lagi di cerita "true honeymoon" nyaaa :D

Wednesday, January 6, 2016

Wedding Preparation List

Haloo.. Kali ini mau share mengenai persiapan pernikahan aku dan suami yang terbilang sangat singkat, yaitu dalam waktu 3 bulan saja! Hehehe
Biasanya kan untuk persiapan pernikahan normalnya itu rata-rata minimal 6 bulan bahkan 1 tahun lah...
Yah, karena pada waktu itu suami lagi pulang ke Indonesia, dan sebelum berangkat ditugasin ke luar lagi, jadi deh pernikahan ini kami percepat.
Walaupun persiapan kita singkat banget, alhamdulillah setiap prosesnya berjalan dengan lancar :)

So, here's our wedding preparation list :

1. SESERAHAN
Seserahan ini nih yang paling selesai duluan, paling semangat nyicilnya lah, hehehe... Kalo untuk seserahan, ada yang benar-benar dipasrahkan kepada pihak laki-laki, atau ada juga yang terserah pihak si cewek mau apa karena nantinya yang akan pake kan si cewek itu juga, jadi yang bener-bener bakalan kepake setelah nikah nanti. Yang penting disesuaikan dengan budget calon suami yaaa..
Kalo aku untuk masalah seserahan, aku bagi-bagi jadi beberapa kategori. Nah kategori ini juga nantinya yang nentuin ada berapa jumlah box seserahannya.
Berikut kategori seserahannya:

1. Perlengkapan Sholat
Mukena, sajadah, Al-Quran dan tasbih. Untuk alat sholat seneng banget nih,karena semuanya warna pink! Hehehee

2. Perlengkapan Kerja
Jas snelli, stetoskop Littmann

3. Perlengkapan Pesta
Dress, pashmina, clutch bag, high heels, abaya, batik

4. Perlengkapan Sehari-hari
Tas, jam tangan, flat shoes, setelan baju dan celana

5. Perlengkapan Tidur
Isinya yaa baju tidur lucu-lucu dan beberapa set pakaian dalam, hehehe

6. Perlengkapan Mandi & Skin Care
Handuk, dental kit, alat-alat mandi dan perawatan tubuh ada di box ini :D

7. Makeup
Nah ini sih isinya makeup standard aja yang biasanya kepake kayak foundation, bedak tabur, palette eye shadow, eye brow pencil, eye liner, blush on, lipstick, lipgloss, mascara :)

Sekiaan 7 boxes of happiness versi aku. Seserahan ini diberikan pada saat akad nikah, sebelum ijab qabul dimulai :)

2. PREWEDDING PHOTOSHOOT
Nah inii yang paling ditunggu-tunggu sama kebanyakan calon pengantin, hehehe
Untuk foto prewedding, aku pake jasa dari Quarto Creative yang kebetulan salah satu foundernya ini tetangga sebelah rumah. Ehehee
Beruntung banget yaa jadi gak perlu susah-susah dan bingung nyari sana sini mana studio foto atau fotografer yang oke.
Nah ini paketan foto preweddingnya. Siapa tau bermanfaat nih, untuk para calon pengantin di Serpong, BSD dan sekitarnya yang sedang atau akan merencanakan foto prewedding... :D
Bisa lihat-lihat fotonya di Instagram : Quartocreative atau hubungi langsung CP: Iqbal pin bb 7C4D76B4



Konsep dari foto prewedding ini juga aku dan suami sendiri yang nentuin. Kita maunya outdoor, dan cukup yang simple-simple ajaa.. Fotonya berlangsung hanya 1 hari, dengan lokasi di Bogor. Kita ambil 2 tema, tema formal pake dress dan kemeja putih, trus tema picnic dengan kostum yang lebih casual.

Ini contoh foto-fotonya...





