Akhirnyaa pasang IUD! Hehehe.. Aku dan suami memang berencana ingin mengatur jarak antar kelahiran anak. Bahasa gampangnya, biar gak kebobolan, hehehe.. Punya anak itu butuh persiapan banget! Mental terutama.. hihihi.. Dan pengin aja menyapih saat usia 2 tahun, memberikan kasih sayang yang cukup, sebelum nambah anggota keluarga baru. Serta pertimbangan lainnya 😊
Saat kontrol pasca melahirkan, dokter ku udah jelasin tentang KB. Dan menurutnya yang paling aman untuk ibu menyusui adalah KB IUD (lebih dikenal dengan sebutan KB spiral) karena sifatnya non-hormonal. Gak mengganggu sistem hormon, gak mengganggu siklus menstruasi, dan gak bikin gemuk/ ngaruh ke badan.
Awalnya aku takut-takut gitu mau pasang IUD. Takut sakit pas dipasangnya, takut ada benda asing di dalam rahim, takut nanti kalau berhubungan sakit apa gak? Dan takut-takut lainnya. Sampai akhirnya ketakutan itu hilang setelah aku ngerasain sendiri hehehe.
Mamah dan Ibu dukung banget aku untuk pasang IUD. Plus kakak perempuan ku juga dulu pasang IUD, dan katanya gak pernah ada masalah (sekarang udah dilepas dan udah hamil lagi anak ke-dua, udah mau lahiran). Akhirnya mantep juga aku untuk pasang..
Dari pengalaman ku pasang IUD ini, aku mau sharing beberapa hal penting.. Semoga bermanfaat ya 😊
Kapan waktu yang tepat pasang IUD?
Awalnya, dokter ku menganjurkan untuk segera pasang selesai nifas, karena mulut rahim masih lunak dan membuka, jadinya lebih gampang dipasang dan gak terlalu sakit. Tapi waktu itu aku belum siap *takut bok*, jadinya aku tunda deh, baru pasang pas Anbiya umur 4 bulan, kebetulan saat itu aku udah balik menstruasi lagi. Aku pasang IUD pas mens hari ke-tiga, pas udah gak terlalu deres. Memang dianjurkan pasang KB ini saat sedang mens, alasannya sama, biar lebih gampang dipasang dan gak sakit. Tapi kata dokter ku, gpp pasang IUD saat gak lagi mens. Apalagi yang lahirannya normal, lebih gampang dipasangnya.
Sakit gak pasang KB IUD?
To be honest, ngilu. Bukan sakit, tapi ngiluuuu. Hahaha. Ini pendapat pribadi yah 😊 . Tapi ya tahan-tahan aja deh, prosesnya kilat kok!
Cara pasang KB IUD gimana?
Ini share pengalaman aku ya, pertama-tama aku di USG perut dulu. Untuk pastiin gak lagi hamil hahaha dan lihat kondisi rahim. Setelah itu naik deh ke kursi eksekusi. Pose udah kayak mau melahirkan hihihi. Pertama-tama dokter bersihin dulu, abis itu dipasang ‘cocor bebek’ biar miss V nya ngebuka, trus dimasukin alatnya, selesai. Jangan bayangin sakit dan yang gak-gak yaa, suerr gak seperti yang ku bayangin sebelumnya hahaha. Cepet banget prosesnya gak nyampe 5 menit! Setelah itu di USG trans-V untuk memastikan posisinya sesuai.
IUD. Source: wikipedia.org |
Kapan Kontrol KB IUD?
Setelah pasang, kita disarankan kontrol seminggu sesudahnya. Tapi waktu itu aku sebulan baru bisa kontrol, karena pas lagi pindahan ke Palembang dan masih cari-cari dokter mana yang bagus (akhirnya kontrol di RS Charitas Palembang dengan dr. Novita Himawan, Sp.OG). Setelah itu kontrol setahun sekali. Tujuan kontrol ini untuk memantau posisi IUD sesuai, gak geser. Jadi efektif untuk mencegah kehamilan. Dan kalau ada keluhan lebih baik datang juga untuk kontrol.
Hasil USG kontrol KB, posisi IUD sesuai |
Setelah pasang KB IUD, apakah berasa seperti ‘memakai sesuatu’?
