SOCIAL MEDIA

Saturday, February 8, 2025

Pengalaman Sunat Anbiya di Safubot BSD

Alhamdulillah Anbiya sudah disunat saat usia 4 tahun, tepatnya Februari 2022 😊
Hehehe super late post yaa iniii... mama mau mulai cerita lagi di blog untuk kenang-kenangan setiap momen indah dan bersejarah 🥰

Selang satu minggu dari ultah Anbiya ke-empat, Anbiya sunat di Safubot cabang BSD. Tentuu sudah dari jauh-jauh hari sounding nya yah ke Anbiya, menjelaskan tentang apa itu sunat, bagaimana proses serta manfaatnya bagi kesehatan. Supaya Anbiya ada gambaran jelasnya, mama papa juga kasih lihat foto-foto dari Instagram Safubot. Tempatnya kids friendly, reviewnya bagus, yang mengerjakan dokter, jadi mama papa yakin untuk sunat di sana. Ternyata banyak anak kecil seumuran bahkan yang masih bayi juga pada sunat di sana.

Nah setelah tahu tanggal sunatnya mau kapan, mama hubungi Safubot BSD by WA untuk buat appointment. Ternyata lagi ada promo diskon lhoo hehe lumayan, mama pilih yang VIP untuk Anbiya kalau tidak salah biayanya all in 2,5 juta sudah termasuk obat-obatan, spray dan salep luka, serta celana batok sunat.

Bedanya VIP dan reguler itu hanya VIP dapat tambahan pain killer yang dimasukkan via anus dan oil khusus racikan Safubot untuk percepat kesembuhan luka. Sisanya sama, untuk cara/ metode sunat baik VIP maupun reguler sama saja.
Kenapa yakin sunat di Safubot juga, karena metodenya bipolar pen sealer yang klaim pengerjaan lebih cepat, minimal nyeri dan perdarahan, dan yang penting recovery cepat. Tidak ada alat apapun yang menempel di penis anak setelah sunat. Langsung "bentuk baru" aja gituu.

So far, puas dengan pelayanan di Safubot BSD. Aku pun merekomendasikan keluarga dan temanku yang punya anak laki-laki untuk sunat di Safubot 👍
Dokter dan perawat ramah, suasana kids-friendly, anak jadi gak takut untuk sunat. Hasil sunat dan recovery bagus. After service juga ok, tidak perlu kontrol pasca sunat, cukup update by WA mereka fast response 👍

Setelah luka sunat Anbiya pulih, kami pun melakukan tasyakuran ultah + sunat kecil-kecilan dengan memberikan nasi kuning (mini tumpeng) serta goodie bag untuk tetangga dan saudara 😊

Alhamdulillah Ya Allah, semoga Anbiya sehat selalu dan jadi anak sholeh, cerdas, baik hati, berbakti pada orangtua, bahagia, beruntung, selamat dunia akhirat. Aamiin 💕


Ruangan sunat VIP Safubot BSD

Bersama mbah, kakek dan nenek

Bersama mama papa

Setelah selesai sunat

Ada area bermain anak

Bersama papa setelah selasai sunat

Dapat sertifikat, boneka dan souvenir lain setelah sunat

Anak sholeh hebat mama papa

Tumpeng mini Tasyakuran khitan

Syukuran membagikan tumpeng dan souvenir ultah





Sertifikat sunat dari Safubot BSD

Pengalaman Menghilangkan Keratosis di Wijaya Platinum BSD

Mau share pengalaman menghilangkan keratosis di blog ini. Sebenarnya ini sudah lama yaa, tahun 2022, sebelum hamil Aluna, tapi baru sempat nulis sekarang di blog.

Jadi beginilah tampilan wajah bare face-ku (before), awalnya aku mengira bintik-bintik kehitaman seperti tahi lalat kecil-kecil ini adalah skin tag, namun menurut dokter berbeda, yang aku alami ini adalah keratosis. Keratosis ini bisa muncul akibat genetik dan perubahan hormon.
Dalam hal ini memang aku alami semua. Pertama genetik, memang mama dan nenek ku punya keratosis seperti ini, dan di aku sendiri muncul setelah melahirkan anak pertama di mana tentunya ada perubahan hormon di sana. 