Nah ini album foto preweddingnya.. Lucu yaah.. Flowery theme + baby blue paduan kesukaannya aku dan suami








3. SOUVENIR
Membicarakan soal souvenir yang pastinya harus sudah tau dulu ada berapa total tamu undangan yaa.. Biasanya souvenir ini akan dilebihkan dari total undangan. Kalo aku dilebihkan sekitar 150 souvenir tambahan.
Untuk souvenir kita belinya dari Pasar Bringharjo, Jogjakarta. Kebetulan saat itu suami lagi ada tugas dinas di Jogja, jadi bisa sekalian cari-cari souvenir di sana. Dan karena bosan aja cari di Jakarta. Kalo di Jogja lebih banyak pilihan dan gak bisa dipungkiri kalo orang Jogja itu kreatif-kreatif.. Seneng aja gituu milih-milihnya, hehehee
Souvenir pernikahan utama kami yaitu tempat tissue, dan souvenir tambahannya cermin. Beda-beda gituu , gpp lah yaa :D



4. UNDANGAN 
Kali ini mau bilang, sooo lucky me karena sahabat sejak SMA punya bisnis baru yang ketjeee yaitu undangan pernikahan. Alhamdulillah lagi gak pake ribet survey sana sini cari tempat cetak undangan mana yang oke. Karena ide bisnisnya juga cetak undangan modern, aku tinggal request aja mau undangan yang kayak gimana sesuai keinginan, mulai dari bentuknya kayak gimana, bahannya gimana, desainnya gimana, isi / kontennya gimana... trus langsung deh dikirimin 5 desain awal yang sesuai keinginan. Nah dari 5 desain itu, aku pilih deh 1 mau yang manaa...bener-bener kebantu banget untuk persiapan pernikahan yang singkat ini. Selain cetak undangan, aku juga request untuk undangan digitalnya. Jadi untuk tamu yang jauh-jauh gak perlu aku paketin undangan, cukup kirim undangan digitalnya aja
Jadi ini contoh undangannya aku


Yup..! Flowery theme dengan perpaduan warna pink and blue kesukaannya aku dan suami. Untuk modelnya memang aku request model kayak amplop gitu, tapi cukup yang simple aja.

Kalau ini contoh undangan digitalnya

Ini gambar denah lokasi kalo sudah didownload dari undangan digital 


Sukaa banget deh sama desainnya dan hasilnya beneran sesuai yang dimau. Simple but chic! Harganya juga bener-bener terjangkau.
Untuk buku pengajian juga aku minta desain + cetak sekalian jadi satu paket nih.. Tema desain nya sesuai sama undangan, hehehe


So, I really recommend you... go get her on your preparation list and make your wedding invitation dream come true :)
Contact person: Sayyidah +62 812‑8024‑1313 , Instagram : imayzing






5. GEDUNG PERNIKAHAN
Kalo masalah gedung, orangtua emang dari dulu paling sreg di gedung pertemuan puspiptek. Karena alasannya lokasinya dekat, bersih, masih asri, dan  parkirnya luas. Selain itu, di dekat gedung juga ada guest house yang masih satu kawasan, jadi pihak keluarga besar dari suami pada nginepnya di sana. Kekurangan dari gedung ini maksimal hanya dapat menampung 500 undangan / 1000 orang saja.
Karena inilah, undangan pun benar-benar terbatas, yang diutamakan adalah keluarga dan kerabat dari pihak orangtua.

Ini foto gedungnya..



6. DEKORASI & RIAS PENGANTIN
Untuk dekorasi dan rias pengantin pake jasa yang sama kayak dulu pas kakak nikahan, yaitu di Sanggar Nisa Wedding (Serpong). Hasilnya lumayan memuaskan lah, jadi deh pas nikahan aku juga pake sanggar ini, dan untungnya pada tanggal 28 november lagi belum ada acara ngerias di tempat lain, karena kan dadakan banget nih ngebooked nya yaa.. Hehehe
Untuk kebaya pengantin juga bisa jahit di sini, atau sewa perdana. Kalo kebaya untuk orangtua, keluarga dan among tamu kita beli bahannya di pasar tanah abang, trus jahit sendiri-sendiri.
Di sanggar ini juga bisa pilih paket-paket pernikahannya. Ada yang sudah include MC, photo & video shooting, ataupun prosesi adat.
Tema pernikahan kami sebenarnya sederhana aja sih, gak pake prosesi-prosesi khusus sebelumnya.. dengan konsep berwarna biru tua.








