SOCIAL MEDIA

Tuesday, July 4, 2017

Cerita Lebaran 2017

Taqaballahu minna wa minkum, minal aidin wal faidzin.. Selamat hari raya idul fitri 1438 H untuk kita semua umat muslim :)
Alhamdulillah tahun ini adalah tahun kedua aku dan suami merayakan idul fitri bersama-sama, tapi rasanya tentu berbeda, yang pertama karena tahun ini aku sudah ikut merantau dan tinggal bareng dengan suami, jadi selama sebulan full bulan ramadhan bisa bareng-bareng terus. Mulai dari sahur, tadarusan, ngabuburit, sholat tarawih, buka puasa, dll.

Baca Juga : Kisah Merantau ke Palembang

Nah yang kedua, karena aku sudah resign kerja, jadi bisa puas-puasin berlibur lebaran bersama suami dan keluarga tercintaa. Sebelumnya, dua tahun berturut-turut kalau lebaran gini ya cuma libur pas hari-H atau sholat Ied nya aja karena ada pasien yang gak bisa ditinggalkan. :')

Tahun ini, mas ghi dapat jatah cuti libur bersama dari tanggal 23 Juni - 3 Juli 2017. Tahun ini pun kami sholat Ied dan lebaran pertama dengan keluarga besarku terlebih dahulu, baru setelah itu lebaran kedua kami berangkat ke kampung halaman suami. Tak lupa, kami membawa oleh-oleh untuk keluarga kami, seperti kerupuk ikan, pempek, kopi khas Palembang, dll. Sempat juga kami merasakan satu hari puasa bareng di rumah orangtuaku, dan tentunya malam takbiran bersama-sama.

25 Juni 2017
1 Syawal 1438 H. Pukul 06.15 aku, mas ghi, mamah, papah, iki adekku berangkat dari rumah untuk sholat Ied di lapangan Masjid komplek rumah. Alhamdulillah jarak dari rumah orangtua ke masjid sangat dekat jadi bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Sholat Ied nya diimamin oleh bapak penghulu waktu aku dan mas ghi nikah, namanya Bpk. H. Samsudin.
Sholat Ied dimulai pukul 06.30, kemudian dilanjutkan dengan ceramah dan selesai pada pukul 07.30.
Setelah tiba kembali di rumah, acara sungkem-sungkeman pun dimulai. Mamah ke papah, kemudian dilanjutkan dengan aku sungkem ke mamah dan papah, ke mas ghi, dan seterusnya. Kami saling bermaaf-maafan dan mendoakan satu sama lain. Momen yang sangat priceless. Saat itu kakak perempuanku dan keluarga kecilnya belum tiba di rumah mamah. Jadi sungkemannya nyusul deh. Setelah sungkem-sungkeman, kami sarapan bersama, menyantap menu spesial yang selalu ada di setiap lebaran. Ketupat, opor ayam, rendang, sambal goreng, dan sayur labu. Semuanya buatan mamah, enyaaakkkk!! Daaan tak lupa kami berfoto-foto :)

Foto bareng mamah, papah, mas ghi
Minal aidin wal faidzin :)
Papah, mamah, aku, dan adek ku
Foto lengkap! :D
Rubi keponakan ku akhirnya ikutan mau difoto
Aku dan mas ghi
InshaAllah lebaran tahun depan udah ada personil baru πŸ‘ΆπŸ’•

Oh ya, kami juga saling bermaaf-maafan dengan para tetangga dekat rumah. Berkeliling dan baris salam-salaman, kemudian ada berdoa bersama sebentar, dilanjut dengan sesi foto-foto untuk mengabadikan momen lebaran tahun ini dengan para tetangga rumah. Senangnya karena ketemu teman-teman main masa kecil dulu yang bisa ketemunya sekarang cuma setahun sekali.