Foto before ketika masih banyak keratosis


Aku memutuskan untuk menghilangkan keratosis di Wijaya Platinum skin clinic BSD. Sebelumnya memang aku sudah pernah beberapa kali perawatan wajah di sana, jadi sudah familiar dengan dokternya. Dokter yang menanganiku adalah dr. Yessie.
Cara yang dilakukan untuk menghilangkan keratosis ini adalah dengan tindakan cauter. Sebelum tindakan, dokter memeriksa kondisi wajahku terlebih dahulu, menurut dokter keratosis ku cukup banyak dan tidak hanya di wajah, tapi juga beberapa ada di leher, jadi dokter menyarankan untuk cauter juga keratosis yang ada di leher. Oke aku setuju saja karena biar sekalian kan. Biaya cauter ini pada kasus ku, total 2 juta rupiah untuk wajah dan leher. 

Sebelum di cauter, aku dibius dulu dengan bius topikal atau oles, didiamkan sekitar 30 menit, lalu lanjut deh proses cauter oleh dokter. Setelah dibius tentu saja jadi tidak kerasa sakit yah, hanya kerasa perih sedikit ketika di bagian dekat mata, karena kulit mata memang lebih tipis kan. Tapi masih tergolong ringan sakitnya. Prosesnya kurang lebih satu jam, untuk cauter area wajah dan leher.

Setelah cauter jangan kaget yah, karena wajah akan merah-merah dulu bekas cauter-nya. Kalau yang bekerja, bisa atur mungkin cauter nya saat sedang cuti atau bisa pakai masker dulu untuk sementara waktu. Oh ya pasca cauter ini juga hanya boleh cuci muka, pakai salep iritasi dan sunscreen. Tidak boleh pakai cream atau serum wajah apapun dulu selama dua minggu.

Dan di bawah ini foto step-by-step pemulihan wajahku pasca cauter. Terlihat yah, yang tadinya merah buangeettt, perlahan pudar, kira-kira selama satu bulan-an bisa benar-benar hilang bekasnya.


Foto step-by-step pemulihan pasca cauter


Gak nyesel cauter untuk menghilangkan keratosis, hingga sekarang aku update tulisan ini di tahun 2025, wajah dan leher ku mulus bebas dari keratosis! Alhamdulillah :))
Jangan lupa selalu pakai sunscreen juga penting sekali agar tidak kambuh muncul lagi.

Thank you dr. Yessie dan Wijaya Platinum :)

Tuesday, November 12, 2024

Jalan-jalan ke Wonosobo

Pertengahan Mei kemarin alias saat long weekend, kami sekeluarga jalan-jalan ke Wonosobo. Sudah lama ingin jalan-jalan ke Wonosobo karena tertarik dengan pemandangan alamnya yang indah dan tentu saja ingin berwisata ke Dieng. Dalam perjalanan kali ini, nenek turut serta. Tadinya ajak kakek juga, tapi kakek tidak bisa ikut. Hmm semoga next trip bisa ikut pergi bersama-sama yaa, kakek!

Perjalanan dari Tangsel jam 07.00 pagi. Kita roadtrip lewat tol exit Weleri, lalu Temanggung, dan nembus-nembus daerah Tambi, Dieng. Saat tiba di daerah Tambi, takjub banget rasanya, karena disuguhi pemandangan kebun-kebun aneka sayuran, pegunungan, penuh kabut, udara yang segar dan sejuk. Lalu sampai di homestay-nya daerah Wonosobo jam 17.00. 

Di sana kami menginap dua malam. Bersyukur kami dapat homestay strategis, rapih, bersih, terdapat dua kamar, dapur, dan kamar mandi dengan water heater. Di depan homestay pun, pemandangannya langsung ke arah gunung sumbing dan gunung sindoro. MasyaAllah indah banget saat sunrise! 🥰



Selain itu, bapak penjaga keamanannya punya warung kecil yang kalau pagi kita selalu pesan tempe kemul khas Wonosobo dan lontong ke beliau. Dekat homestay juga ada yang jualan gudeg, mie ongklok, ayam kampung, dan juga ada laundry.
Setiap sarapan kita selalu pesan tempe kemul dan gudeg... Duh enak banget rasanya tempe kemul hangat masih terngiang-ngiang! 🤤



Keesokan harinya, kami memulai wisata ke Dieng. Oh ya, dari sebelum berangkat, aku dan suami sudah menyusun itinerary yaa.. kita udah survey-survey tempat wisata mana yang ok dan sekiranya kids & baby friendly.