Sampe sekarang masih gak nyangka dan kayak mimpi kalau udah melewati saat-saat itu.. :')

Untuk riasnya kayak begini nih..


7. CATERING
Sejak lamaran sampai pernikahan selalu pake jasa catering Bu Uteng. Kalo yang rumahnya di Batan Indah mungkin udah gak asing lagi yah sama catering nya bu Uteng ini. Untuk rasa nya sih udah gak perlu diraguin lagi, dan walaupun kita udah lebihin porsi catering untuk pernikahan, pasti sama Bu Uteng bakalan dilebih-lebihin bangeettt. Tenang tamu undangan gak bakalan kehabisan makanan pokoknya deh, hehehe. Makanan buffet dan gubug-an nya enak enak semua :)

8. PERAWATAN KULIT
Naah yang ini juga penting nih. Tapi katanya sih harus hati-hati kalo perawatan menjelang nikah, terutama yang buat wajah. Takutnya malah ngeletek, atau makeup gak bisa blend sempurna di wajah.
3 minggu sebelum nikah udah stop pake krim krim dokter, untuk gantinya sih aku lebih suka pake yang alami, biasanya rutin maskeran pake madu manuka. Lumayan buat kulit wajah fresh dan lebih cerah. Udah, itu aja kalo buat muka.

Untuk badan , sebenernya ada paket khusus prewedding treatment yaa di salon & day spa gituu... mulai dari ujung rambut sampe ujung kaki. Cuma karena kerja di klinik dengan model shift-shiftan, dan rasanya hari libur itu masih banyak yang harus diurusin, jadi cuma sempet perawatan full di salon itu cuma 2x. Sisanya ya sebisa mungkin perawatan sendiri. Aku suka banget pake lulur bali spa yang wangi jasmine.

***
Hmm.. Sebenarnya masih banyak lagi persiapan yang ke-9, 10, 11, dst.. Tapi kalo ditulis semua panjang banget udah kayak novel yaa. Hehehe.. Yang paling penting diantara yang penting lagi sih masalah dapetin penghulu dan penuhin syarat-syarat yang harus dipenuhi di KUA. Karena suami domisili di Slawi, jadi banyak surat-surat yang harus diurus kayak surat numpang nikah, dll nya. Trus juga ada pre-marital check up, ini gak wajib sih. Dan sebelumnya ada penyusunan rapat panitia pernikahan, dll dll..
Ternyata persiapan pernikahan yang hanya dalam waktu 3 bulan bisa terlaksana juga yaa.. Semua berkat support dari keluarga juga yang paling besar. Alhamdulillah :)
Yaa, kurang lebih begitu persiapan pernikahan versi aku dan suami, semoga sedikit bisa menginspirasi ..


So, happy preparing your wedding girls ;)


*UPDATE* 30/8/2017

Karena banyak e-mail yang masuk bertanya info lebih detail mengenai venue, dekorasi dan rias, serta catering, maka aku coba jabarin di sini juga yaah.. Hope this help! 😊😊😊

1. Gedung Pertemuan Puspiptek
Gedung pertemuan puspiptek ini lokasinya di dalam komplek perumahan puspiptek, Serpong. Sebelahan sama masjid bahrul ulum, dan di depannya ada danau puspiptek. Harga sewa waktu nikahan ku dulu (November 2015) Rp 4.000.000,- .Fasilitas yang didapatkan kursi 200 buah, standing AC dekat pelaminan, dan keamanan. Oh ya lahan parkirnya juga sangat luas. Lamanya sewa waktu itu aku bener-bener pake gedungnya seharian mulai dari persiapan make-up untuk akad nikah (ada ruangan khusus untuk make-up) dari habis subuh sampai selesai resepsi jam 14.00 siang. Kekurangan gedung ini bagian indoornya agak gelap, jadi saran aku bisa pilih dekorasi yang nuansa warnanya terang saja. Kapasitas tamu undangan maksimal 500 (1000 orang tamu). Untuk info lebih lanjut, booking, update harga, atau mau tanya-tanya dulu bisa kontak bagian pengelola gedung puspiptek, Bapak Budiman +6281289095096 , atau langsung datang ke sekretariatnya.