Gak ada. Sama aja kayak biasanya, gak berasa apa-apa. IUD itu kecil n tipis banget. Pun saat berhubungan, ya kayak biasa aja hehehe
Berapa lama penggunaan KB IUD?
IUD yang aku pake merk Nova-T. Paling bagus katanya, dan masa penggunaan hingga 5 tahun. Tapi kapanpun mau dilepas, bisa lepas kapan aja.
Efek samping penggunaan KB IUD?
Penjelasan efek samping dari dokter: awal dipasang bisa mengalami flek dan kram perut. Terus saat menstruasi, bisa jadi lebih lama durasinya dan lebih banyak darah yang keluar. Efek samping lainnya rentan terkena keputihan, tapi ini tergantung dari gimana kita merawat miss V.
Nah dari pengalaman ku, aku udah balik mens lagi setelah pasang IUD (alhamdulillah beneran tetep normal siklusnya sebulan sekali hihii), memang jadi lebih lama, biasanya aku 5 hari udah kelar, setelah pasang IUD jadi 10 hari. Trus darah yang keluar juga lebih banyak, jadi sering ganti aja supaya gak lembap. Dan untuk menjaga area kewanitaan aku supaya gak rentan terkena keputihan, aku bersihin pake Lactacyd Feminine Hygiene jika diperlukan.
Biaya pasang KB IUD?
Aku pasang IUD di rumah sakit tempat ku melahirkan Anbiya dengan dokter yang nanganin aku juga waktu itu (Eka Hospital). Total jendral keseluruhan 1,4 juta. Harga IUD nya aja sih sekitar 350ribu-an. Tapi ada embel-embel lainnya. Mahal ya? Sebenarnya sih bisa aja pasang di bidan atau puskesmas dengan bpjs, malah bisa gratiss lho.. tapi suami lebih tenang dan percaya kalau aku pasang sama dokter obsgyn ku. Yowis deh hehe
Nah itu kurang lebih yang bisa aku share dari pengalaman ku pasang IUD.
KB atau cara untuk mengatur jarak kelahiran anak ini cocok-cocokan dan beda orang bisa beda pilihan. Ada yang bisa hanya mengandalkan KB kalender atau pengaman pria, nah ini belum tentu cocok untuk pasangan lain bisa melakukan ini. Ada juga yang memilih untuk KB implan atau pil, walaupun bersifat hormonal, ini juga pilihan. Apa yang sesuai di kita, belum tentu sesuai untuk orang lain. So, diskusikan dan pertimbangkan baik-baik dengan pasangan, sebelum mantap memilih. #BahagiaItuBerencana 😊
UPDATE 27/6/2019
Aku mau update sedikit tentang pengalaman menggunakan IUD setelah satu tahun pemakaian,.
Alhamdulillah siklus menstruasi tetap teratur sebulan sekali.
Durasi mens jadi lebih lama, kalau aku 10 hari baru selesai (seperti yang sudah ku sebutkan ini memang efek samping dari IUD).
Jadinya supaya gak lembap aku sering ganti pembalut. Oh ya, aku jadi kepikiran pengin pakai menstrual cup deh ni. Sekarang kan lagi booming ya, mengganti pembalut dengan menstrual cup. Jadi bisa mengurangi sampah pembalut itu tadi.
Efek samping lain yang ku rasakan semenjak pakai IUD ini, kalau mens rasanya kram di bagian belakang (kayak bokong gitu), dan rasa sakit ini anehnya cuma kerasa kalau aku lagi kecapekan doang. Rasanya sakit banget!
Tapi beda-beda yah, kalau ku tanya teman-teman ku yang pakai IUD ini ada yang mengeluh sama ada juga yang gak berasa apa-apa loh. Makanya kalau pas lagi mens itu biasanya aku akan lebih banyak istirahat, banyak minum air putih.
Selama berhubungan dengan suami juga alhamdulillah gak ada keluhan semenjak pasang IUD.
Keluhan efek samping seperti kram itu hanya aku rasain pada saat mens saja ya. Kalau lagi gak mens, ya seperti biasa aja kayak gak pakai apa-apa. Sejauh ini masih tetap setia pada IUD sebagai alat kontrasepsi andalan 😊