Perjalanan dari homestay ke Dieng kurang lebih 30 menit. Tempat wisata yang kami kunjungi adalah Taman Langit Dieng, Kawah Sikidang, Museum Dieng (menonton film sejarah Dieng), Candi Arjuna dan Telaga Warna.
Begitu tiba di kawasan Dieng, tentu takjub lagi yaa.. karena ini jadi pengalaman pertama ku ke Dieng, alhamdulillah senang sekali bisa kesampaian ke Dieng! Rasanya benar-benar kayak healing dari penatnya hidup 😆
Hati dan pikiran fresh melihat suguhan pemandangan di Dieng.. jalan berkelok-kelok dengan samping kanan kiri pegunungan, pepohonan, perkebunan, udara sejuk, seger banget lihat yang hijau-hijau 🍃🌿🥰

Ini foto-foto di Taman Langit




Lanjut ke Kawah Sikidang, karena lagi long weekend, jadi lumayan rame nih di sana. Sebelum tiba di bagian kawah, kita jalan kaki dulu dari parkiran, di sepanjang jalan kanan kiri ada banyak yang jualan oleh-oleh seperti baju dengan tulisan Dieng, manisan Carica, kentang Dieng, dll aneka makanan cemilan. 

Foto-foto di Kawah Sikidang

Lalu lanjut ke Museum Dieng dan Candi Arjuna. Nah di sini, karena aluna bobo, jadi aku nunggu di mobil saja sama nenek juga. Jadi hanya papa ghifar dan anbiya yang masuk ke dalam. Karena pergi dengan baby, jadi aku tidak terlalu memaksakan, ada kalanya bisa tidur sambil dibawa dengan gendongan ssc,  tapi ada juga kalanya butuh tidur siang yang lebih nyaman karena penting banget supaya gak rewel dan menjaga mood tetap happy, sehat, selama bepergian ini.

Abis dari Candi Arjuna, kita langsung balik ke Wonosobo, karena di Dieng turun hujan. Kalau hujan, kita juga gak bisa nikmatin wisata kan, karena rata-rata outdoor. Jadi kita memilih pulang, dan besok pagi datang kembali ke Telaga Warna.
Di Dieng ini juga banyak ditemukan masjid, rumah makan, dan toko oleh-oleh di sepanjang jalan 👍🏻

Malam hari-nya, kita makan malam di Warung Lesehan Hoki. Tempatnya luas, dan cukup ramai. Rasanya juga lumayan enak ya.. Kita pesan ayam goreng, bebek goreng, tahu, tempe, telur dadar, cah kangkung, dan teh manis hangat. 

Hari terakhir di Wonosobo/ Dieng, kita jalan-jalan ke Telaga Warna. Sebelumnya sempat mau ke pemandian air hangat D'Qiano, tapi tidak jadi, dan memilih untuk ke Telaga Warna saja.
Telaga Warna ini kawasannya cukup luas, kita jalan menjelajah dari ujung ke ujung karena penasaran dengan tempatnya yang indah dan banyak spot foto bagus. Ada tempat istirahat juga ya, warung-warung kecil yang jual makanan & minuman. Kita beli kentang goreng khas Dieng, kue pancong, dan tahu tempe kemul.

Foto-foto di Telaga Warna


Akhirnya sekitar pukul 10.00, kita pulang meninggalkan Wonosobo/ Dieng. Huhuu rasanya masih rinduu. Kita melanjutkan perjalanan ke Slawi, Tegal, ke rumah ibu mertua, dan menginap di sana satu malam, sebelum kembali ke Tangsel. 

Saat perjalanan ke Slawi, kita berhenti makan siang di daerah Weleri, nemu rumah makan ayam kampung yang ternyata rasanya enak. Anak-anak pada lahap makannya, alhamdulillah.

Saat tiba di Slawi juga rasanya senang, karena dapat bertemu lagi dengan ibu mertua, jajan kesukaannya suami dan kita semua : bubur jenang, serabi, roti dan kue basah di purimas, bakso pak kumis di seberang MC. Hihihi tiap ke Slawi pasti beli ini, kadang juga jajan di daerah dekat pabrik gula. Jajanan yang jarang kita temukan di Tangsel 😆😆😆 .

Besok sore nya setelah Ashar, kita kembali pulang ke Tangsel. Alhamdulillah dapat mengisi waktu long weekend dengan jalan-jalan bersama keluarga tercinta.

Semoga Allah selalu memberi nikmat sehat, rezeki yang berkah berkecukupan, keluarga yang rukun harmonis, bisa jalan-jalan lagiii, karena masih banyak wishlist roadtrip kitaa.. Aamiin Aamiin Ya Rabbal Alamin 💕💕