2. Catering Bu Uteng
Lokasi catering Bu Uteng ini ada di komplek perumahan Batan Indah, Serpong. Mengenai harganya, ini tergantung dengan paket menu yang ingin diambil plus jumlah porsinya. Kalau saat nikahan ku dulu, catering adalah bagian yang memakan budget paling besar. Kalau tidak salah pilih paket yang harganya Rp 45.000,- / porsi (harga Nov, 2015). Tinggal dikalikan saja dengan jumlah total tamu undangan.
Paket catering yang ku pilih sudah termasuk sarapan prasmanan untuk keluarga dan kerabat setelah akad nikah, dan saat resepsi terdiri dari dua buffet dan enam macam gubug-an. Waktu itu aku request juga nambah satu gubug-an untuk isi makanan dari luar, yaitu sate padang! Hehee.
Kelebihannya, seperti yang udah aku tulis di atas, bu uteng dan tim pasti menyiapkan makanannya itu turah-turah bangeet alias dilebihkan. Jadi tenang aja tamu yang akhir-akhir datang gak akan kehabisan makanan ataupun cuma dapat sisa. Selain itu, banyak tamu undangan juga yang bilang kalau makanannya enak-enak. Alhamdulillah. Kekurangannya saat pengalamanku dulu sih gak ada ya. Info lebih lanjut bisa hubungi Bu Uteng Catering di nomor +6281380580958

3. Sanggar Nisa Wedding Serpong
Dari sekian banyak e-mail yang masuk, paling banyak bertanya tentang Sanggar Nisa ini. Lokasinya ada di Jl. Serpong, kalau dari arah Komplek Batan Indah, sebelum pasar serpong. Hmm aku juga bingung nulis lokasinya karena setiap janjian sama Mbak Anna (pemilik sekaligus perias utamanya), selalu di beda-beda tempat. Kadang di gerainya, kadang di rumahnya, kadang di gerai yang di rumah ibunya. Hehee. Tapi ya masih sekitaran Serpong situ juga kok!
Untuk harganya, ini juga beda-beda tergantung paket yang akan dipilih. Kalau aku dulu ambil paket yang sudah termasuk full dekorasi, make-up pengantin (akad dan resepsi), make-up orangtua & keluarga, sewa baju akad nikah dan resepsi, sewa baju dan rias untuk penerima tamu, dokumentasi (foto & video shooting; hasilnya nanti berupa album cetak, cetak bingkai, CD), MC, tarian adat, dan hiburan, dengan harga sekitar Rp 25.000.000,- (Nov, 2015) . Kalau baju untuk orangtua dan among tamu, waktu itu beli bahan dan jahit sendiri. Menurut ku, Sanggar Nisa Serpong ini baguuuss dan harga sangat bersahabat. Dari jaman kakak ku nikah udah pakai Sanggar Nisa. On time dan profesional. Mba Anna juga bawa beberapa asisten perias buat bantu rias orangtua, dll dan hasilnya juga bagus. Kalau pengantinnya dirias langsung sama Mbak Anna, atau bisa juga sama Ibunya Mbak Anna. Untuk yang mau perawatan tubuh sebelum nikah, juga bisa lho di salonnya Mbak Anna. 
Update info paket dan biayanya bisa langsung hubungi Mba Anna yaa di nomor +6281210009804 .

Okaay.. Sekian update-annya, semoga cukup membantu yaa, dan semoga semuaa persiapannya diberi kelancaran. Aamiin ❤