Teman-teman RT 17 :) Udah lamaaaa gak ketemu banyak yang manglingi
Dengan buibuk tetangga

Setelah semua berkumpul di rumah mamah dan udah sungkem-sungkeman semua, kita lanjut deh menuju Bogor untuk berlebaran dan silaturahmi dengan keluarga di sana (keluarga dari mamah). Seperti biasa, dari aku kecil sampai sekarang kalau lebaran setelah berkumpul di rumah Mbah, trus lanjut kumpul di rumah alm. Wa Tatang (kakak mamah yang paling tua). Tapi karena sekarang rumah Mbah udah gak ada (semenjak Mbah meninggal, rumahnya udah dirombak dijadiin gedung baru IPB di kampus darmaga), jadi kumpulnya di rumah alm. Wa Tatang aja deh. Mamahku 12 bersaudara jadi kalau lebaran ya cukup ramai. Menu khas di sini yang spesial incaranku adalah sayur asem, ikan asin, dan lalapannya buatan Wak Rus. Hehehee enaaak. Abis dari rumah Wa Tatang, lanjut main ke rumah sepupuku. Rumahnya di daerah Pamoyanan, Bogor dan di bawah kaki gunung gitu jadi udara masih asri dan sejuuuk~
Tapi aku gak bisa ikut nginep di rumah sepupuku ini, karena besok aku dan mas ghi berangkat ke Slawi (kampung halaman mas ghi) untuk silaturahmi dengan orangtua mas ghi dan juga keluarga besarnya.
Dengan keluarga Bogor, tapi gak semua masuk di foto iniii


26 Juni 2017
Aku dan mas ghi berangkat ke Slawi dari Stasiun Gambir Jakarta pukul 15.00 dan tiba di Stasiun Tegal pukul 19.00. Kami naik kereta api Bangunkarta. Sebenarnya kereta api ini tujuan akhir Surabaya, tapi ada pemberhentian di stasiun tegal, jadi alhamdulillah masih kebagian tiket kereta. Udah gak kebayang kalau mudik naik mobil ke Slawi kayak tahun lalu, gak kuaat dan kapok deh macet di Brexit nyaa, hehee. Empat jam perjalanan di kereta gak berasa sama sekali. Pemandangannya indah kanan kiri sawah. Oh yaa, bersamaan dengan aku berangkat ke Slawi, papah ku juga flight ke Padang untuk berlebaran dan silaturahmi dengan keluarga di sana.

Di dalam kereta :)







Tahun lalu saat lebaran di Slawi, setelah sholat Ied kumpul di rumah Pa'dhe Tatot dan Budhe Kun, kemudian lanjut nyekar ke makam dan membaca surat yasin bersama, baru setelah itu ngumpul di rumah Ibu. Tapi tahun ini aku sama mas ghi gak ikutan nyekar karena baru datang di lebaran ke-dua.
Seperti biasa kalau di rumah Ibu ini kalau ada acara besar atau kumpul keluarga pasti masak-masak besar. Aku jadi ikutan belajar masak deh di sini, walau cuma bantu ngiris-ngiris sayur, oseng-oseng, lipet-lipet, bentuk-bentuk, goreng-goreng, gapapaa hahaa siapa tau ntar jadi jago masak juga lama-lama :D
Aku sukaa bangeeeett sama opor ayam. Menu favorit ku selama lebaran. Eh, ga cuma lebaran doang deng, tapi kalau dipaduin sama ketupat itu opor ayam jadi enaaakk banget rasanyaaa hehehehe. Paling favorit jelas opor ayam buatan mamah, tapi opor ayam buatan Ibu juga rasanya enak, ayamnya pakai ayam kampung hasil ternak sendiri. 

Kumpul dengan keluarga Slawi

Setelah tiga hari di Slawi, aku sama mas ghi balik lagi ke Jakarta. Masih ada waktu tiga hari lagi untuk menghabiskan waktu sama keluarga aku di Serpong sebelum akhirnya aku dan mas ghi kembali ke Palembang. 

Sebelum pulang dari Slawi, aku sama mas ghi beli beberapa oleh-oleh khas Slawi seperti kacang pilus, kacang tanah bogares, trus juga dibawain sama Ibu dan Budhe telur asin, daging ayam kampung yang udah diungkep dan belum diolah (ini spesial buat mamah ku, karena mamah suka banget sama ayam kampung hehe. Ibu melihara ayam kampung banyaaak bangeet di rumah), trus juga aneka jajanan seperti kerupuk tahu, dll.
Begitulah sedikit cerita lebaran tahun 2017 ku, bahagia sekali rasanya bisa kumpul dengan keluarga dalam kondisi sehat wal'afiat. Semoga kita semua masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan berikut-berikutnya dalam kondisi sehat, dan semakin banyak cerita seru nan membahagiakannya. Aamiin.


:D



No comments :

Post a Comment