Minggu,
27 April 2014 lalu , aku menemani teman ku memeriksakan kucing jantannya,
Persia, 10 bulan ke Klinik Hewan Satwakita, Godean, Yogyakarta. Kucing lucu
yang bernama Baong itu mengalami criptorchidism (undescended testicular).
Kriptorcidismus adalah istilah untuk kucing jantan yang testisnya tidak turun
ke dalam skrotum, dalam hal ini testis tertahan di abdomen atau di jaringan
subkutan inguinal. Prevalensi kejadian kriptorcid pada kucing dan anjing hanya
1-2%. Kejadian monorcid lebih jarang lagi, monorchid itu sendiri adalah keadaan
di mana kucing atau anjing hanya memiliki satu testis dan bersifat kongenital.
Kriptorcid
merupakan keadaan yang tidak normal, di mana spermatogenesis tidak terjadi,
khususnya pada intraabdominal testis, karena temperatur abdomen yang tinggi.
Pada
kucing, normalnya testis sudah turun ke dalam skrotum pada saat lahir (prenatal
event), sedangkan pada anjing, testis turun ke dalam skrotum pada usia 10 hari
(postnatal event). Kriptorcid dapat didiagnosa dengan tidak adanya salah satu
atau kedua testis saat palpasi, pada saat kucing atau anjing berumur 8 minggu.
Pada
kasus ini, Baong mengalami kriptorcid unilateral (hanya satu testis saja yang
turun ke dalam skrotum). Sedangkan, kriptorcid bilateral adalah keadaan di mana
kedua testis tidak turun ke dalam skrotum. Kriptorcid unilateral lebih sering
terjadi, dibanding bilateral.
Kucing
jantan yang mengalami kriptorcid bilateral bersifat steril, sedangkan kucing
yang mengalami kriptorcid unilateral masih ada kemungkinan untuk fertil, namun
kucing jantan yang mengalami kriptorcid sebaiknya dilakukan tindakan kastrasi
(abdominal surgery), karena kriptorcid diturunkan melalui herediter, jadi
penyebabnya adalah pengaruh genetik, tidak ada pengaruh dari eksternal, dan
kriptorcid akan 13x lebih mudah berkembang menjadi testicular neoplasia,
dibandingkan dengan descended testes.
Pemeriksaan
dengan ultrasonografi (USG) dibutuhkan untuk mengetahui lokasi testis dengan
pasti. Setelah Baong diperiksa, satu testis yang tidak turun berada di jaringan
subkutan daerah inguinal, dan dengan palpasi dapat dengan mudah meraba testis
tersebut.
Undescended testis di jaringan subkutan terlihat jelas dan mudah dipalpasi |
Karena teman ku memang sudah berniat untuk meng-kastrasi Baong, jadi Baong sudah
dipuasakan 12 jam dan siap untuk dikastrasi pada hari itu juga. Kebetulan pada
hari itu ada program sterilisasi massal di klinik satwakita, aku dan teman ku pun
ikut membantu dokter hewan di sana sebagai co-operator. Kasusnya
bermacam-macam, kami juga menemui tumor ovari dan melakukan panhisterektomi. Seru!
Kembali
ke kasus Baong, untuk satu testis yang turun ke dalam skrotum dilakukan
kastrasi dengan teknik yang sama seperti melakukan kastrasi pada umumnya. Dan,
untuk satu testis yang tidak turun, langsung dilakukan incisi kutan, subkutan pada
daerah inguinal di mana testis itu berada.
The undescended testis sudah terekspos |
Setelah
mendapati testis tersebut, prinsip ligasi nya sama dengan kastrasi biasa, namun
harus lebih berhati-hati. Kemudian lakukan teknik aseptis dan segera menutup
subkutan dengan menjahit pola sederhana menerus dengan benang vicryl, dan
menjahit kutan dengan pola yang sama.
Pola jahitan terakhir pada daerah inguinal, kutan dengan sederhana menerus |
Perbedaan perkembangan testis, kiri: testis yang tidak turun, kanan: testis yang turun tetap berkembang normal |
Simple
but.. Incredible!
Bahkan
kami merasa sangat beruntung mendapatkan kasus kriptorcid yang langka ini ketika masih koas.. hehee
Terimakasih banyak Dita Dharmayanti atas kesempatannya untuk belajar bersama, dan
kepada drh. Aniq Syihabuddin atas bimbingan dan ilmunya :)
Gak akan pernah bosan belajar di klinik ataupun praktek langsung, karena kita dapat menemukan
hal-hal yang luar biasa. Kasus yang sama, namun ditangani oleh dokter yang
berbeda, dapat menjadikan pembelajaran baru juga. Because, medicine is the art! Kita bisa mengcompare, ataupun
mengkombinasikannya menjadi versi kita yang terbaik. :)
more pics kindly ask me :)
Alo,aku suci aku punya kucing persia yg hanya satu turun testikelnya,dan satu testikel lagi sudah di usg tapi tidak diketahui keberadaan nya,jadi dokter hanya mengoperasi testikel yg sudah turun,apakah testikel yg ngk keliatan itu akan berkembang?
ReplyDeleteHallo, kasus sprti ini skrg terjadi pada kucing ku, tpi kucing ku ini hanya kucing kampung biasa. Dan dokter tak menemukan 1 testisnya. Gimana ya penangananya
ReplyDeleteApakah itu nantinya berbahaya bgi tubuhny?