"Bu, ini bayi nya ada lip tie"
Begitu kata dokter spesialis anak ketika kontrol Anbiya umur 1 minggu.
Pas dokter bilang gitu, kaget dan bingung jadi satu. Lip tie?! Apa ituuu??
Pas hamil, cuma familiar sama tongue tie doang. Karena emang tongue tie yang sering dibahas di buku-buku laktasi bahkan di forum emak-emak. Ternyata ada sodara nya tongue tie guys. Yaitu LIP TIE.
“Bahaya gak dok?”
“Tidak berbahaya bu. Lip tie tidak berpengaruh terhadap tumbuh kembang, tidak membuat sulit menyusu juga. HANYA berpengaruh terhadap......
.... ESTETIKA”.
((( E S T E T I K A )))
“Nanti kalau tumbuh gigi, giginya bisa renggang”.
(Gigi seri depan atas)
....
π¨π₯Ίπ’π’
“Lip tie ini bisa di incisi kok bu. Tapi dokter anak di sini belum ada yang bisa melakukan. Ibu bisa ke KMC bertemu dengan dr. Asti Praborini, Sp. A, IBCLC”
...
Sambil aku dikasih kartu nama dr. Asti. Aah ya. Nama yang sudah gak asing. Beliau adalah dokter anak sekaligus konselor laktasi board-certified yang cukup terkenal, bahkan punya Praborini Lactation Team juga. dr. Asti sudah biasa melakukan incisi pada kasus lip tie dan tongue tie.
Rasanya campur aduk banget waktu itu. Mana Anbiya belum mahir menyusui juga saat itu. Dokter menjelaskan proses incisi akan sangat singkat, tidak perlu dibius. Disayat saja sudah selesai, bisa disusuin langsung abis itu. Sebaiknya dilakukan secepatnya supaya lebih cepet sembuh juga lukanya karena masih bayi.
****
Keluar dari ruang dokter, ternyata aku berbeda pendapat dengan mamah (neneknya Anbiya) dan suami.
“Gak usah diincisi!” Begitu kata mamah. Suami pun setuju dengan alasan GAK TEGA. Kasihan masih bayi π
Aku pun saat itu juga gak tega, tapi aku lebih gak tega kalau Anbiya sampe gigi nya renggang padahal aku tau ini bisa dicegah sedari dia bayi dengan cara di incisi.
Aku takut Anbiya gak percaya diri karena giginya. Dulu aku pernah di bully fisik dan itu rasanya sedih banget, gak mau kalau sampai Anbiya ngalamin juga.
Menurut mamah, gpp punya gigi renggang yang penting itu gimana kepribadiannya. Anak laki-laki yang penting sholeh, pintar, santun, baik hatinya, dan nanti mapan pekerjaan bagus itu udah alhamdulillah. Gak masalah dengan gigi renggang. Mamah mencoba menghibur aku.
Suami juga coba hibur aku dengan bilang, kalau nanti beneran renggang, bisa perawatan gigi sama dokter gigi Sp. Ortho. Biar jadi rapet rapih giginya.
Aku pun tanya-tanya ke temen ku yang dokter gigi dan saat ini sedang ambil spesialis di FKG UGM, katanya memang bisa kok nanti perawatan ortho. Alhamdulillah jadi lebih tenang.
Kalau dilihat dari segi biaya, mungkin sekali incisi tidak memakan biaya banyak dibanding ketika nantinya harus perawatan ortho seperti behel dsb. Tapi suami bilang gpp, inshaAllah ada rejekinya.
Di saat lagi gamang, aku cuma cerita sama satu sahabat ku, Dian yang punya anak gak beda jauh umurnya sama Anbiya. Aku emang gak mau cerita dulu di blog maupun kepada orang lain sampai aku lihat sendiri bagaimana gigi susu Anbiya tumbuh.
Aku juga baca artikel dan lihat video yang dibuat oleh dr. Tiwi tentang lip tie dan tongue tie yang membuat aku jadi lebih tenang (bisa cari sendiri di google ya).
Dan akhirnya kami memutuskan untuk TIDAK INCISI lip tie Anbiya. Dengan catatan kami memastikan lagi ke dokter bahwa betul, lip tie tidak berdampak negatif pada kesehatan dan tidak akan mengganggu proses tumbuh kembang seperti menyusui, makan, berbicara, dsb.
(Berbeda dengan tongue tie yang bisa (tapi tidak selalu) memengaruhi proses menyusui).
Ternyata memang benar, proses menyusui sama sekali tidak terhambat karena lip tie. Saat masih ASI eksklusif berat badan Anbiya setiap bulannya naik rata-rata > 1 kg. Begitupun dengan tumbuh kembang yang lain normal sesuai usianya.
Anbiya tumbuh gigi pertama kali saat usia 10 bulan. Dua gigi bawah, kemudian menyusul dua gigi atas.
Pada saat awal tumbuh memang kelihatan sekali ya renggangnya.
Namun makin lama ketika gigi nya sudah full keluar semua dan tumbuh gigi lain disebelahnya, posisinya yang semula renggang lambat laun jadi merapat.
Alhamdulillaaah.. Alhamdulillah Ya Allah padahal lip tie Anbiya termasuk yang tebal.
Tapi sekarang kalau aku lihat orang dengan gigi seri depan renggang itu unik lho. Dan benar apa kata mamah ku, apalagi kalau kepribadian orang itu bagus, gigi doang mah gak ada apa-apanya. Tetep enak dipandang karena orang baik auranya bagus. Embrace that lip tie π
Ok sekian cerita ku tentang lip tie pada bayi tanpa incisi. Mungkin ada juga mommies di luar sana yang galau karena bayinya punya lip tie. Aku tulis ini di blog untuk berbagi pengalaman. Tenang momss! InshaAllah akan baik-baik sajaππ
Note : yang dialami Anbiya hanya lip tie tanpa tongue tie.