SOCIAL MEDIA

Tuesday, November 28, 2017

Galau Lahiran di mana

Mendekati kehamilan 28 minggu atau 7 bulan, kembali dibuat galau mau lahiran di mana. Palembang atau Tangerang?

Keputusan ini pun harus cepat diambil karena kalau aku mau balik ke Tangerang, batas maksimal kebijakan pesawat itu hanya bisa menerbangkan ibu hamil sampai usia 28 minggu; ada yang beberapa sampai 31 minggu. Jadi memang pihak maskapai bisa menolak keberangkatan ibu hamil tua.

Hal ini sebenarnya udah jauh-jauh didiskusiin sama mas ghi dan juga keluarga besar dan keputusannya adalah aku balik ke Tangerang untuk lahiran di sana, sampai beberapa bulan kira-kira dedek bayi sudah diperbolehkan naik pesawat, balik lagi ke Palembang.

Namun malam ini mendadak galau lagi karena mas ghi lagi sakit. Rasanya sedih gak bisa ninggalin suami dalam keadaan begitu, gak bisa jauh. Dan jadi kepikiran lagi apa aku lahiran di Palembang aja yaa?
Semua ada plus minus nya sih. Kira-kira begini..

Lahiran di Tangerang
+ Tinggal sama orangtua & banyak keluarga, jadi nanti pas lahiran maupun pasca lahiran banyak yang bantuin atau belajar dari keluarga sendiri yang sudah berpengalaman
+ Memudahkan keluarga besar mas ghi untuk datang menjenguk karena gak jauh-jauh amat
+ Di Tangerang apa-apa gampang serba ada dan mudah
+ Fasilitas medis/ RS banyak, strategis

- Jauh sama suami (sementara beberapa bulan) karena suami masih tugas proyek di Palembang.
- Mesti cari dokter kandungan yang cocok lagi dan RS untuk melahirkan

Lahiran di Palembang
+ Dekat selalu dengan suami, ini penting banget menurut ku
+ Hidup jadi lebih mandiri di perantauan
+ Fasilitas medis/ RS banyak dan kualitasnya pun bagus (namun jarak tempuh dari rumah agak jauh kira-kira 1 jam)
+ Udah dapat dokter kandungan yang klop cocok di hati
+ Tempat lahir anak di akte : Kota Palembang , jadi beda sama mama papa nya hehe (gak penting)

- Gak ada sanak saudara di sini, benar-benar berdua dengan suami
- Orangtua/ keluarga yang mau jenguk jadi jauh kalau harus ke sini, apalagi kedua orangtua ku masih kerja, jadi harus ambil cuti itu pun berarti gak bisa lama-lama
- Agak susah mau cari apa-apa karena rumah kontrakan kita di pinggiran kota alias pelosok


Hmmm kurang lebih begitu plus minus nya. Mas ghi sih masih tetap berkeputusan aku balik ke Tangerang aja, tapi aku nya aja yang galau-an. Mungkin kalau mas ghi kondisi sudah membaik, kembali fit, aku bisa lebih tenang. Apapun itu ingin yang terbaik untuk suami dan dedek bayi. Semoga mas ghi cepat pulih kondisinya, dan aku bisa semakin mantap dan yakin mau lahiran di mana. Aamiin..

No comments :

Post a Comment